Konsep Dasar Teori Ilmu Ekonomi Mikro (2)


Masalah-masalah dalam Ekonomi

Kelangkaan atas sumber ekonomi menjadi dilema utama yang timbul dalam ekonomi. Keinginan insan yang tidak terbatas dibandingkan alat pemuas kebutuhan yang terbatas mengakibatkan kelangkaan. Alat pemuas kebutuhan berupa sumber daya tentunya terbatas dan langka. Sehingga dengan impian dan kebutuhan yang tak terbatas mengakibatkan sumber daya menjadi langka.

Adapun beberapa contoh kelangkaan yang muncul dalam ekonomi yakni :
a)      Kelangkaan atas materi makan pokok
b)      Kelangkaan atas sumber daya migas ibarat solar, minyak tanah, dan lain-lain.

Masalah pokok dalam ekonomi berdasarkan Teori Klasik dan Teori Modern

Masalah pokok di dalam ilmu ekonomi sanggup kita tinjau dari 2 sudut pandang, yakni berdasarkan pandangan Teori Klasik yang dipelopori oleh Adam Smith dan berdasarkan pandangan Teori Modern yang dipelopori oleh Paul A. Samuelson.

Adam Smith memandang adanya 3 dilema pokok dalam ekonomi dalam Teori Klasik yakni produksi, distribusi, dan konsumsi.
1)      Produksi.
Produksi merupakan semua upaya yang dilakukan untuk menambah atau meningkatkan nilai manfaat dari suatu barang. Kebutuhan insan yang tidak terbatas dan tidak pernah puas dibandingkan produksi barang dan jasa yang terbatas, maka produksi akan selalu menjadi dilema pokok di dalam ekonomi.
2)      Distribusi
Distribusi merupakan semua upaya yang dilakukan untuk mendistribusikan atau menyalurkan barang / produk dari hasil produksi mulai dari tangan pertama produsen hingga barang tersebut sanggup hingga di tangan pemakai (user).
3)      Konsumsi
Konsumsi merupakan semua upaya yang bertujuan untuk mengurangi nilai manfaat dari suatu barang atau jasa.

Sedangkan berdasarkan Paul A. Samuelson, 3 dilema pokok yang dituangkan dalam Teori Modern yakni :
1)      What
Apa yang diproduksi atau what dijelaskan sebagai adanya kelangkaan atau keterbatasan atas sumber produksi dimana tidak adanya kemungkinan atas memproduksi sebanyak-banyaknya, oleh alasannya itu dilakukan seleksi keputusan atas apa saja yang harus diproduksi serta sebera jumlah yang harus diproduksi.
2)      How
Bagaimana produksi dilakukan atau how, bergantung dari jumlah ketersediaan faktor produksi yang ada di setiap wilayah. Dibandingkan dengan negara berkembang, maka negara maju akan cenderung melaksanakan faktor produksi padat modal yang dipadu dengan kualitas teknologi yang canggih, yang mana justru berbeda dengan negara berkembang yang cenderung memakai teknologi skala menengah dan menerapkan padat karya untuk menekan tingkat pengangguran.
3)      For whom
Bagi siapa tujuan hasil produksi atau for whom, pertimbangan dilakukan untuk bagaimana biar hasil produksi yang telah dilakukan sanggup dipakai untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Permintaan dan Penawaran dalam Ilmu Ekonomi

Permintaan merupakan jumlah barang atau produk / jasa yang diminta pada harga dan satuan waktu tertentu. Penawaran merupakan jumlah barang atau jasa yang akan ditawarkan oleh produsen dengan banyak sekali tingkat harga.

Adapun suara dari aturan seruan yakni harga yang ditawarkan akan berbanding terbalik dengan kuantitas barang yang diminta. Hukum seruan ini sanggup dijelaskan kalau harga barang yang ditawarkan meningkat, maka kuantitas seruan barang akan berkurang. Sebaliknya kalau harga barang yang ditawarkan menurun maka kuantitas barang yang diminta akan meningkat pula. 

Dalam aturan penawaran, berlaku bahwa penawaran barang akan berbanding lurus dengan harga dari barang yang ditawarkan tersebut. Hukum ini sanggup dijelaskan bahwa apabila harga barang mengalami kenaikan, maka kuantitas penawaran barang akan turut bertambah. Sebaliknya apabila harga barang yang ditawarkan menurun maka kuantitas barang / jasa yang ditawarkan juga akan mengalami pengurangan.

Adapun beberapa faktor yang mensugesti tingkat seruan antara lain :

1.      Perilaku atau selera konsumen
Beberapa tahun yang kemudian seruan atas handphone Blackberry meningkat terus dengan pesat, akan tetapi ketika ini permintaannya justru menurun dikarenakan sikap atau selera konsumen yang telah berubah perlahan-lahan.

2.      Ketersediaan dan harga dari barang substitusi dan barang komplementer
Untuk barang substitusi, apabila seruan atas suatu barang berkurang dikarenakan harga yang meningkat, maka barang substitusinya justru akan mengalami sebaliknya dimana seruan akan barang substitusi akan meningkat apabila harganya lebih rendah dibandingkan harga barang sebelumnya. Misalnya apabila harga gula pasir putih biasa meningkat sementara harga gula aren / enau lebih rendah maka masyarakat akan lebih menentukan mengonsumsi gula aren / enau. Untuk barang komplementer, bila harga suatu barang meningkat dan mengakibatkan seruan atas barang tersebut menurun, maka seruan atas barang-barang komplementernya juga akan ikut menurun. Sebagai contoh, apabila harga roti tawar meningkat, maka seruan atas coklat butir atau jam juga akan menurun.

3.      Pendapatan konsumen
Tidak sanggup dipungkiri bahwa pendapatan hampir selalu berbanding lurus dengan pengeluaran. Dengan mempunyai honor atau penghasilan yang besar, maka pengeluaran seseorang akan meningkat dan menambah angka seruan atas suatu barang di pasar.

4.      Forecast harga di masa depan
Jika konsumen memprediksi akan meningkatnya harga suatu barang, maka konsumen akan melaksanakan pembelian lebih banyak dibandingkan biasanya untuk dijadikan sebagai cadangan atau simpanan. Misalnya apabila diprediksi harga BBM akan meningkat, maka masyarakat akan cenderung membeli BBM lebih banyak untuk disimpan dan dipakai ketika harga BBM telah naik.

5.      Intensitas kebutuhan konsumen
Pada saat-saat tertentu, seruan akan suatu barang akan meningkat. Sebagai misalnya ketika menjelang tamat tahun, seruan akan tiket pesawat untuk tujuan liburan akan meningkat tajam.

Beberapa faktor yang mensugesti tingkat penawaran antara lain :

1.      Biaya dan teknologi yang dipakai untuk produksi
Apabila biaya dan teknologi produksi yang diperlukan untuk memproduksi suatu barang tinggi maka produsen akan cenderung memproduksi barang tersebut lebih sedikit dengan harga jual yang tinggi alasannya adanya ketakutan bersaing dengan barang homogen ataupun tidak lakunya barang yang diproduksi. Teknologi sanggup membantu penurunan harga alasannya barang yang diproduksi sanggup lebih banyak.

2.      Tujuan perusahaan
Tingkat penawaran akan suatu barang akan tergantung dari tujuan perusahaan. Apabila perusahaan mempunyai tujuan untuk mendapat keuntungan sebesar-besarnya (profit oriented) maka barang yang dijual akan mempunyai harga yang tinggi untuk mendapat marjin keuntungan yang besar. Sebaliknya kalau perusahaan yang mempunyai tujuan menguasai pasar dan mempunyai produk yang laris di pasaran maka harga jual yang ditetapkan juga rendah dan marjin keuntungan yang rendah sehingga sanggup menarik minat konsumen atas barang yang dihasilkan.

3.      Tingkat pajak
Apabila tingkat pajak atas suatu barang meningkat maka harga yang ditawarkan atas barang tersebut juga akan meningkat dan mengakibatkan seruan konsumen menjadi menurun.

4.      Ketersediaan dan harga barang substitusi dan komplementer
Apabila harga barang pesaing yang homogen lebih murah maka konsumen akan membeli barang pesaing tersebut. Hal ini akan mengakibatkan penurunan seruan sehingga pada kesudahannya akan terjadi juga penurunan penawaran.

5.      Forecast harga di masa depan
Apabila perusahaan memperkirakan akan adanya kenaikan harga di masa depan alasannya banyak sekali faktor, maka produsen akan memproduksi lebih banyak barang / jasa.

0 Response to "Konsep Dasar Teori Ilmu Ekonomi Mikro (2)"