Penyebab Kerusakan Lingkungan

KERUSAKAN LINGKUNGAN
Abstrak
Kerusakan lingkungan selain disebabkan oleh faktor alam juga disebabkan oleh ulah dari insan sendiri. Dari tahun ke tahun perkembangan jaman semakin modern, begitu pula manusia yang semakin berpikir modern. Mulai banyak pabrik-pabrik industri yang dibangun tanpa memikirkan dampak yang akan timbul. Masyarakat juga semakin mengabaikan keadaan lingkungan sekitarnya. Seharusnya masyarakat dan pengusaha tau betapa pentingnya pemanfaatan dan penanggulangan duduk kasus pencemaran lingkungan yang baik dan benar. Seringkali pencemaran itu diartikan secara sempit sehingga pemahaman masyarakat pun terbatas perihal pencemaran lingkungan. Masa yang semakin modern dan semakin bertambahnya penduduk di bumi ini, menjadikan banyak lahan perkebunan dijadikan rumah sehingga tidak ada lahan lagi untuk bercocok tanam. Mulai banyak juga penebangan hutan secara liar dan illegal untuk kepentingan individual dan tanpa memperdulikan dampak yang akan terjadi di masa mendatang. Oleh lantaran itu, kita sebagai generasi muda harus memikirkan perihal kerusakan lingkungan yang terjadi di masa kini dan kita juga harus memikirkan masa depan kita supaya menjadi lebih baik. Sedikit gerakan kita terhadap lingkungan, akan berdampak besar terhadap keberlangsungan kehidupan kita di masa yang akan datang. Kita harus merubah perilaku kita terhadap lingkungan mulai dari kini untuk kebaikkan kita di masa yang akan datang.
Kata kunci : alam, lingkungan, ekosistem, manusia, limbah


Pendahuluan
Bumi yakni anugerah yang tidak ternilai harganya dari Tuhan Yang Maha Esa lantaran menjadi sumber segala kehidupan. Nenek moyang mewariskan bumi ini kepada kita dalam keadaan yang sangat berkualitas dan seimbang. Mereka menjaga dan memelihara alam untuk diberikan kepada kita sebagai pewaris bumi, sehingga kita berhak mendapat kualitas yang sama persis dengan yang dirasakan nenek moyang kita. Oleh lantaran itu, kita sebagai pewaris bumi ini wajib menjaga dan memelihara alam supaya tetap seimbang tanpa syarat apapun. Masyarakat jaman dahulu telah menyadari benar bahwa lingkungan hidup merupakan penggalan kehidupannya. Dulu, pohon boleh ditebang untuk keperluan masyarakat, akan tetapi sebelum ditebang harus menanam terlebih dahulu pohon yang sama jenisnya di samping pohon yang akan ditebang sehingga mereka tetap mewariskan lingkungan alam yang sama terhadap anak cucunya.
Bertambahnya penduduk dan perkembangan teknologi yang semakin pesat telah mengubah pola hidup manusia. Jika sebelumnya kebutuhan insan terbatas hanya pada kebutuhan primer dan sekunder, kini kebutuhan insan telah meningkat pada kebutuhan tersier yang konsumtif dan tidak terbatas. Kebutuhan-kebutuhan tersebut tidak sekedar terpenuhi akan tetapi selalu berubah-ubah sesuai dengan perkembangan jaman.
Manusia jaman kini sudah mulai tidak peduli kepada alam, sudah mulai banyak bukti kerusakan lingkungan yang terjadi di bumi ini. Selain lantaran faktor alam kerusakan yang terutama lantaran ulah dari insan sendiri yang tidak memperdulikan duduk kasus yang akan terjadi dari hal-hal kecil yang mereka perbuat dan berakibat jelek bagi keseimbangan alam. Apalagi dari tahun ke tahun insan semakin tidak peduli kepada lingkungan di sekitar mereka, mereka tidak memikirkan dampak yang akan terjadi di masa mendatang.
Kerusakan lingkungan yang disebabkan lantaran lingkungan yang terkotori tiba dari beberapa sumber dan memasuki udara, air dan tanah dengan aneka macam cara. Pencemar udara terutama tiba dari kendaraan bermotor, industi, dan pembakaran sampah. Selain itu mulai banyak pabrik-pabrik yang dibangun ketika ini, bahkan pabrik-pabrik itu dibangun tidak pada tempatnya, menyerupai di pinggir sungai. Dan karenanya limbah yang dihasilkan oleh pabrik tersebut secara sengaja akan mengalir ke sungai sehingga mengakibatkan air sungai yang semula higienis dan dipakai untuk keperluan warga sehari-hari menjadi terkotori dan air sungai tidak bisa dipakai untuk keperluan sehari-hari. Pabrik juga mengakibatkan terjadinya pencemaran udara, yang berasal dari uap yang dikeluarkan oleh pabrik. Bahan-bahan padat yang di buang pabrik ke sungai dan tidak bisa terurai juga bisa menghambat kelancaran arus sungai, sedangkan materi yang sanggup terurai akan menjadikan sungai mengandung zat kimia yang berbahaya.
            Kerusakan lingkungan yang terjadi terutama disebabkan oleh manusia. Sekarang banyak terjadi penebangan hutan secara illegal. Padahal, hutan sangat bermanfaat untuk keberlangsungan hidup manusia. Jika pohon yang ada di hutan semakin berkurang, maka sanggup menimbulkan musibah menyerupai tanah longsor, banjir, terganggunya ekosistem alam, dan lain sebagainya. Manusia juga tidak peduli hal kecil, menyerupai membuang sampah sembarangan, lantaran itu juga sanggup merusak lingkungan.
            Indonesia telah mengeluarkan ketentuan dan undang-undang yang berkaitan dengan pencegahan, pengendalian dan penangglangan kerusakan lingkungan yaitu sebagai berikut:
·         Undang-undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1982 perihal ketentuan-ketentuan Pokok Pengolahan Lingkungan Hidup.
·         Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1986 perihal Analisis mengenai Dampak Lingkungan.
·         Surat Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 134/M/SK/4/1988 perihal Pencegahan dan Penanggulangan Pencemaran Lingkungan sebagai Akibat Usaha Industri.
·         Surat Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 148/M/SK/4/1985 perihal Pengamanan Bahan Beracun dan Berbahaya di Perusahaan Industri.
·         Surat Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup Republik Indonesia.
            Pencemaran lingkungan sangat besar lengan berkuasa terhadap kesehatan manusia, tata kehidupan, pertumbuhan tumbuhan dan fauna yang berada dalam jangkauan pencemaran. Gejala adanya pencemaran sanggup dilihat dalam jangka waktu singkat maupun panjang, yaitu pada tingkah laris dan pertumbuhan.
Sebagai pewaris bumi, kita harus menjaga kelestarian dan keseimbangan alam sehingga tidak mengakibatkan kerusakan alam yang keesokannya akan membahayakan bagi kelangsungan hidup insan dan mahkluk hidup lainya dan sanggup kita wariskan kepada anak cucu kita kelak. Seharusnya kita bisa memanfaatkan alam dengan baik, kita juga harus bisa merawatnya supaya kita masih bisa menikmatinya di masa depan. Jika kita mengambil sesuatu dari alam, maka seharusnya kita juga menanam sesuatu di alam supaya ekosistem alam tetap seimbang. Sebernarnya kalau insan bisa memanfaatkan alam sesuai kebutuhan maka ekosistem bisa seimbang, begitu juga kalau insan bisa mengolah limbah dengan baik. Manusia harus bisa memperbaiki kerusakan yg mereka perbuat kepada alam. Manusia harus berilmu mengolah limbah yang ada disekitarnya dengan sebaik-baiknya supaya tidak mencemari lingkungan sekitar dan tidak merusak alam. Itu merupakan langkah kecil kita untuk menandakan bahwa kita peduli kepada alam. Lalu, bagaimana dengan kita?

Peran Manusia terhadap Lingkungan
Kerusakan lingkungan bukan hanya lantaran faktor dari alam, tetapi juga lantaran ulah dari insan itu sendiri. Kerusakan yang disebabkan oleh kegiatan insan setiap hari berlangsung secara terus menerus dan semakin usang semakin besar pula dan membahayakan bagi kehidupan manusia, misalnya pembuangan limbah yang tidak terkontrol akan mengakibatkan pencemaran tanah dan air dan tidak hanya limbah dari kegiatan insan akan tetapi juga limbah dari insan itu sendiri yang sanggup merubah susunan zat yang terkandung dalam tanah yang menjadikan tanah menjadi tandus dan tercemar. Dampak dari rusaknya ekosistem tanah yakni semakin berkurangnya tingkat kesuburan tanah tersebut dan akan membuat tanah menjadi kritis dan tidak bisa dimanfaatkan atau diolah.
            Manusia juga tidak menyadari hal kecil yang mereka lakukan setiap hari ternyata sanggup merusak lingkungan dan bisa berdampak besar bagi kehidupan mereka kini maupun di masa yang akan datang. Hal kecil yang dilakukan insan itu menyerupai membuang sampah sembarangan, penebangan hutan secara illegal, membuka lahan pertambangan secara illegal yang akan berdampak jelek terhadap kerusakan lingkungan dan kehidupan anak cucu kita di masa yang akan datang. Sehingga anak cucu kita tidak bisa menikmati keindahan alam yang sudah diturunkan nenek moyang kepada kita dan patut kita jaga dan lestarikan.
            Kebiasaan insan membuang sampah sembarangan bisa berdampak jelek terhadap lingkungan sekitar. Seperti kalau sampah dibakar akan menimbulkan asap sehingga menjadikan udara menjadi tidak sehat lagi. Sedangkan sampah yang tidak sanggup dibakar dan ditumpuk hingga menimbulkan kedaluwarsa busuk akan menjadikan kebakaran bila telah kering. Atau kalau sampah rumah tangga yang dibuang di parit maupun sungai akan berkumpul dan mengakibatkan fatwa air menjadi tidak lancar juga air sungai menjadi tercemar. Sedangkan sampah organik yang sanggup terurai bila arus airnya tidak cukup deras akan menimbulkan endapan lumpur yang semakin usang menjadi semakin tebal dan karenanya menimbulkan kedangkalan yang mengakibatkan terhambatnya fatwa air serta limpahan.
            Limbah rumah tangga juga merupakan salah satu faktor rusaknya lingkungan. Dalam rumah tangga, air dipakai untuk aneka macam keperluan menyerupai minum, mandi, masak, mencuci dan aneka macam keperluan lainnya. Setelah dipakai dengan sengaja air dibuang ke selokan, selanjutnya air tersebut mengalir ke sungai, danau, dan laut. Air buangan rumah tangga atau dikenal sebagai limbah domestik mengandung 95% hingga 99% air dan sisanya yakni berupa limbah organik.
            Kita harus lebih memperhatikan materi kimia yang kita buang yang berasal dari limbah rumah tangga. Kita sanggup memakai teknologi yang ada kini untuk mengatasi pencemaran di air, menyerupai instalasi pengolahan air bersih, instalasi pengolahan air limbah, yang dioperasikan dan dipelihara baik, bisa menghilangkan substansi beracun dari air yang tercemar. Pencemaran akhir limbah rumah tangga juga bisa kita cegah dengan menentukan detergent yang ramah lingkungan dan air detergent jangan eksklusif dibuang di selokan, tapi terlebih dahulu disaring.
            Sampah rumah tangga bisa kita manfaatkan untuk kita jadikan pupuk kompos dengan cara pemisahan sampah dari organik dan anorganik. Selanjutnya sampah organik kita timbun di dalam tanah sehingga menjadi pupuk kompos. Sedangkan sampah anorganik menyerupai plastik dan kaleng bekas sanggup di daur ulang menjadi alat rumah tangga dan barang-barang lainnya.
Manusia seharusnya merawat lingkungan sekitarnya, bukan malah merusaknya. Sebenarnya kebiasaan insan sehari-hari bisa ditanggulangi dengan baik. Seperti halnya membuang sampah sembarangan, insan bisa mengurangi jumlah sampah yang mereka hasilkan setiap hari, atau dengan memakai kembali (reuse) dan daur ulang (recycle). (lihat www.sharemyeyes.com) Dengan begitu lingkungan akan menjadi lebih terawat dan akan lebih terjaga kelestariannya. Kita harus tetap menjaga warisan nenek moyang kita ini dengan baik, supaya anak cucu kita masih tetap bisa menikmati alam sebagaimana kita menikmatinya sekarang. Namun bagaimanapun langkah kita untuk mencegah terjadinya pencemaran lingkungan akan lebih baik. Karena lebih baik mencegah daripada mengatasi.

Peran Modernitas terhadap Lingkungan
Seiring perkembangan jaman membuat insan semakin berfikir maju pula dalam hal perkembangan teknologi tanpa memperhatikan dampak terhadap lingkungan sekitarnya. Pada mulanya orang awam beropini bahwa keberhasilan teknologi sangat tergantung pada sejauh mana produk teknologi memberi kemakmuran bagi setiap masyarakat dan memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Banyak sekali tugas perkembangan teknologi terhadap lingkungan, pola kecil perkembangan transportasi di kehidupan manusia, dulu kalau ingin bepergian insan hanya jalan kaki atau memakai sepeda ataupun alat transportasi sederhana lainnya. Namun seiring berkembangnya jaman dan kemajuan teknologi kini insan sanggup pergi kemanapun dengan gampang hanya dalam waktu yang singkat dengan mengendarai sepeda motor atau kendaraaan bermesin lainya. Namun, kendaraan bermesin itu tidak ramah lingkungan. Sebagian membuat bunyi yang bising sehingga mengganggu lingkungan sekitar. Kendaraan bermotor juga mengeluarkan asap yang sanggup membuat udara menjadi tidak sehat lagi.
Manusia jaman kini selalu ingin hidup serba instan dan enak. Tapi mereka tidak memperdulikan dampak negatif bagi mereka dan orang lain. Seperti memasang AC (Air Conditioner) di ruangan, padahal mereka tahu bahwa AC sanggup merusak lapisan ozon yang menjadikan bumi semakin panas kalau lapisan ozon sudah rusak. AC bergotong-royong juga tidak baik untuk kesehatan manusia, terutama untuk pernapasan lantaran insan kurang menghirup oksigen dan lebih banyak melaksanakan aktifitas di ruangan ber-AC. Rokok yang dikonsumsi sebagian orang juga merupakan salah satu lantaran rusaknya lingkungan lantaran rokok mengeluarkan asap yang membuat udara menjadi kotor. Rokok juga tidak baik bagi insan lantaran bisa mengakibatkan gangguan pernapasan bagi konsumen dan orang disekitarnya yang menghirup asap rokok tersebut.
            Perkembangan jaman juga terlihat pada alat transportasi yang semakin maju. Dulu pergi kemana saja cukup dengan jalan kaki, meskipun memakai kendaraan juga yang ramah lingkungan. Seiring berjalannya waktu, insan semakin ingin hidup serba instan. Maka dibuatlah aneka macam jenis kendaraan memakai motor untuk bisa lebih menghemat waktu perjalanan. Tapi sayang kendaraan bermotor jaman kini tidak ramah lingkungan. Kendaraan bermotor yang dipakai insan jaman kini juga merupakan salah satu penyebab kerusakan lingkungan. Asap yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor akan membuat udara di sekitar dan menjadikan udara tidak sehat lagi atau terkotori dan kualitas udara pun menjadi kurang atau tidak sanggup berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya. Asap kendaraan bermotor juga sangat berbahaya bagi kesehatan manusia, asap kendaraan sanggup membuat pernapasan menjadi tidak lancar atau sesak.
Dan lantaran perkembangan jaman yang sangat pesat, kini dampak terhadap lingkungan mulai terasa misalnya perubahan iklim yang tidak menentu  yang disebabkan oleh imbas rumah kaca. Yang dimaksud imbas rumah beling disini yakni penumpukan polutan yang terjadi di atmosfir sehingga membuat pembiasan suhu panas ke dalam bumi yang menjadikan perubahan iklim dan naiknya volume air laut. Polutan tersebut disebabkan oleh asap-asap kendaraan yang setiap hari dipakai oleh manusia. Peningkatan karbon dioksida (CO2) di udara mengakibatkan imbas rumah kaca. Efek rumah beling yakni alih bahasa dari Greenhouse effect. Greenhouse yakni rumah atau bangunan yang atap dan dindingnya terbuat dari kaca, hanya rangkanya terbuat dari besi atau kayu. Rumah ini bukan untuk tempat tinggal tetapi dipakai oleh petani di daerah hambar atau subtropik untuk bercocok tanam.
            Di permukaan bumi yang berfungsi sebagai atap beling yakni gas-gas yang ada di atmosfer. Atmosfer bumi mengandung aneka macam macam gas dan partikel-partikel berupa benda-benda padat menyerupai debu. Di antara aneka macam gas di udara, yang berfungsi sebagai gas rumah beling antara lain karbon dioksida (CO2), metana (CH4), gas nitrogen, ozon (O3), Klorofluorokarbon (CFC), dan lain-lain. Di antara gas-gas tersebut yang paling secara umum dikuasai berfungsi sebagai rumah beling yakni karbon dioksida (CO2) yang disebut pula dengan gas rumah kaca. (lihat afandiafan339.blogspot.com)
            Ada pula bangunan rumah beling untuk tempat bercocok tanam supaya tumbuhan mendapat sinar matahari dan terhindar dari polusi udara sehingga tumbuhan bisa tumbuh subur dan indah. Tapi insan tidak sadar bahwa pembangunan rumah beling itu bisa berdampak jelek bagi kelangsungan hidup mereka. Sinar matahari yang seharusnya diserap oleh bumi, lantaran adanya pembangunan rumah beling maka cahaya matahari yang masuk ke bumi dipantulkan kembali dan merusak lubang ozon. Rusaknya lubang ozon itu mengakibatkan sinar matahari eksklusif masuk ke bumi sehingga bumi terasa semakin panas. Akibat lain dari rusaknya lubang ozon yakni berubahnya iklim di bumi menjadi tidak menentu.
            Sebenarnya kita bisa menanggulangi permasalahan yang disebabkan oleh imbas modernitas, terutama pada kendaraan bermotor. Pada kendaraan bermotor, kita bisa mengganti materi bakar kendaraan bermotor dengan materi bakar yang tidak menghasilkan gas karbon monoksida dan diusahakan pula semoga pembakaran yang terjadi berlangsung secara sempurna. Kita juga bisa mengganti alternatif materi bakar yang ramah lingkungan, menyerupai kendaraan berenergi listrik. Kita juga harus berusaha untuk mendata dan membatasi jumlah kendaraan bermotor yang layak beroperasi. Terutama pengontrolan dan investigasi terhadap asap buangan dan knalpot kendaraan bermotor.
Di dalam ruangan kita bisa memasang ventilasi untuk sirkulasi udara, kita juga bisa memasang filter di dalam ruangan untuk menangkap polutan dari sumbernya dan polutan dari udara luar ruangan sehingga udara dalam ruangan berkurang polutannya. Sedangkan untuk rumah kaca, kalau kita ada sedikit lahan untuk bercocok tanam tidak ada salahnya kita menanam sesuatu supaya lingkungan menjadi lebih teduh dari sebelumnya. Tanaman yang kita tanam juga sanggup menyerap polusi yang ada di lingkungan sekitar kita dan membuat udara menjadi sejuk kembali dan mengurangi kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh polusi udara akhir dari asap yang dikeluarkan oleh kendaraan bermotor.


Peran Industri terhadap Lingkungan
Semakin bertambahnya populasi insan di dunia dan semakin maju perkembangan teknologi maka semakin pesat pula kemajuan perindustrian di dunia untuk memenuhi kebutuhan manusia, dan sebagian besar perusahaan industri mengabaikan perihal dampak dari kegiatan industri. Mulai banyak dibangun pabrik-pabrik di aneka macam lokasi, bahkan di tempat yang semestinya tidak dibangun pabrik. Tanpa disadari insan bergotong-royong telah menikmati hasil dari pembangunan sektor industri, tapi bersamaan dengan itu insan juga menderita lantaran limbah yang dihasilkan oleh industri dan mengakibatkan pencemaran dan kerusakan lingkungan.
            Di satu pihak, pembangunan menunjukkan dampak positif menyerupai tersedianya jaringan jalan, telekomunikasi, listrik, air, kesempatan kerja serta produk yang memberi manfaat bagi masyarakat luas juga meningkatkan pendapatan bagi daerah yang bersangkutan. Di pihak lain kalau pembangunan tidak diarahkan sanggup menimbulkan aneka macam macam duduk kasus menyerupai konflik kepentingan, pencemaran lingkungan, kerusakan, pengurasan sumber daya alam dan masyarakat konsumtif serta dampak sosial lain yang merugikan.
Sampai ketika ini kegiatan perindustrian menyumbang sebagian besar dari polusi di lingkungan dan sebagian besar akhir limbah sisa produksi yang dibuang atau diolah dengan tidak benar dan tepat. Limbah itulah yang menjadikan terganggunya ekosistem lingkungan dan berdampak besar bagi lingkungan sekitar.Limbah-limbah yang dibuang sanggup berupa limbah padat maupun cair. Bila telah melebihi ambang batas, akan menimbulkan kerusakan pada lingkungan. Termasuk imbas jelek terhadap kehidupan manusia. Kasus-kasus pencemaran sering terjadi dikarenakan pembuangan limbah industri ke dalam tanah, sungai, danau dan laut. Limbah yang masuk dalam lingkungan sanggup menjadikan beberapa kemungkinan. Pertama, lingkungan tidak mendapat imbas yang berarti; kedua, ada imbas perubahan tapi tidak mengakibatkan pencemaran; ketiga, memberi perubahan dan menimbulkan pencemaran.
Berdasar nilai ekonominya limbah sanggup dirinci menjadi limbah yang memiliki nilai hemat dan limbah nonekonomis. Limbah yang memiliki nilai hemat yaitu limbah dengan proses lanjut akan menunjukkan nilai tambah. Sedangkan limbah nonekonomis yaitu limbah yang diolah dalam proses bentuk apapun tidak akan menunjukkan nilai tambah, kecuali mempermudah sistem pembuangan.
Menurut sifat limbah, proses pengolahan sanggup digolongkan menjadi 3 bagian, yaitu proses fisika, proses kimia, dan proses biologi. Proses pengolahan limbah dengan cara fisika dilakukan secara mekanis dengan atau tanpa penambahan materi kimia. Proses pengolahan dengan cara kimia dilakukan dengan memakai materi kimia untuk mengurangi konsentrasi zat pencemar dalam limbah. Yang terakhir pengolahan limbah dengan cara biologi yaitu dengan memanfaatkan mikroorganisme (ganggang, bakteri, protozoa) untuk menguraikan senyawa organik dalam air limbah menjaadi senyawa yang sederhana dan dengan demikian gampang mengambilnya. (lihat Gintings, 1992: 114-134)
Selain limbah yang dihasilkan oleh industri, akhir lain yang merugikan yakni berkurangnya tumbuhan dan fauna akhir penebangan hutan untuk keperluan industri. Penebangan penebangan hutan yang dilakukan untuk keperluan industri yang tidak memakai prinsip tebas pilih ini akan eksklusif berdampak pada kerusakan lingkungan apalagi keseimbangan ekosistem yang akan terganggu akhir kegiatan industri tersebut. Padahal kegiatan rehabilitasi lahan merupakan alternatif untuk pengganti hutan yang hilang agar lingkungan tersebut tetap stabil. Akibat dari penebangan liar itu tanaman-tanaman yang ada di hutan semakin berkurang, dan hewan-hewan banyak yang tidak bisa bertahan hidup dan sebagian mulai turun ke pemukiman warga lantaran mereka tidak memiliki tempat tinggal lagi.
Industri yakni sumber kemakmuran bagi insan tapi ternyata juga merupakan sumber malapetaka. Sebagai sumber kemakmuran harus tetap dipertahankan dan ditingkatkan, sedangkan sebagai malapetaka harus direduksi hingga sekecil-kecilnya menunjukkan resiko. Pabrik-pabrik yang berada tidak pada tempatnya seharusnya berada jauh dari daerah penduduk untuk menghindari imbas jelek dari limbah pabrik dan asap pabrik terhadap kehidupan masyarakat. Sedangkan limbah yang dihasilkan oleh kegiatan perindustrian sebaiknya diolah terlebih dahulu sebelum dibuang untuk mengurangi materi pencemar di perairan. Dengan demikian, materi dari limbah pencemar yang mengandung bahan-bahan yang bersifat racun sanggup dihilangkan sehingga tidak mengganggu ekosistem.

Kesimpulan
Kerusakan lingkungan bukan hanya disebabkan lantaran faktor alam, tetapi juga dari ulah insan itu sendiri. Manusia yang membuat pencemaran dan insan pula yang menjadi sasarannya. Sejauh mana kesadaran insan membuat lingkungan yang higienis dan sehat dan sejauh mana perjuangan yang dilakukan insan untuk mengejarnya. Manusia sebagai target pencemaran sering tidak menyadari bahwa mereka telah memperoleh perlakuan tidak adil akhir pencemaran. Lingkungan perlu kita jaga dan lestarikan supaya ekosistem yang ada di dalamnya tetap seimbang dan kita bisa menikmati alam dan seisinya. Alam bisa menjadi sobat bagi insan kalau kita mau menjaga dan memelihara kelestariannya, salah satunya dengan memperhatikan dan mengatasi tingkat pencemaran yang terjadi di alam. Tapi alam juga bisa menjadi musuh bagi insan dan bisa menunjukkan ancaman yang sangat besar bagi kehidupan menyerupai musibah yang terus menerus akhir kalau kita tidak menjaga keseimbangan dan kelestarian alam dan tidak diperhatikan dan dipelihara.
            Manusia kini sudah tidak memperdulikan keadaan lingkungan sekitarnya yang semakin hari semakin rusak akhir ulah insan itu sendiri hingga faktor dari industri-industri yang ada sekarang. Ulah insan yang mengakibatkan rusaknya lingkungan itu berasal dari kebiasaan insan sehari-hari. Namun mereka tidak peduli dengan keadaan lingkungan yang semakin hari semakin rusak. Kita sebagai pewaris alam dari nenek moyang harus menjaga dan melestarikan alam supaya ekosistem yang ada di alam tetap seimbang.
            Manusia telah mengakibatkan lingkungan di sekitarnya menjadi rusak, oleh lantaran itu insan pula yang harus memperbaikinya. Manusia harus bisa memanfaatkan alam dengan sebaik-baiknya dan insan harus segera menanggulangi kerusakan ini sebelum kerusakan menjadi semakin luas. Selain menanggulangi, insan juga harus sadar dan introspeksi diri semoga tidak mengulangi kesalahan yang sama lagi yaitu merusak lingkungan. Karena kalau alam semakin rusak maka ekosistem yang ada didalamnya pun lama-lama bisa punah lantaran mereka tidak memiliki tempat tinggal lagi yng seharusnya menjadi habitat mereka.
            Pemerintah harus tegas dalam bertindak  untuk menanggulangi kerusakan lingkungan lebih lanjut menyerupai kerusakan  hutan, kebakaran, asap pabrik yang membuat lapisan ozon berlubang sehingga bumi menjadi semakin panas dan banyak kerusakan lain yang disebabkan oleh insan dengan cara reboisasi, penyuluhan perihal pentingnya lingkungan hidup bagi kehidupan manusia. Tapi semua itu kembali kepada diri dan kesadaran masing-masing individu terhadap lingkungan sekitarnya.




Daftar Pustaka
Afan, Afandi.(2012).”Makalah Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Populasi Manusia” diunduh dari (http://kumpulanskripsif.blogspot.com//search?q=makalah-kerusakan-lingkungan-hidup), pada 26 Oktober 2013
Harahap, Albarra.(2013).”Penanggulangan Dampak Pencemaran Lingkungan” diunduh dari (http://kumpulanskripsif.blogspot.com//search?q=makalah-kerusakan-lingkungan-hidup#ixzz2iogKIZ5m), pada 26 Oktober 2013
Wati, Firda.(2012).”Faktor-faktor penyebab kerusakan lingkungan hidup” diunduh dari (http://kumpulanskripsif.blogspot.com//search?q=makalah-kerusakan-lingkungan-hidup), pada 26 Oktober 2013
Gintings, Perdana.1992.Mencegah dan Mengendalikan Pencemaran Industri.Jakarta.Pustaka Sinar Harapan

Kodra, Hadi S Ali, Syaukani.2004.Bumi Makin Panas Banjir Makin Luas.Bandung.Nuansa


0 Response to "Penyebab Kerusakan Lingkungan"