Pengertian Populasi, Sampel Dan Teknik Sampling

POPULASI, SAMPEL DAN TEKNIK SAMPLING

A.    POPULASI
Populasi diartikan sebagai sekumpulan unsur atau elemen yang menjadi obyek penelitian. Elemen populasi ini biasanya merupakan satuan analisis. Populasi merupakan himpunan semua hal yang ingin diketahui. Dapat berupa kumpulan semua kota, semua wanita, semua perusahaan.
Populasi dalam penelitian sanggup pula diartikan sebagai keseluruhan unit analisis yang ciri-cirinya akan diduga. Unit analisis yaitu unit/satuan yang akan diteliti atau dianalisis. Berikut beberapa pengertian perihal populasi.
1.         Pengertian Populasi berdasarkan para ahli
a)      Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan  karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan lalu ditarik kesimpulannya (Sugiyono. 2005 : 90).
b)      Populasi yaitu keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2002:108).
c)      Populasi yaitu keseluruhan dari variabel yang menyangkut masalah yang diteliti (Nursalam. 2003).
d)     Populasi adalah semua nilai  baik hasil perhitungan maupun pengukuran, baik kuantitatif maupun  kualitatif, dari karakteristik tertentu mengenai sekelompok objek yang lengkap dan terang (Husaini Usman.  2006 : 181).
e)      Populasi yaitu seluruh individu yang menjadi wilayah penelitian akan dikenai generalisasi” (I.B. Netra, 1974 hal 10).
2.      Populasi berdasarkan jenisnya
a)      Populasi terbatas yaitu mempunyai sumber data yang terang batasnya secara kuantitif sehingga sanggup dihitung jumlahnya.
Contoh ; Jumlah penduduk Kota Padang sebesar 2.500.000jiwa
b)      Populasi Tak Terbatas (Tak Terhingga)
Populasi tak terbatas yaitu sumber datanya tidak sanggup ditentukan batas-batasnya sehingga relatif tidak sanggup dinyatakan dalam bentuk jumlah.
Contoh : Meneliti beberapa liter pasang surut air pada bulan purnama
3.      Populasi berdasarkan sifatnya
a)      Populasi sejenis : Sumber data yang unsurnya mempunyai sifat yang sama dan tidak perlu mempersoalkan jumlahnya secara kuantitatif;
b)      Populasi heterogen : Sumber data yang unsurnya mempunyai sifat atau keadaan yang berbeda (bervariasi) sehingga perlu ditetapkan batas-batasnya secara kualitatif dan kuantitatif.
Menentukan Populasi dibantu oleh 4 faktor, yaitu: isi, satuan,cakupan (scope), dan waktu.
Contoh : Suatu penelitian perihal pendapatan keluarga  petani di   Kabupaten Jombang tahun 2005, maka populasinya sanggup ditetapkan dengan 4 faktor sebagai berikut.
Isi à Semua keluarga petani
Satuan à Petani penggarap/pemilik tanah
Cakupan (scope)à Kabupaten Jombang
Waktu à tahun 2005
Populasi terdiri dari unsur sampling yaitu unsur/unsur yang diambil sebagai sampel. Kerangka sampling (sampling Frame) yaitu daftar semua unsur sampling dalam populasi sampling. Unsur sampling ini diambil dengan memakai kerangka sampling (sampling frame).

B.     SAMPEL
1.      Pengertian Sampel
Menurut Suharsimi Arkunto, sampel yaitu penggalan dari populasi (sebagian atau wakil populasi yang diteliti). Sampel penelitian yaitu sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan sanggup mewakili seluruh populasi. Menurut Sugiyono, sampel yaitu sebagian dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi.
Keuntungan dalam memakai sampel yaitu: memudahkan peneliti, penelitian lebih efisien, lebih teliti dan cermat dalam pengumpulan data, serta penelitian lebih efektif.

2.      Syarat sampel yang baik
a)      Akurasi atau ketepatan
yaitu tingkat ketidakadaan “bias” (kekeliruan) dalam sample. Dengan kata lain makin sedikit tingkat kekeliruan yang ada dalam sampel, makin akurat sampel tersebut. Tolok ukur adanya “bias” atau kekeliruan  yaitu populasi.
b)      Presisi
Kriteria kedua sampel yang baik yaitu mempunyai tingkat presisi estimasi. Presisi mengacu pada masalah sedekat mana estimasi kita dengan karakteristik populasi. Presisi=standard error, Nilai rata-rata populasi dikurangi nilai rata-rata sampel
Teknik (metode) penentuan sampel yang ideal mempunyai ciri-ciri sanggup memperlihatkan citra yang akurat perihal populasi, sanggup menentukan presisi, sederhana sehingga gampang dilaksanakan, dan sanggup memperlihatkan keterangan sebanyak mungkin dengan biaya murah.
Jumlah/Besar sampel perlu mempertimbangkan hal-hal  sbb:
a)      Derajat keseragaman (degree of homogenity) dari populasi à completely heterogeneous
b)      Presisi yang dikehendaki dari penelitian
c)      Rencana analisis
d)     Tenaga, biaya dan waktu
e)      Besar populasi
Semakin besar sampel semakin tinggi tingkat presisi yang didapatkan.

C.    TEKNIK SAMPLING
Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling yaitu suatu cara pengambilan sampel yang representatif dari populasi. Untuk menentukan sampel dalam penelitian, terdapat aneka macam teknik sampling yang digunakan. Secara skematis, macam teknik sampling sanggup dilihat pada Gambar 1.
Dari gambar tersebut terlihat bahwa teknik sampling intinya dikelompokkan menjadi dua yaitu Probability sampling dan Nonprobability Sampling.
Gambar 1. Macam-macam Teknik Sampling

1.      Probability Sampling
Probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang memperlihatkan peluang yang sama bagi setiap unsure (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Jenis-jenis Probability sampling:
a)      Simple Random Sampling
Simple random sampling ialah cara pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) yang ada dalam anggota populasi tersebut. Hal ini dilakukan apabila anggota populasi dianggap sejenis (sejenis).
Pengambilan sampel acak sederhana sanggup dilakukan dengan cara undian, menentukan bilangan dari daftar bilangan secara acak, dsb.
b)      Proportionate Stratified Random Sampling
ialah pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata secara proporsional. Dilakukan ini apabila ada anggota populasi yang tidak sejenis (heterogen).

c)      Disproportionate stratified random sampling
ialah  pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata tetapi ada sebagian data yang kurang proporsional pembagiannya. Dilakukan ini apabila anggota populasi heterogen.

d)     Area sampling
ialah teknik sampling yang dilakukan dengan cara mengambil wakil dari setiap wilayah atau tempat geografis yang ada.
2.      Non Propability Sampling
Adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsure atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.
Jenis-jenis Non Probability Sampling
a)      Sampling Sistematis
Adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut.
b)      Sampling Kuota
Adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu hingga jumlah (kuota) yang diinginkan.
c)      Sampling insidental
Adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/incidental bertemu dengan peneliti sanggup dipakai sebagai sampel, kalau dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.
d)      Sampling Purposive
Adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Misalnya akan melaksanakan penelitian perihal kualitas makanan, maka sampel sumber datanya yaitu orang yang andal makanan. Sampel ini lebih cocok dipakai untuk penelitian kualitatif, atau penelitian-penelitian yang tidak melaksanakan generalisasi.


e)      Sampling Jenuh
Adalah teknik penentuan sampel kalau semua anggota populasi dipakai sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan kalau jumlah populasi relative kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin menciptakan generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil.
f)       Snowball Sampling
Adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, lalu membesar. Ibarat bola salju yang menggelinding yang lama-lama menjadi besar.



DAFTAR PUSTAKA

Sugiyono, (2011) Statistika untuk Penelitian, Bandung: Penerbit Alfabeta.
Sudjana, (2005) Metoda Statistika, Bandung: Penerbit Tarsito.

0 Response to "Pengertian Populasi, Sampel Dan Teknik Sampling"