Pengembangan Dan Penerapan Sistem Gosip Di Perusahaan

Pengembangan dan Penerapan Sistem Informasi di Perusahaan.

Contoh: PT Kokoh Inti Arebama
Penerapan sistem isu terintegrasi di suatu perusahaan tidaklah semudah yang dibayangkan, terlebih di Indonesia dengan tingkat pembajakan software yang begitu tinggi menimbulkan orang memandang software ialah suatu produk yang sangat murah. Oleh alasannya itu kalau suatu perusahaan ingin menciptakan suatu sistem isu terintegrasi biasanya mereka akan terkejut dengan harganya yang dianggap terlalu mahal dan segera membatalkan rencana tersebut, walaupun sebetulnya tingkat efisiensi yang akan diperoleh akan jauh lebih tinggi dibandingkan biaya yang dikeluarkan untuk pembangunan sebuah sistem.
Selain itu masih banyak perusahaan-perusahaan, terutama yang belum menerapkan ISO, tidak mempunyai bisnis proses yang baku. Masih banyak terjadi, dimana satu karyawan mempunyai pekerjaan rangkap di beberapa divisi yang berbeda, terutama pada perusahaan keluarga dimana hampir seluruh keputusan diambil oleh satu orang saja, hal ini menimbulkan sistem isu tidak sanggup diterapkan. Biasanya dalam penerapan suatu sistem informasi, langkah pertama ialah menganalisa ataupun memperbaiki bisnis proses yang sudah ada semoga menjadi lebih baik. Oleh alasannya itu dibutuhkan seorang pimpinan perusahaan yang open minded, yang sanggup mendapatkan perkembangan teknologi, yang mempunyai visi misi perusahaan untuk terus berkembang. Hal inilah yang merupakan modal dasar dalam penerapan sistem informasi, tanpa adanya hal tersebut, hasil terbaik tidak akan sanggup didapat walaupun banyak biaya yang sudah dikeluarkan dan banyak hal yang sudah dikorbankan.
Faktor mayoritas lain yang menjadi penghalang ialah user, para karyawan, terutama generasi renta yang sudah terbiasa melaksanakan pekerjaan secara manual secara bertahun-tahun. Mereka sangat sulit mendapatkan sistem gres yang akan diterapkan. Terlebih banyak diantara mereka yang “gaptek” dimana hampir tidak pernah bersentuhan dengan komputer. Hal ini akan menimbulkan ketakutan pada diri mereka kalau sistem isu diterapkan, mereka tidak sanggup berbuat apa-apa dan menjadi tersingkir. Peran user terbesar ialah ketika sistem isu selesai dibentuk dan akan disosialiasikan. Kebanyakan perusahaan hanya memikirkan biaya pembuatan sistem isu saja, padahal biaya untuk sosialisasi sistem biasa jauh lebih besar daripada biaya pembuatannya. Mayoritas user pada ketika sosialisasi akan mencoba menghindar dan menolak dengan banyak sekali alasan menyerupai sibuk, tidak mengerti, nanti saja dll. Oleh alasannya itu dibutuhkan tindakan tegas dan teladan dari segenap direksi dan pimpinan manajerial untuk menerapkan sistem isu secara menyeluruh, bahkan banyak perusahaan yang menerapkan ”jika tidak mau memakai sistem baru, silahkan mengundurkan diri”. Dengan adanya dorongan menyerupai ini maka mau tidak mau user akan memakai sistem isu tersebut dan sistem isu akan menjadi mempunyai kegunaan bagi perusahaan, alasannya sebaik-baiknya suatu sistem informasi, kalau tidak digunakan akan sia-sia belaka.
Contoh:
Guna mendukung ambisi menjadi agen materi bangunan terbesar di Indonesia, PT Kokoh Inti Arebama mengganti sistem TI inti buatan sendiri dengan aplikasi dari vendor besar. Awalnya sistem yang dibangun sendiri merupakan sistem yang sederhana dan korelasi antar cabangnya belum tersambung secara online. Tetapi seiring dengan kebutuhan yang semakin besar, maka mereka memutuskan untuk mencari suatu sistem yang sanggup memenuhi kebutuhan dari sisi kontrol internal, serta isu yang cepat dan akurat bagi manajemen. Setelah melaksanakan benchmarking dengan perusahaan lain yang sejenis, dan mengundang vendor solusi IT (SAP, Oracle dan Microsoft), hasilnya diputuskan untuk memakai solusi dari Microsoft. Karena solusi dari Microsoft ini dinilai cukup sesuai dengan kebutuhan dan sistem ini user-friendly.
Implementasi sistem ERP ini mempunyai target yaitu pengintegrasian antara sistem logistik dengan sistem manajemen penjualan, pemasaran dan keuangan dan mengintegrasikan cabang-cabangnya. Dalam pengimplementasiannya tidak ada persoalan dari para karyawan alasannya sistemnya yang sudah user-friendly, lagipula mereka juga telah mengantisipasi kemungkinan yang sanggup menghambat menyerupai melaksanakan pendekatan antara lain dengan pemberian pemberian secara top-down ke semua jajaran operasional; mengadakan prapelatihan bagi kepala cabang dan manajemen sebelum dilakukan pembinaan untuk end-user; serta melaksanakan demo aplikasi ke seluruh user di cabang melalui kepala cabang.
Secara keseluruhan, melalui implementasi sistem ERP ini diharapkan tercipta suatu sistem kontrol yang baik dari pusat ke cabang. Karena segala sesuatunya sanggup dimonitor dari pusat secara online dan real time melalui layar komputer. Melalui rujukan tersentralisasi ini, kantor pusat sanggup memantau jenis barang yang dijual, kondisi stok barang sampai pemberian kredit ke pelanggan, serta pembuatan laporan keuangan menjadi lebih cepat. Dari sisi efisiensi, adanya peningkatan menyerupai waktu yang dibutuhkan untuk pembuatan keputusan menjadi lebih cepat alasannya pelaporan dari cabang/gudang lebih cepat dan sanggup dipantau secara pribadi dari layar komputer.

Adapun rencana ke depannya dari PT Kokoh Inti Arebama ini ialah untuk Go Public. Untuk mendukung rencana tersebut, mereka terus melaksanakan pembenahan infrastruktunya menyerupai implementasi aplikasi bergerak lewat PDA, memakai aplikasi Sales Force Automation, pemanfaatan sistem Business Inteligence oleh manajemen untuk kebutuhan tren analisis dan pengambilan keputusan, penggunaan teknologi RFID di gudang untuk mempermudah manajemen di sistem, dan integrasi B2B dengan rekan kerjanya dan pelanggannya dengan penggunaan jaringan Internet untuk pemesanan barang. (SWA No. 26/XXIII/ 6-18 DESEMBER 2007)

0 Response to "Pengembangan Dan Penerapan Sistem Gosip Di Perusahaan"