Pengertian Dan Jenis Erosi

Erosi yaitu tanda-tanda alam yang sering kita dengar dan baca, baik di media cetak maupun elektronik. Istilah ini kerap kali dihubungkan dengan kerusakan tanah pertanian, hutan, atau meluasnya lahan kritis. Pernyataan ini tidak seluruhnya benar lantaran dalam batas-batas tertentu proses erosi tidak menimbulkan kerusakan alam.

Secara sederhana,
erosi sanggup diartikan sebagai proses pelepasan dan pemindahan massa batuan dari suatu wilayah ke wilayah lainnya. Erosi terdiri atas tiga tahapan antara lain sebagai berikut:

  1. detachment yaitu pelepasan batuan dari massa induknya;
  2. transportasi yaitu pemindahan batuan yang terkikis dari suatu tempat ke tempat lain;
  3. sedimentasi yaitu pengendapan massa batuan yang terkikis.
Erosi yaitu tanda-tanda alam yang sering kita dengar dan baca Pengertian dan Jenis Erosi

Berdasarkan kecepatannya, erosi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu erosi geologi dan erosi tanah. Erosi geologi yaitu bentuk pengikisan proses pengikisan atau penghancuran tanahnya relatif seimbang dengan proses pembentukannya. Gejala alam ini sanggup dikatakan tidak menimbulkan kerusakan lingkungan.

Erosi tanah atau dinamakan pula erosi yang dipercepat (accelerated erosion) yaitu bentuk erosi yang proses penghancuran tanah (batuan) jauh lebih cepat dibandingkan dengan pem bentukannya. Erosi tanah biasanya dipercepat oleh acara insan dalam menge lola lahan tanpa memperhatikan unsur-unsur kelestarian alam. Erosi jenis inilah yang sering kali menimbulkan permasalahan kerusakan sumberdaya lahan.


Selain menurut kecepatannya, erosi sanggup pula diklasifikasikan menurut zat pelaku atau pengikisnya, yaitu erosi air, erosi angin, erosi gelombang laut, dan erosi glasial.

a) Erosi Air

Massa air yang mengalir, baik gerakan air di dalam tanah maupun di permukaan Bumi berupa sungai atau air larian permukaan selamban apapun niscaya mempunyai daya kikis. Sedikit demi sedikit, air yang mengalir itu mengerosi batuan atau tanah yang dilaluinya. Semakin cepat gerakan air mengalir, semakin tinggi pula daya kikisnya. Oleh lantaran itu, sungai-sungai di wilayah perbukitan atau pegunungan yang alirannya deras mempunyai lembah yang lebih curam dan dalam dibandingkan dengan sungai di wilayah dataran yang alirannya relatif tenang.

Secara umum dilihat dari tahapan kerusakan tanah yang terkikis, erosi air terdiri atas empat tingkatan, yaitu sebagai berikut.

  • Erosi Percik (Splash Erosion)
Erosi percik merupakan bentuk pengikisan tanah oleh percikan air hujan. Pada ketika titik air hujan memercik ke permukaan tanah, butiran-butiran air akan menumbuk kemudian mengikis partikel tanah serta memindahkannya ke tempat lain di sekitarnya.
  • Erosi Lembar (Sheet Erosion)
Erosi lembar merupakan tahapan kedua dari erosi air. Pada tahapan ini, lapisan tanah paling atas (top soil) yang kaya akan materi humus penyubur tanah hilang terkikis sehingga tingkat kesuburan dan produktivitasnya mengalami penurunan. Ciri-ciri tanah yang telah mengalami erosi lembar antara lain:
  1. air yang mengalir di permukaan berwarna keruh (kecokelatan) lantaran banyak mengandung partikel tanah;
  2. warna tanah terlihat pucat lantaran kadar humus (bahan organik) rendah;
  3. tingkat kesuburan tanah sangat rendah.
  • Erosi Alur (Riil Erosion)
Jika proses erosi lembar terus berlangsung maka pada permukaan tanah akan terbentuk alur-alur yang searah dengan kemiringan lereng. Alur-alur erosi ini merupakan tempat air mengalir dan mengikis tanah.
  • Erosi Parit (Gully Erosion)
Pada tahap ini alur-alur erosi menjelma parit-parit atau lembah yang dalam berbentuk karakter U atau V. Erosi parit banyak terjadi di wilayah yang mempunyai kemiringan tinggi dengan tingkat penutupan vegetasi (tetumbuhan) sangat sedikit. Untuk mengem balikan kesuburan tanah kritis yang telah mengalami erosi parit diharapkan biaya yang sangat mahal.

Di sepanjang fatwa sungai terjadi pula proses erosi oleh arus air. Proses pengikisan yang mungkin terjadi sepanjang fatwa sungai antara lain sebagai berikut.

  1. Erosi Tebing Sungai, yaitu erosi yang bekerja pada dinding tubuh sungai sehingga lembah sungai bertambah lebar.
  2. Erosi Mudik, yaitu erosi yang terjadi pada dinding air terjun (jeram). Akibat erosi mudik, lama-kelamaan lokasi riam akan mundur ke arah hulu.
  3. Erosi Badan Sungai, yaitu erosi yang berlangsung ke arah dasar sungai (badan sungai) sehingga lembah sungai menjadi semakin dalam. Jika erosi tubuh sungai ini berlangsung dalam waktu geologi yang sangat usang maka akan terbentuk ngarai-ngarai yang sangat dalam, menyerupai Grand Canyon di Sungai Colorado (Amerika Serikat).
Erosi yaitu tanda-tanda alam yang sering kita dengar dan baca Pengertian dan Jenis Erosi

b) Erosi Angin

Erosi oleh pengerjaan angin (deflasi) banyak terjadi di kawasan gurun beriklim kering yang sering terjadi angin ribut pasir yang dikenal dengan istilah harmattan atau chamsina. Pada ketika tragedi angin kencang tersebut, butiran-butiran kerikil dan pasir yang terbawa angin akan mengikis bongkah batuan yang dilaluinya.

c) Erosi Gelombang Laut

Erosi oleh gelombang bahari dinamakan pula pengikisan atau erosi marin. Gelombang bahari yang bergerak ke arah pantai bisa mengikis bahkan memecahkan batu-batu karang di pantai, kemudian diangkut ke tempat-tempat lain di sekitarnya atau ke arah bahari dan samudra.

Faktor-faktor yang sanggup mempengaruhi kekuatan pengikisan antara lain sebagai berikut.

  1. Kekerasan batuan, semakin keras jenis batuan yang ada di pantai, semakin tahan terhadap erosi.
  2. Gelombang laut, semakin besar gelombang yang bergerak ke arah pantai, semakin besar kemungkinannya untuk mengerosi wilayah pantai.
  3. Kedalaman bahari di muka pantai, kalau bahari yang terletak di muka pantai merupakan bahari dalam, gelombang bahari yang terjadi lebih besar dibandingkan dengan bahari yang dangkal, sehingga kekuatan erosi akan lebih besar.
  4. Jumlah material yang dibawa gelombang terutama kerikil dan pasir, semakin banyak material yang diangkut semakin berpengaruh daya abrasinya.
Bentang alam khas yang sering kita jumpai sebagai tanggapan adanya pengikisan antara lain sebagai berikut.
  1. Cliff, yaitu pantai yang berdinding curam hingga tegak.
  2. Relung, yaitu cekungan-cekungan yang terdapat pada dinding cliff.
  3. Dataran Abrasi, yaitu hamparan wilayah dataran tanggapan abrasi. yang sanggup dilihat dengan terang ketika air bahari surut.
  4. Gua bahari (Sea Cave).

d) Erosi Glasial

Erosi glasial adalah bentuk pengikisan massa batuan oleh gletser, yaitu massa es yang bergerak. Gletser terdapat di wilayah kutub atau di pegunungan tinggi yang puncaknya senantiasa tertutup oleh lembaran salju dan es, menyerupai Pegunungan Jayawijaya, Rocky, dan Himalaya. Massa gletser yang bergerak menuruni lereng pegunungan tanggapan gaya berat maupun pencairan es akan mengikis daerah-daerah yang dilaluinya. Massa batuan hasil pengikisan yang diangkut gotong royong dengan gerakan gletser dinamakan morain.

Ciri khas bentang alam tanggapan erosi glasial yaitu adanya alur-alur yang arahnya relatif sejajar pada permukaan batuan sebagai tanggapan torehan gletser. Jika erosi gletser ini terus-menerus berlangsung dalam waktu yang sangat lama, akan terbentuk lembah-lembah yang dalam, memanjang, dan searah dengan gerakan gletser.

0 Response to "Pengertian Dan Jenis Erosi"