Resensi buku atau novel adalah kupasan atau pembahasan ihwal buku yang biasanya disiarkan
Alif Fikri yakni seorang yang sangat menginginkan sekolah di Sekolah Menengan Atas Bukittinggi Sumatera Barat dengan berbekal nilai ujian yang tidak mengecewakan bagus. Namun mimpinya seakan sirna, musnah tak berbekas, sebab Amaknya tidak mengijinkan. Beliau ingin Alif sekolah di Madrasah Aliyah yang berbasik agama, dengan alasan Amak ingin Alif menjadi Ustad (Ulama). Dengan setengah hati, Alif mendapatkan keinginan Amaknya untuk sekolah agama.
Awal mulanya beliau sangatkaget dengan segala peraturan ketat dan acara pondok. Untunglah, beliau menemukan sahabat-sahabat dari banyak sekali tempat yang benar² menyenangkan. Niatan setengah hatinya sekarang telah menjadi bulat. Di bawah menara PM inilah mereka berlima justru membuat mimpi²i lewat imajinasinya menatapi langit dan merangkai awan-awan menjadi negeri impian. Mereka yakin kelak harapan itu akan terwujud. Karena mereka yakin akan mantra ampuh yang mereka dapatkan dari Kyai Rais (Guru Besar PM), yaitu man jadda wajada, siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil.
melalui media massa, menyerupai surat kabar dan majalah.
Apakah tujuan membuat resensi?
Tujuan resensi yakni memberi isu kepada masyarakat akan kehadiran suatu buku. Pembuat resensi disebut resensator. Sebelum membuat resensi, resensator harus membaca buku itu terlebih dahulu. Sebaiknya, resensator mempunyai pengetahuan yang memadai, terutama yang bekerjasama dengan isi buku yang akan diresensi.
Unsur-unsur atau langkah-langkah dalam meresensi sebuah buku
1. Judul resensi
2. Identitas buku
3. Kepengarangan
4. Sinopsis
5. Keunggulan dan kelemahan buku
6. Gaya bahasa
7. Simpulan
1.Judul resensi bukan judul buku. Judul resensi yakni judul karangan dari penulis resensi berdasarkan sesuatu yang menurutnya menarik dan bermakna sesuai isi resensinya.
2. Identitas buku meliputi:
- Judul buku
- Pengarang
- Penerbit
- Tahun terbit
- Jumlah halaman
- Harga
3. Kepengarangan yaitu isi resensi berkenaan dengan diri pengarang buku, antara lain riwayatnya dalam dunia mengarang/tulis-menulis, karya-karyanya, keterkaitan karya yang diresensi dengan karya lainnya.
4. Sinopsis yakni kilasan isi buku.
5. Keunggulan dan kelemahan buku berkenaan dengan apa kelebihan dan kekurangan buku yang bersangkutan. Kelebihan dan kekurangan ini menyerupai menarik/tidaknya cerita, kedalaman makna, pilihan kata, keterkaitan dengan fakta kehidupan nyata, dll. Termasuk dalam kelebihan dan kekurangan ini yakni kondisi fisik buku, menyerupai gambar kulit depan menarik/tidak, kertasnya berkualitas tinggi/rendah, dll.
6.Gaya bahasa yakni cara bercerita penulis, menyerupai pilihan kata, bahasa gampang dimengerti, banyak menggunakan bahasa sehari-hari/populer, dsb. Gaya bahasa ini kadang dimasukkan ke dalam kelebihan dan kekurangan karya.
7.Simpulan berisi pernyataan penulis resensi ihwal manis tidaknya buku dan pihak-pihak yang sempurna sebagai pembaca buku tersebut.
Contoh kalimat selesai resensi : Buku ini sangat manis dan sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang sedang menekuni bidang bahasa.
Judul Novel : Negeri 5 Menara Judul resensi novel : Negeri 5 Menara Pengarang : A. Fuadi Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Tahun Terbit : Agustus 2010 Kota Terbit : Jakarta Jumlah Halaman : 424 hal
Resensi Novel Negeri 5 Menara karya Ahmad Fuadi yang merupakan novel best seller ini, menceritakan kisah lima orang sahabat yang mondok di sebuah pesantren yaitu Pondok Madani (PM). Novel best seller ini merupakan novel pertama dari trilogi yang secara apik bercerita ihwal dunia pendidikan khas pesantren, lengkap dengan segala pernak-pernik kehidupan para santrinya.
Alif Fikri yakni seorang yang sangat menginginkan sekolah di Sekolah Menengan Atas Bukittinggi Sumatera Barat dengan berbekal nilai ujian yang tidak mengecewakan bagus. Namun mimpinya seakan sirna, musnah tak berbekas, sebab Amaknya tidak mengijinkan. Beliau ingin Alif sekolah di Madrasah Aliyah yang berbasik agama, dengan alasan Amak ingin Alif menjadi Ustad (Ulama). Dengan setengah hati, Alif mendapatkan keinginan Amaknya untuk sekolah agama.
Awal mulanya beliau sangatkaget dengan segala peraturan ketat dan acara pondok. Untunglah, beliau menemukan sahabat-sahabat dari banyak sekali tempat yang benar² menyenangkan. Niatan setengah hatinya sekarang telah menjadi bulat. Di bawah menara PM inilah mereka berlima justru membuat mimpi²i lewat imajinasinya menatapi langit dan merangkai awan-awan menjadi negeri impian. Mereka yakin kelak harapan itu akan terwujud. Karena mereka yakin akan mantra ampuh yang mereka dapatkan dari Kyai Rais (Guru Besar PM), yaitu man jadda wajada, siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil.
Kelebihan novel ini yakni mengubah contoh pikir kita ihwal kehidupan pondok yang hanya mencar ilmu agama saja. Karena dalam novel ini selain mencar ilmu ilmu agama, ternyata juga mencar ilmu ilmu umum menyerupai bahasa inggris, arab, kesenian dll. Pelajaran yang sanggup dipetik yakni jangan pernah meremehkan sebuah harapan setinggi apapun itu, sebab allah Maha mendengar doa dari umatNya.
0 Response to "Contoh Resensi Buku Atau Novel"