Makalah Laporan Keuangan Lengkap

KATA PENGANTAR

                        Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat yang kuasa yang maha esa lantaran berkat limpahan rahmat dan karunia-nya sehingga penulis sanggup menyusun makalah ini tepat pada waktunya. makalah ini membahas ihwal Laporan keuangan”
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan kendala akan tetapi dengan pinjaman dari aneka macam pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat jawaban yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini sanggup memperlihatkan manfaat kepada kita sekalian.


Banda Aceh 05 Mei2014
Penulis



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Laporan keuangan sanggup dengan terang memperlihatkan citra kondisi keuangan dari perusahaan. Laporan keuangan yang merupakan hasil dari kegiatan operasi normal perusahaan akan memperlihatkan informasi keuangan yang berkhasiat bagi entitas-entitas di dalam perusahaan itu sendiri maupun entitas-entitas lain di luar perusahaan oleh lantaran itu untuk  mengetahui Kinerja laporan keuangan tersebut kita memerlukan suatu analisis, analisis-analisis ini lah yang harus dipahami oleh kita baik sebagai administrasi perusahaan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan ataupun sebagai investor kalau kita ingin menginvestasikan harta kita terhadap suatu perusahaan.
Oleh lantaran itu untuk Membantu penganalisis biar mengetahui keadaan dan perkembangan keuangan perusahaan kita bisa memakai analisis rasio menyerupai : rasio aktivitas, rasio likuiditas, rasio provitabilitas, dan rasio harga pasar selain itu bisa juga digunakan analisis lain menyerupai sistem du pont, common size, perbandingan dan sebagainya untuk menganalisa suatu perusahaan tersebut.
Oleh alasannya yaitu itu maka diperlukanlah pemahaman yang matang untuk mengkaji laporan keuangan suatu perusahaan untuk melaksanakan tindakan atau pun pengambilan keputusan.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1.Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan yaitu untuk menyediakan informasi keuangan mengenai suatu tubuh perjuangan yang akan dipergunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan sebagai materi pertimbangan di dalam pengambilan keputusan-keputusan ekonomi.
Laporan keuangan bagi pihak administrasi perusahaan berfungsi sebagai laporan pertanggung jawaban keuangan pada pemilik modal. Bagi pemilik modal, laporan keuangan berfungsi untuk megevaluasi kinerja manajer perusahaan selama satu periode. Dengan adanya laporan keuangan ini, manajer perusahaan akan bekerja semaksimal mungkin biar kinerjanya dinilai baik.
Pada simpulan periode, perusahaan akan menciptakan laporan keuangan. Akhir periode bisa tiap simpulan bulan atau tiap simpulan tahun. Laporan keuangan untuk disampaikan kepada pihak luar perusahaan umumnya dibentuk tiap simpulan tahun. Pihak luar perusahaan antara lain:
a.       Investor
b.      Karyawan
c.       Pemberi Pinjaman
d.      Pemasok dan Kreditor usaha lainnya
e.       Pelanggan
f.       Pemerintah
g.      Masyarakat

Laporan keuangan memuat informasi yang bersifat keuangan menyerupai jumlah aktiva, jumlah kewajiban, jumlah modal, jumlah pendapatan, jumlah biaya dan arus kas. Informasi yang bersifat keuangan diambil dari ringkasan transaksi yang terjadi selama satu periode.


2.2.Tujuan Laporan Keuangan
Tujuan laporan keuangan digolongkan sebagai berikut :
1.      Tujuan khusus
Tujuan khusus dari laporan keuangan yaitu menyajikan laporan posisi keuangan, hasil perjuangan dan perubahan posisi keuangan lainnya secara masuk akal dan sesuai dengan GAAP.
2.      Tujuan umum
Adapun tujuan umum dari laporan keuangan disebutkan sebagai berikut :
a.       Memberikan informasi yang terpercaya ihwal sumber-sumber ekonomi dan kewajiban perusahaan.
b.      Memberikan informasi yang terpercaya ihwal sumber kekayaan higienis yang berasal dari kegiatan perjuangan dalam mencari laba.
c.       Memberikan informasi keuangan yang sanggup digunakan untuk menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.
d.      Memeberikan informasi yang dibutuhkan lainnya ihwal perubahan harta dan kewajiban.
e.       Mengungkapkan informasi relevan lainnya yang dibutuhkan para pemakai laporan.
3.      Tujuan kualitatif
Adapun tujuan kualitatif yang dirumuskan APB Statements No. 4 yaitu sebagai berikut :
a.       Relevance yaitu menentukan informasi yang benar-benar sanggup membantu pemakai laporan dalam proses pengambilan keputusan.
b.      Understandability yaitu informasi yang dipilih untuk disajikan bukan saja yang penting tetapi juga harus informasi yang dimengerti para pemakainya.
c.       Verifiability hasil akuntansi itu harus sanggup diperiksa oleh pihak lain yang akan menghasilkan pendapat yang sama. Dengan kata lain ukurannya harus ada.
d.      Neutrality yaitu laporan akuntansi itu netral terhadap pihak-pihak yang berkepentingan. Informasi dimaksudkan untuk pihak umum bukan pihak-pihak tertentu saja.
e.       Timeliness yaitu laporan akuntansi hanya bermanfaat untuk pengambilan keputusan apabila diserahkan pada dikala yang tepat.
f.       Comparability yaitu informasi akuntansi harus sanggup saling dibandingkan artinya akuntansi harus mempunyai prinsip yang sama baik untuk suatu perusahaan maupun perusahaan lain.
g.      Completeness yaitu informasi akuntansi yang dilaporkan harus meliputi semua kebutuhan yang layak dari para pemakai.
Dua belas tujuan laporan keuangan berdasarkan laporan “Trueblood Committee” yaitu sebagai berikut :
a.       Menyediakan informasi untuk pembuatan keputusan-keputusan ekonomi
b.      Menyajikan informasi terutama pada para pemakai yang mempunyai otoritas, kemampuan atau sumber-sumber yang terbatas dalam memperoleh informasi dan mereka menyandarkan diri pada laporan keuangan sebagai sumber utama informasi ihwal kegiatan ekonomi perusahaan.
c.       Menyediakan informasi yang sanggup digunakan oleh para investor dan kreditor untuk memprediksi, membandingkan dan mengevaluasi pedoman kas potensial untuk mereka dalam ukuran jumlah, waktu dan hubungannya dengan ketidak pastian.
d.      Menyediakan informasi kepada para pemakai untuk prediksi, perbandingan dan penilaian earning power perusahaan.
e.       Menyediakan informasi yang sanggup digunakan dalam menilai kemampuan administrasi untuk memanfaatkan pemakaian sumber-sumber secara efektif dalam mencapai tujuan perusahaan.
f.       Menyediakan informasi factual dan interpretatif ihwal transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian yang lain digunakan untuk prediksi, perbandingan dan penilaian earning power perusahaan. Dasar anggapan yang mendasari interpretasi, evaluasi, prediksi atau estimasi akan diungkapkan.
g.      Menyediakan laporan posisi keuangan yang sanggup digunakan untuk prediksi, pembandingan dan penilaian earning power perusahaan. Laporan tersebut akan menyediakan informasi yang bekerjasama dengan transaksi perusahaan dan kejadian-kejadian lainnya yang merupakan kepingan siklus earning tidak lengkap. Nilai dikala ini (current value) juga akan dilaporkan kalau terdapat perbedaan yang signifikan dengan harga perolehan historical (historical cost). Aktiva dan hutang akan dikelompokkan atau dipisahkan oleh ketidakpastian relatif dari jumlah dan waktu realisasi prospektif atau likuidasi.
h.      Menyediakan laporan earning periodik yang bermanfaat untuk prediksi, perbandingan penilaian earning power perusahaan. Hasil higienis siklus earning yang komplit dan hasil kegiatan perusahaan dalam perkembangan yang diakui kearah penyelesaian siklus yang belum selesai akan dilaporkan. Perubahan dalam nilai yang digambarkan dalam laporan keberhasilan posisi keuangan juga akan dilaporkan, tetapi secara terpisah, semenjak mereka membedakan ukuran kepastian realisasinya.
i.        Menyediakan laporan kegiatan keuangan yang bermanfaat untuk prediksi, perbandingan dan penilaian earning power perusahafakan. Laporan ini akan melaporkan sebagian besar aspek-aspek faktual transaksi perusahaan yang mempunyai atau diharapkan mempunyai konsekuensi kas yang signifikan. Laporan ini akan melaporkan data yang memerlukan judgment minimal dan interpretasi oleh pihak penyusun.
j.        Menyajikan informasi yang bermanfaat untuk proses prediktif. Peramalan keuangan akan disajikan kalau peramalan tersebut akan meningkatkan realibilitas prediksi para pemakai.
k.      Lembaga pemerintahan dan organisasi tidak bertujuan keuntungan yaitu untuk menyediakan informasi yang bermanfaat untuk menilai efektifitas pengelolaan sumber-sumber dalam mencapai tujuan organisasi. Pengukuran prestasi akan dikuantitaskan dalam ukuran tujuan-tujuan yang diidentifikasikan.
l.        Melaporkan kegiatan perusahaan yang menghipnotis masyarakat. Dalam hal ini yaitu efek yang sanggup ditentukan, dijelaskan atau diatur dan sifatnya penting untuk menentukan peranan perusahaan dalam lingkungan sosialnya.

2.3.Jenis Laporan Keuangan
Setelah transaksi yang terjadi didalam perusahaan dicatat dalam persamaan dasar akuntansi, kemudian ringkasan transaksi tersebut dilaporkan kepada pihak luar perusahaan yang memerlukannya.
Laporan keuangan berdasarkan Pernyataan Standar Laporan Keuangan No. 1 Tahun 2002 (PSAK No 1 Tahun 2002) terdiri dari:
a.       Neraca.
b.      Laporan Laba-Rugi.
c.       Laporan perubahan ekuitas
d.      Laporan arus kas
e.       Catatan atas laporan keuangan.

2.4.Komponen-Komponen Laporan Keuangan
2.3.1 Neraca
Dalam sistem tatabuku dobel yang mula-mula diajarkan oleh pendeta Italia Paciollo pada tahun 1494, neraca itu asal mulanya hanya dipergunakan untuk menyatakan bahwa pembukuan perusahaan telah “ditutup” dan menerangkan bahwa ada keseimbangan antara debit dan kredit[5]. Baru pada simpulan periode ke 18, orang mulai menyusun suatu neraca berdasarkan urutan-urutan yang kita kenal sekarang. Lazimnya aktiva dan pasiva disusun berdasarkan urutan berdasarkan likwiditas, artinya disusun berdasarkan kemungkinan untuk mentransformasikan aktiva-aktiva tersebut menjadi uang tunai.
Daftar yang memuat informasi secara terperinci semua aktiva, kewajiban perusahaan serta modal pemilik pada waktu tertentu disebut neraca (balance sheet). Waktu tertentu bisa simpulan bulan, simpulan triwulan, simpulan tahun dan waktu tertentu lainnya.
Bentuk neraca ada dua bentuk yaitu bentuk skontro (account form) dan bentuk laporan (report form). Dalam neraca bentuk skontro, Aktiva disajikan disebelah kiri sedangkan kewajiban dan modal disajikan disebelah kanan. Dalam neraca bentuk laporan, Aktiva disajikan paling atas sedangkan kewajiban dan modal disajikan bawahannya.

Komponen-komponen neraca sanggup digolongkan sebagai berikut :
a.       Aktiva (Asset)
Committee on Terminology (1953 hlm. 26) mendefinsikan aktiva yaitu “Sesuatu yang disajikan di saldo debet yang akan dipindahkan sehabis tutup buku sesuai dengan prinsip akuntansi (bukan lantaran saldo negative yang akan dinilai sebagai utang), saldo debet ini merupakan hak milik atau nilai yang dibeli atau pengeluaran yang dibentuk untuk mendapat kekayaan di masa yang akan datang”.
Aktiva dibagi menjadi dua kelompok yaitu aktiva lancar dan aktiva tetap. Pengelompokkan aktiva ke dalam aktiva lancar dan aktiva tetap di atur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 1 tahun 2002 (PSAK No. 1 tahun 2002).

1)      Aktiva Lancar (Current Assets)
Aktiva lancar (current assets) yaitu aktiva yang secara normal ditranformasikan menjadi kas dalam jangka waktu setahun atau sebelum berakhirnya siklus produksi (jika siklus ini melebihi jangka waktu setahun).
Yang termasuk kedalam aktiva lancar antara lain kas, piutang usaha, wesel tagih, persediaan barang, suplai toko, suplai kantor, biaya dibayar dimuka, pendapatan yang akan diterima, investasi jangka pendek.
2)      Aktiva Tetap (Fixed Assets)
Aktiva tetap (fixed assets) yaitu aktiva yang dipergunakan dalam perusahaan dan mempunyai kegunaan yang melebihi satu masa pembukuan.
Yang termasuk kedalam aktiva tetap antara lain peralatan, kendaraan, bangunan/gedung dan tanah.

b.      Kewajiban (Liabilities)
Definisi dari entity theory yaitu “Kewajiban yaitu saldo kredit atau jumlah yang harus dipindahkan dari dikala tutup buku ke periode tahun berikutnya berdasarkan pencatatanyang sesuai dengan prinsip akuntansi (saldo kredit bukan akhir saldo negatif aktiva”.
Kewajiban dibagi menjadi dua kelompok yaitu kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang. Pengelompokkan kewajiban jangka panjang diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 1 tahun 2002 (PSAK No. 1 tahun 2002).
1)      Kewajiban Jangka Pendek
Kewajiban jangka pendek yaitu kewajiban-kewajiban yang akan jatuh tempo dalam satu tahun atau dalam siklus kegiatan normal perusahaan. Kewajiban/hutang lancar meliputi hutang dagang, hutang wesel, hutang bank, hutang gaji, bunga dan lain-lain.
Yang termasuk kedalam kelompok kewajiban jangka pendek antara lain utang usaha, wesel bayar, semua pendapatan yang diterima dimuka, semua biaya yang belum dibayar dan kewajiban jangka panjang yang akan jatuh tempo dua belas bulan sehabis tanggal neraca.

2)      Kewjiban Jangka Panjang
Kewajiban jangka panjang yaitu hutang yang jatuh temponya lebih dari satu tahun digolongkan ke dalam kewajiban jangka panjang. Contohnya yaitu hutang obligasi, hutang bank dan lain-lain.
Yang termasuk kedalam kelompok kewajiban jangka panjang antara lain hutang hipotek dan pinjaman obligasi.
c.       Modal (Equity)
Modal (equity) yaitu “suatu hak yang tersisa atas aktiva suatu forum (entity) sehabis dikurangi kewajibannya”. Dalam perusahaan equity yaitu modal pemilik. Definisi ini cenderung menganut propriety theory.

2.3.2 Laporan Laba-Rugi
Laba-rugi yaitu laporan yang memuat informasi mengenai pendapatan dan beban yang terjadi selama satu periode tertentu dalam suatu perusahaan. Satu periode tertentu contohnya satu bulan, satu semester dan satu tahun. Selisih antara pendapatan dengan beban disebut keuntungan higienis (net income) atau rugi higienis (net loss). Apabila pendapatan lebih besar dari beban maka selisihnya disebut keuntungan bersih, tetapi apabila pendapatan lebih kecil dari beban maka selisihnya disebut rugi bersih.

Komponen-komponen laba-rugi yaitu sebagai berikut :
a.       Penjualan
b.      Harga pokok penjualan
c.       Laba bruto
d.      Beban usaha
e.       Laba usaha
f.       Pendapatan dan beban lain-lain
g.      Laba sebelum pos luar biasa
h.      Pos luar biasa
i.        Pengaruh kumulatif dari perubahan prinsip akuntansi
j.        Laba sebelum pajak penghasilan
k.      Pajak penghasilan
l.        Laba bersih


2.3.3 Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahan modal yaitu laporan mengenai perubahan modal pemilik suatu perusahaan selama satu periode contohnya satu bulan, satu semester atau satu tahun. Dari laporan ini sanggup diketahui apakah modal pemilik bertambah atau berkurang bila dibandingkan dengan modal pemilik sebelumnya. Adapun penyebabnya bertambahnya modal pemilik yaitu :
a.       Perusahaan memperoleh keuntungan bersih
b.      Adanya investasi pemanis dari pemilik perusahaan.
Sedangkan penyebab berkurangnya modal pemilik yaitu :
a.       Perusahaan menderita rugi
b.      Adanya pengambilan pribadi (prive) oleh pemilik
Laporan perubahan modal harus memuat informasi berikut :
a.       Modal pada awal periode
b.      Laba atau rugi selama satu periode
c.       Tambahan modal dari investasi pemilik
d.      Pembagian keuntungan kepada pemilik
e.       Laba atau rugi yang tidak dibagikan pada periode sebelumnya

2.3.4 Laporan Arus Kas
Laporan arus kas yaitu laporan yang memuat informasi mengenai ringkasan penerimaan dan pengeluaran kas suatu tubuh perjuangan yang terjadi selama satu periode, setiap satu bulan atau suatu semester atau satu tahun. Arus kas yaitu arus masuk kas (Penerimaan kas) dan arus keluar kas (Pengeluaran kas).
Arus kas (Penerimaan dan pengeluaran kas) dikelompokkan kedala tiga kelompok yaitu Arus kas dari acara operasi, arus kas dari acara investasi dan arus kas dari acara pendanaan.
Aktivitas operasi yaitu acara penghasil utama pendapatan perusahaan dan acara lain yang bukan merupakan acara investasi dan acara pendanaan (PSAK No.2 tahun 2002).
Aktivitas investasi yaitu perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang serta investasi lain yang tidak temasuk setara kas(PSAK No.2 tahun 2002).
Aktivitas pendanaan yaitu acara yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan (PSAK No.2 tahun 2002).

2.3.5 Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan memuat klarifikasi mengenai pos yang ada dalam neraca, laporan keuntungan rugi, laporan perubahan modal dan laporan arus kas. Catatan atas laporan keuangan dimaksudkan untuk membantu pemakai laporan keuangan dalam memahami laporan keuangan sehingga laporan keuangan sanggup bermanfaat bagi pemakai laporan untuk pengambilan keputusan.

2.5.Bagian-bagian laporan keuangan
Meliputi :
·         Neraca (Balance Sheet), menyajikan aktiva pada sisi sebelah kiri,yang merupakan alokasi dari dana,kewajiban dan ekuitas pada sebelah kanan yang merupakan sumber dana perusahaan.
·         Laporan Laba Rugi (Income Statement), Laporan yang mengikhtisarkan pendapatan dan pengeluaran perusahaan selama satu periode akuntansi,biasanya setiap satu kuartal atau satu tahun.
·         Laporan Laba Ditahan (Statement of Shareholders Equity), menyajikan perubahan-perubahan pada pos-pos ekuitas untuk mengidentifikasi alasa perubahan klaim pemegang ekuitas atas aktivanya.
·         Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flow), Tujuan dari pembuatan laporan arus kas ini adalah:
1.      Memberikan informasi mengenai penerimaan dan pembayaran kas perusahaan selama periode tertentu.
2.      Memberikan informasi mengenai imbas kas dari tiga kategori acara yaitu acara investasi,aktivitas pendanaan,aktivitas operasi.
2.6. Tujuan Laporan Keuangan
1.      Untuk menyediakan informasi yang menyangkut kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi.
2.      Menunjukkan apa yang dilakukan administrasi (stewardship),atau pertanggung jawaban administrasi atas sumberdaya yang dipercayakan kepadanya.

2.7.Pengguna Laporan Keuangan Dan Tujuan Penggunaannya
1.             Investor : penanam modal dan penasihat mereka berkepentingan dengan risiko yang menempel serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka lakukan. Mereka membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli, menahan, atau menjual investasi tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar dividen.
2.             Karyawan : karyawan dan kelompok yang mewakili merekatertarik pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan, juga tertarik dengan informasi untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memperlihatkan balas jasa, imbalan pasca kerja dan kesempatan kerja.
3.             Pemberi pinjaman : pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan mereka untuk menetapkan apakah pinjamari serta bunganya sanggup dibayar pada dikala jatuh tempo.
4.             Pemasok dan kreditor perjuangan lainnya : pemasok dan kreditor perjuangan lainnya tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk menetapkan apakah jumlah yang kewajibannya akan dibayar pada dikala jatuh tempo. Kreditor usah berkepentingan pada perusahaan dalam batas waktu tenggang yang lebih pendek daripada pemberi pinjaman kecuali kalau sebagai pelanggan utam rnereka bergantung pada kelangsungan hidup perusahaan.
5.             Pelanggan : para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup perusahaan, terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan, atau bergantung pada perusahaan.
6.             Pemerintah : pemerintah dan aneka macam forum yang berada dibawah kekuasaannya berkepentingan dengan alokasi sumberdaya dan lantaran itu berkepentingan dengan acara perusahaan. Mereka juga membutuhkan informasi untuk mengatur acara perusahan, menetapkan kebijakan pajak, dan sebagai dasar menyusun statistik pendapatan nasional dan statisti lainnya
7.             Masyarakat : perusahaan menghipnotis anggota masyarakat daiam aneka macam cara. Misalnya: perusahaan sanggup memperlihatkan kontribusi berarti pada perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan proteksi kepada penanam modal domestik. Laporan keuangan sanggup membantu masyarakat dengan menyediakan informasi kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan dan rangkaian aktivitasnya.

2.8.Macam-Macam Analisis Laporan Keuangan
·         Analisis Time Series dan Cross Sectional
1.             Analisis Trend atau time series adalah analisis rasio perusahaan untuk beberapa periode. Membandingkan rasio kini (present ratio) dengan rasio-rasio dari waktu yang kemudian (rasio historis) atau dengan rasio-rasio yang diperkirakan untuk waktu-waktu yang akan tiba pada perusahaan yang sama. Analisis musim sanggup melihat apakah prestasi perusahaan itu meningkat atau menurun selama periode tertentu, mengestimasi kemungkinan terjadi peningkatan atau penurunan pada kondisi keuangan tertentu
2.             Analisis Cross Sectional, dengan analisis ini analis membandingkan rasio-rasio perusahaan (company ratio) dengan rata-rata rasio perusahaan homogen atau industri (rasio rata-rata/rasio standard) untuk waktu yang sama.

·         Analisis Commond Size dan Analisis Index
1.             Analisis Commond Size, untuk menciptakan perbandingan elemen-elemen laporan keuangan dengan command base-nya. Laporan keuangan neraca pada sisi aktiva didasarkan pada total aktiva sehingga total aktiva sama dengan 100%. Elemen-elemen lain dari aktiva dibandingkan dengan total aktiva. Elemen-elemen kewajiban dan modal sendiri didasarkan pada total kewajiban dan modal sendiri. Laporan keuntungan rugi commond base-nya penjualan, elemen-elemen laporan keuntungan rugi dibandingkan dengan penjualan.
2.             Analisis Index, memilih tahun dasar sebagai commond base-nya elemen-elemen laporan keuangan pada periode lain dibandingkan dengan elemen-elemen laporan keuangan yang sama dengan tahun dasar tersebut.

BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Laporan keuangan sanggup dengan terang memperlihatkan citra kondisi keuangan dari perusahaan. Laporan keuangan yang merupakan hasil dari kegiatan operasi normal perusahaan akan memperlihatkan informasi keuangan yang berkhasiat bagi entitas-entitas di dalam perusahaan itu sendiri maupun entitas-entitas lain di luar perusahaan oleh lantaran itu untuk  mengetahui Kinerja laporan keuangan tersebut kita memerlukan suatu analisis, analisis-analisis ini lah yang harus dipahami oleh kita baik sebagai administrasi perusahaan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan ataupun sebagai investor kalau kita ingin menginvestasikan harta kita terhadap suatu perusahaan.


DAFTAR PUSTAKA

Anggawirya, Erhans.2000. Akuntansi 1. Jakarta: Ercontara Rajawali.
Harahap, Sofyan Syafri.1993 Teori Akuntansi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Hartanto, D.1981. Akuntansi untuk Usahawan. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Http://id.wikipedia.org/wiki/Laporan_keuangan.
Ikatan Akuntan Indonesia.1984. Prinsip Akuntansi Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Jauhari, Heri.2007. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Pustaka Setia
R, Soemarso S.2009. Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta: Salemba Empat.
Supriyono, RA.1985. Teori Akuntansi. Yogyakarta: BPFE.



Sofyan Syafri Harahap, Teori Akuntansi, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1993), hlm. 98.
Ibid.  hlm. 99.
RA. Supriyono, Teori Akuntansi, (Yogyakarta: BPFE, 1985), hlm. 148.
Erhans Anggawirya, Akuntansi 1, (Jakarta: Ercontara Rajawali, 2000), hlm. 29.
D. Hartanto, Akuntansi untuk Usahawan (Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia), hlm. 251.
Sofyan Syafri Harahap, Op. Cit. hlm. 125.
Erhans Anggawirya, Op. Cit.  hlm. 37.
Sofyan Syafri Harahap, Op. Cit. hlm. 127.
Erhans Anggawirya, Op. Cit. hlm. 38
Sofyan Syafri Harahap, Op. Cit. hlm. 129
Erhans Anggawirya, Op. Cit. hlm. 42.          

 Selengkapnya Klik : DOWNLOAD

0 Response to "Makalah Laporan Keuangan Lengkap"