Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menuntaskan Soal-Soal Jajargenjang Dan Trapesium Pada Kelas Vii-A Smp Al-Anwar Baruharjo (Pmt-68)


Jajargenjang dan trapesium merupakan sub dari bahan pelajaran matematika yang penyelesaiannya membutuhkan keseriusan dalam berfikir. Tidak sedikit siswa yang kesulitan dalam menuntaskan soal-soal jajargenjang dan trapesium alasannya banyaknya variasi isi dari jajargenjang dan trapesium. Berdasarkan hal tersebut penulis perlu mengkaji permasalahan siswa dalam menuntaskan soal-soal jajargenjang dan trapesium.  
Rumusan duduk kasus dalam penulisan skripsi ini yakni (1) Bagaimana jenis-jenis kesalahan siswa dalam penyelesaian soal-soal jajargenjang dan trapesium di kelas VII-A Sekolah Menengah Pertama Al-Anwar Baruharjo Durenan Trenggalek? (2) Bagaimana faktor-faktor penyebab kesalahan siswa dalam penyelesaian soal-soal jajargenjang dan trapesium di kelas VII-A Sekolah Menengah Pertama Al-Anwar Baruharjo Durenan Trenggalek? (3) Bagaimana alternatif pemecahan untuk mengatasi kesalahan siswa dalam penyelesaian soal-soal jajargenjang dan trapesium di kelas VII-A Sekolah Menengah Pertama Al-Anwar Baruharjo Durenan Trenggalek?

Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan dengan memakai metode observasi, angket, wawancara, dan dokumentasi. Kemudian teknik analisis data yang dipakai dalam penelitian yakni reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Kesimpulan: Bentuk kesalahan siswa dalam menuntaskan soal jajargenjang dan trapesium meliputi: kesalahan fakta, konsep, prinsip, dan ketrampilan yang proporsi kesalahannya sebagai berikut: Kesalahan fakta 0%, Kesalahan konsep 28,75%, Kesalahan prinsip 27,25%, Kesalahan ketrampilan 3,02%. Kesalahan konsep merupakan kesalahan terbesar yang dilakukan oleh siswa. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kesalahan siswa dalam mengerjakan soal matematika pada pokok bahasan jajargenjang dan trapesium adalah: 1) Sebagian besar siswa melaksanakan kesalahan dikarenakan kebingungan dalam menuntaskan soal (lupa konsep), 2) Sebagian besar siswa tersebut mengakui bahwa tidak meneliti tanggapan yang sudah dikerjakan. Kaprikornus siswa kurang teliti dalam mengerjakan, 3) Sebagian siswa mengaku jikalau belajarnya hanya membaca catatan tanpa latihan mengerjakan soal dari buku lain. Kaprikornus sanggup dikatakan bahwa siswa belajarnya kurang maksimal, 4) Ada siswa yang belajarnya kurang maksimal dikarenakan kesehatan tubuh menurun (sakit), 5) Ada siswa yang melaksanakan kesalahan dikarenakan malas belajar. Alternatif pemecahan untuk mengantisipasi terjadinya kesalahan siswa yakni sebagai berikut: 1) Siswa yang belum sanggup (lambat dalam belajar) sanggup berguru kelompok dengan siswa yang pandai, dan siswa yang berilmu sebaiknya membantu temannya yang lambat dalam belajar, 2) Seharusnya siswa dalam berguru matematika/jajargenjang dan trapesium tidak hanya dibaca saja, melainkan mencoba mengerjakan soal-soal, sehingga siswa lebih memahami konsep jajargenjang dan trapesium, 3) Seharusnya siswa membiasakan diri untuk disiplin belajar, sehingga tidak malas belajar, 4) Seharusnya siswa mengecek kembali soal dan tanggapan sehabis selesai dikerjakan, 5) Seharusnya siswa sanggup mengatur waktu antara bermain dan belajar, 6) Sebaiknya guru selalu mencari dan menerapkan metode yang sesuai dengan bahan jajargenjang dan trapesium sehingga kesalahan tidak terulang kembali, 7) Sebaiknya guru sering-sering dalam menunjukkan tes atau ulangan semoga siswa lebih paham alasannya terbiasa dan sering mengerjakan soal, 8) Sebaiknya guru selalu mencari dan menerapkan metode yang sesuai dengan bahan jajargenjang dan trapesium sehingga kesalahan tidak terulang kembali.

0 Response to "Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menuntaskan Soal-Soal Jajargenjang Dan Trapesium Pada Kelas Vii-A Smp Al-Anwar Baruharjo (Pmt-68)"