Makalah Politik, Ekonomi Dan Sosial Budaya

BAB I
         PENDAHULUAN        


A.    LATAR BELAKANG

Pemasaran internasional merupakan salah satu bentuk pemasaran yang telah usang dilakukan oleh orang-orang terdahulu, banyak sejarah mencatat bahwa perdagangan antar wilayah dilakukan melalui jalur bahari maupun darat, dan para saudagar yang populer dan menjadi pemain utama dalam perdagangan di masa itu diantaranya saudagar Cina, Arab maupun dari barat menyerupai spanyol dan portugis. namun ketika itu pemasaran masih dilakukan secara sederhana dan tradisional, tidak ada strategi-strategi pemasaran khusus dan kompleks dalam pelaksanaan acara usahanya.
Kini pemasaran internasional telah jauh mengalami perubahan. Setiap pelaku usaha harus faham mengenai seluk beluk kawasan pemasarannya biar acara usahanya sanggup bertahan dan sukses melaksanakan kegiatannya secara global, ketika ini kawasan pemasaran internasional sudah semakin berkembang dan menjadi lebih kompleks serta luas, lantaran kawasan pemasaran internasional dibedakan menurut batas wilayah negara yang mempunyai karakteristik yang berbeda satu sama lainnya. Sehingga perusahaan yang akan sukses dan berhasil dalam melaksanakan pemasaran internasional ialah perusahaan yang sanggup mengetahui seluk-beluk kawasan pemasarannya dengan baik.
Salah satu aspek yang paling kuat dalam pemasaran internasional ialah faktor budaya. Pemasar internasional harus mengetahui imbas budaya dan harus menyiapkan diri untuk menghadapi tantangan yang akan dihadapi akhir adanya aspek busaya ini. Hal ini lantaran setiap kawasan dan batas wilayah mempunyai budya yang berbeda-beda. Sehingga Dalam membuat produk, budaya merupakan salah satu faktor yang akan menghipnotis karakteristik produk tersebut.
Di sisi lain kekerabatan bisnis antara pihak-pihak yang terlibat dalam acara bisnis juga sangat dipengaruhi oleh faktor budaya atau kebangsaan yang berbeda.


BAB I
PEMBAHASAN

1.      POLITIK

Pengertian politik ketika ini banyak sekali dihubungkan dengan kekuasaan dan bahkan pengertian inilah yang banyak dimengerti oleh kebanyakan orang termasuk oleh para pelaku politik itu sendiri. Siapa saja yang terjun di dalam dunia politik tentunya ialah siapa saja yang menginginkan dirinya untuk sanggup memperoleh kekuasaan. Kekuasaan yang dimaksudkan di dalam penjalanan politik ini ialah kekuasaan yang ada di dalam negara. Karena dengan memperoleh kekuasaan di dalam negara, maka akan bisa untuk memengaruhi atau memperlihatkan warna dalam sistem pemerintahan sebuah negara. Jadi, dengan ini, maka akan sanggup kita lihat bagaimana eratnya kekerabatan antara kedga komponen ini, yaitu politik, kekuasaan, dan juga negara. Hanya saja ini ialah kekerabatan yang banyak terjadi dan ada di dalam sistem pemerintahan ketika ini di mana semuanya menerapkan sistem sekuler.
Sedangkan di dalam pengerdan yang lairr, politik yang dimaksudkan tidak semata ialah untuk mendapatkan kekuasaan di dalam negara. Politik dimaksudkan untuk melaksanakan peng-urusan terhadap segala urusan yang dimiliki oleh rakyat, sehingga dengan menerapkan pengerdan ini, maka siapa saja yang berada di dalam lingkungan politik ini akan mempunyai kewajiban dan tanggung jawab untuk meng-urusi segala urusan rakyat. I a tak lagi menjadi sosok yang seakan berada di singgasana kekuasaan, namun menjadi pelayan akan segala urusan yang dimiliki oleh rakyat.
Namun, pengertian ini tak banyak disadari atau dipahami oleh kebanyakan dari pelaku politik itu sendiri dan juga bahkan oleh rakyat itu sendiri. Yang ada di dalam pikiran mereka ialah bagaimana melaksanakan politik untuk mendapatkan kekuasaan negara. Setelahnya, yang menjadi tujuan utama ialah untuk mengedepankan kepentingan pribadi dan melupakan kepentingan dari rakyat yang telah menentukan mereka. Itulah yang ada di dalam kekerabatan antara kekuasaan, dan negara ketika ini.


A.    PENGERTIAN POLITIK
Politik ialah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara. Pengertian ini merupakan upaya penggabungan antara aneka macam definisi yang berbeda mengenai hakikat politik yang dikenal dalam ilmu politik.
Politik ialah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara konstitusional maupun nonkonstitusional.
Di samping itu politik juga sanggup ditilik dari sudut pandang berbeda, yaitu antara lain:

·         politik ialah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama (teori klasik Aristoteles)
·         politik ialah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan Negara
·         politik merupakan acara yang diarahkan untuk mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan di masyarakat
·         politik ialah segala sesuatu wacana proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan publik.
Dalam konteks memahami politik perlu dipahami beberapa kunci, antara lain: kekuasaan politik, legitimasi, sistem politik, sikap politik, partisipasi politik, proses politik, dan juga tidak kalah pentingnya untuk mengetahui seluk beluk wacana partai politik.
Pada umumnya sanggup dikatakan bahwa politik ialah usaha untuk menekankan peraturan-peraturan yang sanggup diterima baik oleh sebagian besar orang, untuk membawa masyarakat kearah kehidupan bersama yang lebih harmonis. Usaha mencapai the good life ini menyangkut aneka macam macam acara yang antara lain menyangkut proses penentuan tujuan dari system, serta cara-cara melaksanakan tujuan itu. Masyarakat mengambil keputusan mengenai apakah yang menjadi tujuan dari system politik itu dan hal ini menyankut pilihan antara beberapa alternative serta urutan prioritas dari tujuan-tujuan yang telah ditentukan itu.
Untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan umum (public policies) yang menyangkut pengaturan dan alokasi (allocation) dari sumber daya alam. Perlu dimiliki kekuasaan (power) serta wewenang (authority). Kekuasaan ini dibutuhkan baik untuk membina kolaborasi maupun untuk menuntaskan konflik yang mungkin timbul dalam proses ini. Cara-cara yang dipakainya sanggup bersifat persuasi dan kalau perlu bersifat paksaan. Tanpa paksaan, kebijakan ini hanya merupakan perumusan keinginan belaka.
Akan tetapi kegiatan-kegiatan ini sanggup menimbulkan konflik lantaran nilai-nilai (baik yang materiil maupun yang mental) yang dikejar biasanya langka sifatnya. Di pihak lain, di Negara demokrasi, acara ini juga memerlukan kolaborasi lantaran kehidupan insan bersifat kolektif. Dalam rangka ini politik pada dasarrnya sanggup dilihat sebagai usaha penyelesaian konflik.
Tetapi tidak sanggup disangkal bahwa dalam pelaksanaannya acara politik, di samping segi-segi yang baik, juga meliputi segi-segi negative. Hal ini disebabkan lantaran politik mencerminkan watak manusia, baik nalurinya yang baik maupun nalurinya yang buruk. Perasaan insan yang beraneka ragam sifatnya, sangat mendalam dan sering saling bertentangan, meliputi rasa cinta,benci, setia, bangga, malu dan amarah. Tidak heran kalau dalam realitas sehari-hari kita acapkali berhadapan dengan banyak acara yang tidak terpuji. Singkatnya politik ialah perebutan kuasa, takhta dan harta.
Joyce Mitchell, dalam bukunya Political Analysis and Public Policy mengatakan: “Politik ialah pengambilan keputusan kolektif atau pembuatan kebijakan umum untuk masyarakat seluruhnya.
Harrold D Laswell dalam buku Who Gets What, When, How menyampaikan “Politik ialah duduk masalah siapa menerima apa, kapan dan bagaimana” Roger F. Soltau, dalam bukunya Introduction to politics mengatakan: “ Ilmu politik mempelajari Negara, tujuan-tujuan Negara dan forum yang akan melaksanakan tujuan-tujuan itu, kekerabatan antara Negara dengan warganya serta kekerabatan antarnegara.
W.A Robson dalam The University Teaching of Social Sciences, menyampaikan :”Ilmu politik mempelajari kekuasaan dalam masyarakat, yaitu sifat hakiki dasar, proses-proses, ruang lingkup dan hasil-hasil. Fokus perhatian seorang sarjana politik tertuju pada usaha untuk mempertahankan kekuasaan, melaksanakan kekuasaan atau imbas atas orang lain, atau menentang pelaksanaan kekuasaan itu.

B.     ILMU EKONOMI 
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari sikap insan dalam menentukan dan membuat kemakmuran. Inti duduk masalah ekonomi ialah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan tersebut kemudian mengakibatkan timbulnya kelangkaan (Ingg: scarcity).

1.      Sejarah perkembangan ilmu ekonomi
Adam Smith sering disebut sebagai yang pertama berbagi ilmu ekonomi pada kurun 18 sebagai satu cabang tersendiri dalam ilmu pengetahuan. Melalui karya besarnya Wealth of Nations, Smith mencoba mencari tahu sejarah perkembangan negara-negara di Eropa. Sebagai seorang ekonom, Smith tidak melupakan akar moralitasnya terutama yang tertuang dalam The Theory of Moral Sentiments. Perkembangan sejarah pemikiran ekonomi kemudian berlanjut dengan menghasilkan tokoh-tokoh menyerupai Alfred Marshall, J.M. Keynes, Karl Marx, sampai peraih hadiah Nobel bidang Ekonomi tahun 2006, Edmund Phelps.
Secara garis besar, perkembangan fatwa pemikiran dalam ilmu ekonomi diawali oleh apa yang disebut sebagai fatwa klasik. Aliran yang terutama dipelopori oleh Adam Smith ini menekankan adanya invisible hand dalam mengatur pembagian sumber daya, dan oleh karenanya tugas pemerintah menjadi sangat dibatasi lantaran akan mengganggu proses ini. Konsep invisble hand ini kemudian direpresentasikan sebagai prosedur pasar melalui harga sebagai instrumen utamanya.
Aliran klasik mengalami kegagalannya sehabis terjadi Depresi Besar tahun 1930-an yang memperlihatkan bahwa pasar tidak bisa bereaksi terhadap gejolak di pasar saham. Sebagai penanding fatwa klasik, Keynes mengajukan teori dalam bukunya General Theory of Employment, Interest, and Money yang menyatakan bahwa pasar tidak selalu bisa membuat keseimbangan, dan lantaran itu intervensi pemerintah harus dilakukan biar distribusi sumber daya mencapai sasarannya. Dua fatwa ini kemudian saling "bertarung" dalam dunia ilmu ekonomi dan menghasilkan banyak varian dari keduanya seperti: new classical, neo klasik, new keynesian, monetarist, dan lain sebagainya.
Namun perkembangan dalam pemikiran ini juga berkembang ke arah lain, menyerupai teori kontradiksi kelas dari Karl Marx dan Friedrich Engels, serta fatwa institusional yang pertama dikembangkan oleh Thorstein Veblen dkk dan kemudian oleh peraih nobel Douglass C. North..

2.      Pengertian dan Ruang Lingkup Ekonomi Internasional
Dalam perkembangan ekonomi dunia yang makin interdependent dan global, konsekuensi terbesar sanggup berupa peningkatan arus perdagangan barang maupun uang antar negara. Batas negara juga makin kurang relevan, khususnya dalam hal perpindahan uang dan investasi. Masing-masing negara tentu saja berupaya untuk memperoleh manfaat sebesar-besarnya dari perkembangan tersebut.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, kajian ilmu ekonomi juga semakin berkembang dan maju, di mana dibutuhkan suatu kajian ekonomi yang secara khusus membahas perekonomian dunia dengan melihat keterkaitan kekerabatan ekonomi antar negara, dalam hal ini ialah ilmu ekonomi internasional.
Ilmu ekonomi internasional ialah cabang ilmu ekonomi yang secara khusus mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan kekerabatan ekonomi antar negara. Ilmu ekonomi internasional menggambarkan aplikasi prinsip-prinsip teori ekonomi mikro dan ekonomi makro ke dalam konteks internasional.
Ilmu ekonomi internasional mengkaji teori perdagangan internasional, kebijakan perdagangan internasional, pasar valuta aneh dan neraca pembayaran (balance of payment) yang ditinjau dari aspek teori ekonomi mikro. ilmu ekonomi mikro membahas teori dan kebijakan perdagangan internasional, alasannya berafiliasi dengan masing-masing negara sebagai individu yang diperlakukan sebagai unit tunggal, serta berafiliasi dengan harga relatif satu komoditas. Teori perdagangan internasional menganalisis dasar-dasar terjadinya perdagangan internasional serta laba yang diperolehnya. Kebijakan perdagangan internasional membahas alasan-alasan serta imbas pembatasan perdagangan, serta hal-hal menyangkut proteksionisme gres (new protectionism). Pasar valuta aneh merupakan kerangka kerja terjadinya pertukaran mata uang suatu negara dengan mata uang negara lainnya.
Sementara dari aspek teori ekonomi makro, neraca pembayaran (balance of payment) mengukur penerimaan total suatu negara dari negara-negara lainnya di dunia dan total pembayaran ke negara-negara tersebut. Ilmu ekonomi makro negara terbuka juga membahas prosedur adaptasi dalam ketidaksesuaian neraca pembayaran (defisit dan surplus) menyerupai halnya imbas saling ketergantungan antar negara di bawah sistem moneter internasional yang berbeda, serta pengaruhnya terhadap tingkat pendapatan nasional dan indeks harga umum serta kesejahteraan suatu negara.
Hubungan ekonomi internasional berbeda dengan kekerabatan ekonomi yang terjadi antar penduduk dalam suatu wilayah yang sama (hubungan ekonomi dalam negeri). Dalam kekerabatan ekonomi internasional, setiap negara selalu menerapkan beberapa pembatasan (restriksi) terhadap arus barang, jasa, serta aneka macam macam faktor produksi yang akan melintasi batas negaranya. Hal tersebut tidak dilakukan secara internal (dalam negeri). Selain itu, arus ekonomi internasional banyak dipengaruhi oleh perbedaan-perbedaan bahasa, etika istiadat, serta aturan yang berlaku di masing-masing negara. Selanjutnya, arus barang, jasa, dan sumber daya secara internasional juga akan menimbulkan pembayaran dan penerimaan dalam bentuk mata uang asing, yang nilainya selalu berubah sepanjang waktu.
Ilmu ekonomi internasiomal telah mengalami perkembangan yang cukup pesat dan berkelanjutan sampai ketika ini. Perkembangan ilmu ekonomi internasional tersebut tak lepas dari bantuan banyak jago ekonomi populer menyerupai Adam Smith, David Ricardo, Jhon Stuart Mill, Alfred Marshall, Eli Heckscher, Bertil Ohlin, Paul Anthoni Samuelson, dan lain-lain.
Ilmu ekonomi internasional akan terus berkembang, tentunya tidak lepas dari aneka macam duduk masalah ekonomi internasional yang terus bermunculan. Misalnya dalam kaitannya dengan perdagangan internasional, duduk masalah yang serius dihadapi dunia ketika ini ialah meningkatknya proteksionisme di aneka macam negara maju (developed countries) serta kecenderungan negara-negara di dunia membentuk blok-blok perdagangan, walaupun di sisi lain negara-negara maju terus mendengungkan adanya perdagangan bebas. Berkaitan dengan masaah moneter internasional ialah menyangkut ketidakstabilan kurs valuta aneh yang terus berlanjut, serta besarnya dan menetapnya misalignment (yaitu fakta bahwa kurs sanggup berada jauh di luar keseimbangan untuk jangka waktu lama). Masalah ekonomi internasional lainnya yang dianggap serius antara lain munculnya tingkat pengangguran yang cukup tinggi, serta tingginya kemiskinan dan melebarnya jurang ketidakadilan (inequlities) yang dihadapi aneka macam negara miskin di dunia. Oleh lantaran itu, melalui kekerabatan ekonomi antar negara yang terjadi secara murni diharapkan bisa melihat dan mengatasi aneka macam permasalahan yang dihadapi oleh masing-masing negara maupun secara global.
Hubungan ekonomi antar suatu negara dengan negara lainnya (hubungan ekonomi internasional) meliputi aneka macam macam acara yang sanggup digolongkan dalam tiga bentuk, yaitu :

·         Hubungan ekonomi yang terjadi lantaran adanya pertukaran atau perdagangan barang dan jasa yang dihasilkan.
·         Hubungan ekonomi yang terjadi lantaran adanya pertukaran sumber daya ekonomi atau faktor-faktor produksi.
·         Hubungan ekonomi yang terjadi lantaran adanya kekerabatan hutang piutang.
Ketiga bentuk kekerabatan ekonomi tersebut mempunyai kaitan yang bersahabat satu sama lain. Misalnya, kekerabatan hutang piutang antara suatu negara dengan negara lainnya sanggup terjadi lantaran adanya kekerabatan perdagangan barang dan jasa, atau lantaran adanya kekerabatan pertukaran faktor-faktor produksi.
Terjadinya kekerabatan ekonomi internasional didorong oleh perbedaan antar negara, perbedaan yang dimaksud ialah :
Iklim dan kesuburan tanah. Perbedaan iklim dan kesuburan tanah menimbulkan adanya perbedaan barang hasil-hasil pertanian, hasil tambang dan mineral, serta sumber alam lainnya.
Kebudayaan dan gaya hidup. Perbedaan kebudayaan dan gaya hidup masing-masing negara menimbulkan perbedaan barang-barang yang dihasilkan oleh masing-masing negara. Barang-barang seni atau kerajinan yang dihasilkan suatu negara sangat diwarnai oleh kebudayaan dan gaya hidup masyarakatnya.
Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perbedaan ilmu pengetahuan dan teknologi berimplikasi pada timbulnya perbedaan jenis barang yang dihasilkan. Negara dengan teknologi lebih maju cenderung lebih banyak menghasilkan barang-barang industri. Sebaliknya negara yang belum maju teknologinya lebih banyak menghasilkan barang-barang agraris.
Kebutuhan yang semakin bertambah. Semakin maju suatu masyarakat, maka kebutuhannya semakin banyak, sehingga relatif terbatas untuk memenuhinya apabila hanya mengandalkan hasil produksi dalam negeri.
Adanya spesialisasi internasional. Negara agraris akan berbagi produksi pertanian yang padat tenaga kerja (labor intensif), sedangkan negara yang relatif lebih tandus akan berbagi teknologi yang menghasilkan barang-barang industri dengan padat modal (capital intensif).
Semakin berkembangnya acara perusahaan multinasional (multinational corporation). Dewasa ini acara perusahaan besar banyak yang beroperasi di aneka macam negara, sehingga kekerabatan ekonomi semakin berkembang.
Dengan aneka macam perbedaan antar negara di dunia, maka melalui kekerabatan ekonomi internasional diharapkan masing-masing negara yang melaksanakan kekerabatan sanggup saling memetik manfaat yang berarti, baik untuk kepentingan nasional masing-masing negara maupun dunia internasional pada umumnya.

3.      Manfaat Hubungan Ekonomi Internasional
Hubungan ekonomi yang berlangsung antar negara sanggup memberi manfaat dan laba bagi masing-masing negara yang melaksanakan kekerabatan ekonomi, yaitu di antaranya :
Negara-negara yang melaksanakan kekerabatan ekonomi sanggup memperoleh barang-barang dan jasa-jasa yang tidak sanggup diproduksi sendiri di dalam negeri.
Masing-masing negara sanggup melaksanakan spesialisasi dalam memproduksi barang ataupun jasa yang efisiensinya lebih tinggi di banding negara lain, atau suatu negara sanggup memproduksi barang ataupun jasa dengan harga yang relatif rendah di banding negara lainnya.
Memungkinkan dilakukannya perluasan pasar bagi barang-barang ataupun jasa yang diproduksi di dalam negeri tetapi tidak sanggup lagi dinaikkan penjualannya di dalam negeri, lantaran kebutuhan di dalam negeri sudah terpenuhi, sementara kapasitas penggunaan faktor-faktor produksi belum optimal. Dalm kondisi demikian, maka perlu melaksanakan ekspor ke luar negeri, sehingga kapasitas produksi tetap sanggup ditingkatkan dengan penggunaan alat-alat produksi yang semakin efisien.
Memungkinkan terjadinya arus faktor-faktor produksi dari suatu negara ke negara lainnya. Misalnya arus modal dari negara yang mempunyai modal ke negara yang relatif kekurangan modal. Arus modal (dana) tersebut sanggup terjadi melalui investasi maupun hutang piutang. Demikian halnya dengan arus tenaga kerja, baik kuantitas maupun kualitas.

C.    PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Kebudayaan berasal dari kata budaya sedangkan budaya ialah bentuk jamak dari kata budi-daya yang berarti cinta, karsa, dan rasa. Kata budaya bergotong-royong berasal dari bahasa snsekerta buddayah yaitu bentuk jamak dari kata buddhi yang berarti budi atau akal.dalam bahasa inggris kata budaya berasal dari kata culture, dalam bahasa Belanda diistilahkan dengan kata Cultuur, dalam bahasa latin, berasal dari kata corela.

D.    PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA
Perubahan sosial budaya ialah sebuah tanda-tanda berubahnya struktur sosial dan contoh budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan tanda-tanda umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar insan yang selalu ingin mengadakan perubahan. Hirschman menyampaikan bahwa kebosanan insan bergotong-royong merupakan penyebab dari perubahan.
Perubahan sosial budaya terjadi lantaran beberapa faktor. Di antaranya komunikasi; cara dan contoh pikir masyarakat; faktor internal lain menyerupai perubahan jumlah penduduk, inovasi baru, terjadinya konflik atau revolusi; dan faktor eksternal menyerupai musibah dan perubahan iklim, peperangan, dan imbas kebudayaan masyarakat lain. Lebih terinci, faktor penyebabnya adalah:
1.      Adanya perubahan dari dalam masyarakat itu sendiri, seperti:
a.       Perubahan penduduk
b.      Perana nilai yang diubah
c.       Faktor adanya penemuan-penemuan baru
2.      Adanya perubahan luar masyarakat, seperti:
a.       Pengaruh lingkungan alam
b.      Kebudayaan masyarakat lain
c.       Adanya gaya hidup barat yang masuk
Ada pula beberapa faktor yang menghambat terjadinya perubahan, contohnya kurang intensifnya kekerabatan komunikasi dengan masyarakat lain; perkembangan IPTEK yang lambat; sifat masyarakat yang sangat tradisional; ada kepentingan-kepentingan yang tertanam dengan kuat dalam masyarakat; prasangka negatif terhadap hal-hal yang baru; rasa takut kalau terjadi kegoyahan pada masyarakat bila terjadi perubahan; kendala ideologis; dan imbas etika atau kebiasaan.

E.     DINAMIKA KULTUR BUDAYA DALAM PEMASARAN
Budaya didefenisikan sebagai total jumlah pengetahuan wacana kepercayaan, nilai-nilai dan kebiasaan untuk melayani secara eksklusif sikap consumer dari anggota masyarakat khusus.
Komponent kepercayaan dan nilai-nilai pada defenisi di atas berafiliasi dengan akumulasi perasaan dan prioritas yang dimiliki individu wacana sesuatu dan miliknya.

1. Elemen-elemen Kultural
            Terdapat empat komponen dalam budaya, yaitu:
1.      Konsep menyeluruh, budaya terdiri dari hampir semua hal yang menghipnotis proses pemikiran individu dan perilakunya. Budaya tidak hanya menghipnotis preferensi seorang konsumen, akan tetapi bagaimana konsumen membuat keputusan dan bahkan bagaimana konsumen memahami dunia sekeliling.
2.      Budaya diperoleh, budaya tidak meliputi respon dan predisposisi yang diwariskan. Namun demikian oleh lantaran sebagian besar sikap insan dipelajari dari pada pembawaan semenjak lahir, maka budaya benar-benar menghipnotis sikap
3.      Kekompakan masyarakat modern sedemikian rupa sehingga budaya jarang memperlihatkan resep yang rinci untuk sikap yang tepat. Sebagai gantinya didalam masyarakat industry budaya memperlihatkan batas kepada setiap individu dalam berpikir atau bertindak.
Ciri imbas budaya, ialah bahwa kita jarang menyadarinya. Seseorang berperilaku, berpikir dan merasa konsisten dengan anggota lainnya dari budaya yang sama, alasannya kelihatannya memang alamiah atau memang sudah benar apa yang ia lakukan.
Gaya hidup konsumen dipengaruhi oleh keanggotaannya dalam kelompok masyarakat yang lebih besar, kelompok ini disebut subkultur. Dimana orang yang menjadi anggota kelompok membagi kepercayaan dan pengalaman biasa kemudian menjadi ketentuan bagi anggota kelompok lainnya. Setiap konsumen termasuk ke beberapa subkultur.
Keanggotaan dari suatu kelompok subkultur bisa didasarkan pada :
1.      Persamaan umur.
2.      Kesamaan latar belakang ras atau etnik atau suku.
3.      Atau kesamaan tempat tinggal.

F.     BUDAYA, GAYA MANAJEMEN DAN SISTEM
1.      Budaya
Budaya ialah kumpulan nilai-nilai, ritual, simbol, kepercayaan dan proses berpikir yang dipelajari, dimiliki bersama oleh sekelompok orang dan diturunkan dari generasi ke generasi.
         Budaya yang meliputi semua elemennya, sangat menghipnotis gaya administrasi dan seluruh sistem bisnisnya.
         Pelaku pemasaran internasional tidak hanya perlu menghargai perbedaan kultural yang berafiliasi dengan bisnis mereka, mereka juga harus memahami asal-usul perbedaan tersebut.
Di setiap negara berbeda tentunya mempunyai budaya yang berbeda beda pula. Oleh lantaran itu pelaku bisnis internasional perlu menyadari dan mengikuti keadaan dengan budaya-budaya lain kalau ingin memasarkan suatu produk di negara lain yang mempunyai budaya berbeda.
2.      Pengaruh Budaya dalam Sistem Bisnis
Dalam kenyataannya budaya sangat kuat terhadap kelancaran dalam dunia bisnis baik dalam perkembangan dalam bisnis skala nasional maupun skala internasional. Sesuatu hal gres yang tidak sesuai dengan kebudayaan suatu bangsa akan sulit diterima atau berkembang didalam negara tersebut.
Budaya merupakan faktor penting dalam pemasaran internasional, namun sering kali budaya dilupakan ketika sebuah perusahaan berekspansi ke pasar internasional.
Banyak perusahaan begitu yakin bahwa produk, manajemen, dan harga yang lebih baik dari produk lokal akan diterima oleh konsumen. Tetapi, mereka lupa bahwa hal yang dianggap baik oleh perusahaan belum tentu sama dengan cita-cita masyarakat.
Karena itulah sering kali kegagalan perluasan suatu perusahaan ke negara lain disebabkan arogansi perusahaan untuk memaksa konsumen lokal mendapatkan produk yang mereka tawarkan dan minimnya riset pasar terhadap budaya.


BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN

-          Politik ialah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara. Pengertian ini merupakan upaya penggabungan antara aneka macam definisi yang berbeda mengenai hakikat politik yang dikenal dalam ilmu politik.
-          Kebudayaan berasal dari kata budaya sedangkan budaya ialah bentuk jamak dari kata budi-daya yang berarti cinta, karsa, dan rasa. Kata budaya bergotong-royong berasal dari bahasa snsekerta buddayah yaitu bentuk jamak dari kata buddhi yang berarti budi atau akal.dalam bahasa inggris kata budaya berasal dari kata culture, dalam bahasa Belanda diistilahkan dengan kata Cultuur, dalam bahasa latin, berasal dari kata corela.
-          Perubahan sosial budaya ialah sebuah tanda-tanda berubahnya struktur sosial dan contoh budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan tanda-tanda umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar insan yang selalu ingin mengadakan perubahan. Hirschman menyampaikan bahwa kebosanan insan bergotong-royong merupakan penyebab dari perubahan.
-          Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari sikap insan dalam menentukan dan membuat kemakmuran. Inti duduk masalah ekonomi ialah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan tersebut kemudian mengakibatkan timbulnya kelangkaan

B.     SARAN
Dalam pembahasan materi di atas mengenai politik, ekonomi dan sosial budaya mngkin masih banyak kekurangan, baik di segi penulisan ataupun di dari penyusunan kalimat dan kata-katamya,oleh sebap itu kami selaku penulis minta maaf sebesar-besarnya kepada dosen dan mahasiswa semua, sebagai penyempurna kami mengharap kritik dan saran yang positif dari teman-teman semua.

Selengkapnya Klik DOWNLOAD

0 Response to "Makalah Politik, Ekonomi Dan Sosial Budaya"