Pada wanita, hormon yang berperan dalam pendewasaan seksual primer dan sekunder yakni hormon estrogen, biasanya terjadi pada usia 11–13 tahun. Ciri-ciri kelamin sekunder pada perempuan yakni mulai tumbuhnya bab belahan khas seorang wanita, menyerupai payudara yang membesar, pinggul, serta tumbuh rambut di sekitar kelamin dan ketiak. Hormon pada perempuan juga banyak memengaruhi siklus reproduksi dan proses kehamilan.
Manusia berkembang biak secara generatif atau seksual alasannya pembuahan hanya sanggup terjadi jikalau sel kelamin jantan (sperma) membuahi sel kelamin betina (sel telur). Dalam Biologi, seks didefinisikan sebagai keseluruhan struktur dan fungsi yang mencirikan perbedaan antara jantan dan betina. Oleh alasannya alat-alat seksual insan terpisah antara jantan dan betina, organ reproduksi insan disebut berumah dua atau dioecius .
1. Organ Reproduksi Wanita
Organ reproduksi perempuan dimulai dari daerah pembentukan sel telur yang disebut ovarium . Ovarium ada sepasang dan setiap bulannya bergantian menghasilkan sel telur. Pada manusia, sel telur berkembang di sebuah kantung khusus yang disebut folikel de Graaf . Di kantung ini, sel telur mengalami pertumbuhan sampai hasilnya dikeluarkan dari ovarium. Proses
keluarnya sel telur dari ovarium disebut ovulasi.
Organ reproduksi perempuan dimulai dari daerah pembentukan sel telur yang disebut ovarium . Ovarium ada sepasang dan setiap bulannya bergantian menghasilkan sel telur. Pada manusia, sel telur berkembang di sebuah kantung khusus yang disebut folikel de Graaf . Di kantung ini, sel telur mengalami pertumbuhan sampai hasilnya dikeluarkan dari ovarium. Proses
keluarnya sel telur dari ovarium disebut ovulasi.
Sel telur yang diovulasikan akan bergerak menuju dinding rahim melalui sebuah susukan yang dinamakan tuba Fallopi . Di susukan inilah umumnya fertilisasi oleh sperma terjadi. Sel telur yang dibuahi atau yang tidak dibuahi akan mencapai uterus dalam jangka waktu satu minggu. Dinding uterus mengandung banyak pembuluh darah yang menyediakan suplai makanan
dan oksigen bagi calon bayi.
dan oksigen bagi calon bayi.
Rahim (uterus) memiliki ukuran panjang sekitar 7 cm dan lebar sekitar 4–5 cm. Namun, akan bisa menampung bayi dengan panjang 45 cm dan berat sampai 4 kg. Jika tidak terjadi pembuahan, dinding endometrium rahim akan meluruh sehingga terjadilah menstruasi pada wanita. Proses tersebut dipengaruhi oleh hormon-hormon yang saling bekerja sama untuk mempersiapkan kehamilan.
. Oosit fungsional tersebut kemudian yang akan diovulasikan setiap bulan (dalam periode lebih
kurang 28 hari) selama masa subur wanita.
kurang 28 hari) selama masa subur wanita.
. Proses keluarnya semen tersebut dinamakan ejakulasi.
Pada lelaki normal, dalam satu kali ejakulasi akan dikeluarkan 300 juta – 400 juta sel sperma. Pergerakan sel sperma di dalam vagina dibantu oleh semen dan cairan pelicin yang dihasilkan oleh cervix . Cairan pelicin tersebut akan disekresikan oleh kelenjar di cervix jikalau seorang perempuan telah siap melaksanakan senggama atau menerima rangsangan seksual. Sel sperma akan berenang menuju oviduk atau tuba Fallopi daerah sel telur berada sesudah masa ovulasi. Oviduk atau tuba Fallopi merupakan daerah fertilisasi pada manusia.
Pergerakan sel sperma didukung oleh ekor sperma yang banyak mengandung mitokondria penghasil ATP. Sel telur yang diovulasikan umumnya masih berada pada tahap meiosis II dan belum sepenuhnya menjadi oosit. Dengan adanya peleburan sel sperma, proses meiosis II sanggup dipercepat. Sel telur yang telah siap dibuahi akan membentuk zona pelindung yang dinamakan corona radiata di bab luar serta sebuah cairan bening di dalamnya yang disebut zona pelusida.
Sel sperma yang telah mencapai sel telur akan berlomba untuk sanggup memasuki zona pelusida . Zona pelusida memiliki reseptor yang bersifat “spesies spesifik”, yaitu hanya sanggup dilalui oleh sel sperma dari satu species. Akrosom sperma memiliki enzim litik yang bisa menembus corona radiata dan zona pelusida.
blastosol tersebut kemudian akan melekat di endometrium. Proses tersebut dinamakan implantasi . Blastula selanjutnya berkembang membentuk tiga lapisan, yaitu lapisan luar ( ektoderm ), lapisan tengah ( mesoderm), dan lapisan dalam (endoderm). Tahap ini disebut gastrulasi yang terjadi sekitar ahad ketiga.
Selanjutnya, ektoderm akan membentuk sistem saraf, kulit, mata, dan hidung. Mesoderm membentuk otot, tulang, jantung, pembuluh darah, ginjal, limfa, dan organ reproduksi. Sementara itu, endoderm akan membentuk organ-organ serta kelenjar yang berafiliasi dengan sistem pernapasan. Peristiwa ini disebut dengan organogenesis . Organogenesis dimulai dari ahad keempat sampai ahad kedelapan dan penyempurnaan pada ahad kesembilan.
Embrio akan melepaskan hormon corionic gonadotropin (hormon yang menyerupai dengan LH) yang akan dibawa ke ovarium untuk mencegah luluhnya corpus luteum. Dengan demikian, estrogen dan progesteron tetap dihasilkan sehingga sanggup mempertahankan persiapan kehamilan di rahim dengan mempertahankan ketebalan endometrium. Dari manakah embrio memperoleh suplai makanan?
Kehamilan terjadi mulai dari fertilisasi sampai kelahiran. Pada manusia, rata-rata kehamilan terjadi selama 266 hari (38 minggu) dari fertilisasi atau 40 ahad dari siklus menstruasi terakhir hari pertama. Kelahiran bayi terjadi melalui serangkaian kontraksi uterus yang beraturan. Beberapa hormon, menyerupai estrogen, oksitosin, dan prostaglandin berperan dalam proses ini. Secara umum, proses kelahiran terjadi melalui tahap pembukaan cervix , tahap pengeluaran bayi, dan tahap pelepasan plasenta.
0 Response to "Anatomi Dan Fisiologi Sistem Reproduksi Wanita"