Analisis Efek Capital Adequacy Ratio, Loan To Deposit Ratio, Return On Assets, Dan Besaran Perusahaan Terhadap Perubahan Keuntungan Perusahaan (Ke-23)

BAB I
PENDAHULUAN


1.1. Latar Belakang Masalah

Bursa Efek Jakarta yaitu salah satu daerah perdagangan saham dari aneka macam macam industri yang ada di Indonesia. Perusahaan perbankan yaitu salah satu industri yang ikut berperan serta dalam pasar modal, disamping industri lainnya ibarat industri manufaktur, pertanian, pertambangan, properti dan lain-lain. Perusahaan perbankan merupakan forum keuangan yang berfungsi sebagai mediator keuangan (financial intermediary), selain itu perusahaan perbankan juga sebagai forum yang memperlancar kemudian lintas pembayaran.


Pada dasarnya falsafah yang mendasari acara perjuangan bank yaitu keyakinan dari nasabah. Sebagai forum kepercayaan, bank dalam operasinya lebih banyak memakai dana masyarakat dibandingkan dengan modal sendiri dari pemilik atau pemegang saham. Oleh alasannya itu pengelola bank dalam melaksanakan usahanya dituntut untuk sanggup menjaga keseimbangan antara pemeliharaan likuiditas yang cukup dengan pencapaian rentabilitas yang wajar, serta pemenuhan modal yang memadai.

Sebagai suatu perusahaan atau entitas ekonomi, bank memberi laporan keuangan untuk mengatakan warta dan posisi keuangan yang disajikan untuk pihak-pihak yang berkepentingan. Informasi akuntansi ibarat yang tercantum dalam pelaporan keuangan sanggup digunakan oleh investor kini dan potensial dalam memprediksi penerimaan kas dari deviden dan bunga di masa yang akan datang. Deviden yang akan diterima oleh investor tergantung pada jumlah keuntungan yang
diperoleh perusahaan pada masa yang akan datang. Oleh alasannya itu, prediksi perubahan keuntungan perusahaan dengan memakai warta laporan keuangan menjadi sangat penting untuk dilaksanakan.

Laba merupakan indikator penting dari laporan keuangan yang mempunyai aneka macam kegunaan. Laba pada umumnya digunakan sebagai suatu dasar pengambilan keputusan investasi, dan prediksi untuk meramalkan perubahan keuntungan yang akan datang. Investor mengharapkan dana yang diinvestasikan ke dalam perusahan akan memperoleh tingkat pengembalian yang tinggi sehingga keuntungan yang diperoleh jadi tinggi pula. Laba yang diperoleh perusahaan untuk tahun yang akan tiba tidak sanggup dipastikan, maka perlu adanya suatu prediksi perubahan laba. Perubahan keuntungan akan kuat terhadap keputusan investasi para investor dan calon investor yang akan menanamkan modalnya ke dalam perusahaan.

Sumber utama indikator yang dijadikan dasar evaluasi perusahaan yaitu laporan keuangan yang bersangkutan. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan sanggup dihitung sejumlah rasio keuangan yang lazim dijadikan dasar evaluasi kinerja perusahaan. Analisis rasio keuangan perusahaan merupakan salah satu alat untuk memperkirakan atau mengetahui kinerja perusahaan. Apabila kinerja perusahaan publik meningkat nilai perusahaan akan semakin tinggi. Selain itu dengan analisis rasio keuangan akan sanggup diketahui kalau perusahaan melaksanakan penyimpangan-penyimpangan.

Untuk sanggup menginterpretasikan warta akuntansi yang relevan dengan tujuan dan kepentingan pemakainya telah dikembangkan seperangkat teknik analisis yang didasarkan pada laporan keuangan yang dipublikasikan. Salah satu teknik tersebut yang terkenal diaplikasikan dalam praktek bisnis yaitu analisis rasio
keuangan. Menurut Mulyono (1995:95), untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan sanggup diketahui dengan tiga aspek yaitu aspek solvabilitas, likuiditas, dan rentabilitas.

Solvabilitas merupakan indikator yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar semua utang-utang baik utang jangka panjang atau utang jangka pendek. Berdasarkan teori struktur modal mengatakan penggunanan hutang akan meningkatkan pelengkap keuntungan operasi perusahaan alasannya pengembalian dari dana ini melebihi bunga yang harus dibayar, yang berarti meningkatkan keuntungan bagi investor dan perusahaan yaitu labanya akan mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Dengan demikian rasio ini mempunyai hubungan yang kasatmata terhadap perubahan laba. Dalam dunia perbankan rasio solvabilitas sama dengan rasio permodalan, yang sanggup dihitung dengan Capital Adequacy Ratio (selanjutnya disingkat CAR).

Likuiditas merupakan indikator yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi atau membayar kewajibannya (simpanan masyarakat) yang harus segera dipenuhi. Perusahaan yang bisa memenuhi kewajiban keuangannya dengan sempurna waktu berarti perusahaan tersebut dalam keadaan likuid. Dalam dunia perbankan rasio likuiditas sanggup diketahui dengan Loan to Deposit Ratio yang selanjutnya disingkat LDR. Rasio LDR merupakan rasio kredit yang diberikan terhadap dana pihak ketiga yang diterima oleh bank yang bersangkutan. Besarnya LDR akan kuat terhadap keuntungan melalui penciptaan kredit. LDR yang tinggi mengindikasikan adanya penanaman dana dari pihak ketiga yang besar ke dalam bentuk kredit. Kredit yang besar akan meningkatkan laba. Pertumbuhan likuiditas berlawanan arah dengan pertumbuhan keuntungan yaitu kalau pertumbuhan likuiditas
mengatakan adanya peningkatan dana yang menganggur sanggup menjadikan pertumbuhan keuntungan satu tahun kedepan akan menurun (Zainuddin dan Hartono, 1999), jadi kalau LDR naik maka pertumbuhan keuntungan akan meningkat.

Rentabilitas merupakan rasio yang mengukur efektivitas perusahaan dalam memperoleh laba, atau dengan kata lain rentabilitas merupakan rasio yang mengatakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Rentabilitas dalam dunia perbankan sanggup dihitung dengan Return on Assets yang selanjutnya disingkat ROA. ROA mempunyai hubungan yang kasatmata terhadap perubahan keuntungan (Hasibuan,2004:100).

Perusahaan besar mempunyai kemampuan tinggi untuk menjamin prospek bisnis dimasa yang akan tiba alasannya sumber dayanya bisa menciptakan administrasi percaya diri dan bekerja lebih ulet untuk mencapai keuntungan yang diramalkan. Perusahaan besar bisa menciptakan prediksi keuntungan yang lebih sempurna dibandingkan perusahaan kecil (Harianto dan Sudomo, 2001:182). Besaran perusahaan untuk selanjutnya disingkat SIZE.

Pada Bank BNI, nilai CAR mengalami penurunan pada tahun 2000 ke
2001 sebesar 0,2648 menjadi 0,1953 tetapi keuntungan yang diperoleh mengalami kenaikan pada tahun tersebut yaitu sebesar 7,19 (Rp 214.300 juta menjadi Rp 1.756.256 juta). Nilai LDR yang dimiliki BNI untuk tahun 2002 ke 2003 mengalami kenaikan sebesar 0,3413 menjadi 0,3774 demikian juga keuntungan yang diperoleh mengalami penurunan sebesar –0.61 yaitu Rp 2.513.260 juta menjadi Rp 970.308juta.

Pada Bank Mega, nilai CAR mengalami penurunan dari tahun 2002 ke
2003 yaitu sebesar 0,1277 menjadi 0,1121 tetapi keuntungan yang diperoleh mengalami kenaikan sebesar 0, 96 yaitu Rp 180.302,00 juta menjadi Rp 208.064,00 juta. Nilai LDR tahun 2000 ke 2001 mengalami kenaikan sebesar 0,4887 menjadi 0,4975 tetapi perolehan keuntungan mengalami penurunan sebesar -0,68 yaitu Rp 90.013,00 juta menjadi Rp 28.524,00 juta. SIZE tahun 2000 ke 2001 mengalami kenaikan tetapi keuntungan yang diperoleh mengalami penurunan sebesar –0,68.

Penelitian ini mengambil objek perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan memakai laporan keuangan dari tahun 1999 hingga 2004. Hal ini dikarenakan perusahaan perbankan tersebut termasuk emiten yang telah terdaftar di bursa imbas yang laporan keuangannya dipublikasikan secara berkala, biar masyarakat atau investor mengetahui hasil kinerja perusahaan dalam satu tahun, keuntungan yang diperoleh, kondisi aktiva perusahaan, jumlah hutang, modal, perubahan modal dan warta lainnya yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan.
Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka diadakan penelitian perihal “Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Loan to Deposit Ratio, Return On Assets, dan Besaran Perusahaan Terhadap Perubahan Laba Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ)”

Judul : Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Loan To Deposit Ratio, Return On Assets, Dan Besaran Perusahaan Terhadap Perubahan Laba Perusahaan (KE-23))






0 Response to "Analisis Efek Capital Adequacy Ratio, Loan To Deposit Ratio, Return On Assets, Dan Besaran Perusahaan Terhadap Perubahan Keuntungan Perusahaan (Ke-23)"