Macam Dan Jenis Majas Dalam Bahasa Indonesia

Kali ini kita akan membahas perihal jenis-jenis majas dalam bahasa Indonesia. Mulai dari pengertian majas, jenis-jenis majas, maupun contoh-contoh majas.

1. Defenisi Majas
Apakah pengertian Majas?
Majas ialah bahasa kias yang di ungkapkan untuk menjadikan kesan imajinatif atau membuat efek-efek tertentu bagi pembaca atau pendengarnya. Majas disebut juga gaya bahasa.



2. Macam-Macam Majas
Majas Terdiri Dari :
a)  Majas Perbandingan.
b)  Majas pertentangan.
c)  Majas sindiran.
d) Majas penegasan.

A. Majas perbandingan
Majas perbandingan terdiri atas 7 bentuk berikut:

1) Majas Asosiasi atau Perumpamaan
Majas asosiasi atau perumpamaan ialah perbandingan dua hal yang pada hakikatnya berbeda, tetapi sengaja dianggap sama. Majas ini ditandai oleh penggunaan kata bagai, bagaikan, seumpama, bak,
seperti, dan laksana.

Contoh :
a) Semangatnya tinggi bagaikan baja.
b) Mukanya pucat ibarat mayat.

2) Majas Metafora
Majas metafora ialah majas perbandingan yang diungkapkan secara singkat, padat dan jelas.
Contohnya :
a) Ia dianggap anak emas majikannya.
b) Perpustakaan ialah gudang ilmu.

3) Majas Personifikasi
Majas Personifikasi ialah majas yang membandingkan benda-benda tak bernyawa seakan-akan hidup dan memiliki sifat ibarat manusia.

Contohnya :

a) Pohon kelapa melambaikan daunnya kepada para turis..
b) Ombak berkejar-kejaran ke tepi pantai.

c) Pena menari-nari di atas kertas.

4) Majas Alegori
Majas Alegori ialah majas perbandingan yang bertautan antara satu dan yang lainnya dalam kesatuan yang utuh. Alegori biasanya berbentuk dongeng yang penuh dengan simbol-simbol bermuatan moral.
Contoh:
Cerita Kancil dengan Buaya dan Kancil dengan Burung Gagak.


5) Majas Simbolik
Majas Simbolik ialah majas yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan benda-benda lain sebagai simbol atau lambang.

Contoh:
a) Bunglon, lambang orang yang tak berpendirian
b) Melati, lambang kesucian
c) Teratai, lambang pengabdian

6) Majas Metonimia

Majas Metonimia ialah majas yang memakai ciri atau lebel dari sebuah benda untuk menggantikan benda tersebut.
Contohnya :
a) Di kantong bajunya selalu terselip gudang garam. (maksudnya rokok
gudang garam)
b) Ibu memasak memakai bango. (maksudnya kecap Bango)


7) Sinekdoke
Sinekdoke ialah majas yang menyebutkan bab untuk menggantikan benda secara keseluruhan atau sebaliknya. Majas sinekdoke terdiri atas dua bentuk berikut.

a) Sinekdoke Pars pro toto, yaitu menyebutkan sebagian untuk keseluruhan.
Contohnya :
(a) Hingga detik ini ia belum kelihatan batang hidungnya.
(b) Per kepala menerima jatah Rp. 300.000.

b)
Sinekdoke Totem pro parte, yaitu menyebutkan keseluruhan untuk sebagian.
Contohnya :
(a) Dalam pertandingan tamat badminton Rt.03 melawan Rt. 07.
(b) Indonesia akan menentukan idolanya di ajang Indonesian Idol malam nanti.

B. Majas Sindiran
Majas sindiran terdiri atas ironi, sinisme, dan sarkasme.

1) Majas Ironi
Majas Ironi ialah majas yang menyatakan hal yang bertentangan denganmaksud menyindir.
Contoh:
a) Ini gres siswa teladan, setiap hari pulang malam.
b) Bagus sekali tulisanmu hingga tidak sanggup dibaca.

c) Kamarmu sangat bersih, ibarat kapal pecah
2) Sinisme
Sinisme ialah majas yang menyatakan sindiran secara langsung.

Contoh :
a) Perkataanmu tadi sangat menyebalkan, tidak pantas diucapkan
oleh orang berakal sepertimu.
b) Lama-lama saya sanggup jadi aneh melihat kelakuanmu itu.

3) Majas Sarkasme
Majas Sarkasme ialah majas sindiran yang paling kasar. Majas ini biasanya diucapkan oleh orang yang sedang marah.

Contoh:
a) Mau muntah saya melihat wajahmu, pergi kamu!
b) Dasar kerbau dungu, kerja begini saja tidak becus!

c. Majas Penegasan
Majas penegasan terdiri atas tujuh bentuk berikut.

1) Pleonasme
Pleonasme ialah majas yang memakai kata-kata secara
berlebihan dengan maksud menegaskan arti suatu kata.

Contoh:
a) Semua siswa yang di atas biar segera turun ke bawah.
b) Mereka mendongak ke atas menyaksikan pertunjukan pesawat
tempur.

2) Repetisi
Repetisi ialah majas perulangan kata-kata sebagai penegasan.

Contoh:
a) Dialah yang kutunggu, dialah yang kunanti, dialah yang
kuharap.
b) Marilah kita sambut pendekar kita, marilah kita sambut idola
kita, marilah kita sambut putra bangsa.


3) Paralelisme
Paralelisme ialah majas perulangan yang biasanya ada di dalam
puisi.

Contoh:
Cinta ialah pengertian
Cinta ialah kesetiaan
Cinta ialah rela berkorban

4) Tautologi
Tautologi ialah majas penegasan dengan mengulang beberapa kali
sebuah kata dalam sebuah kalimat dengan maksud menegaskan.
Kadang pengulangan itu memakai kata bersinonim.

Contoh:
a) Bukan, bukan, bukan itu maksudku. Aku hanya ingin bertukar
pikiran saja.

b) Seharusnya sebagai sahabat kita hidup rukun, akur, dan
bersaudara.


5) Klimaks
Klimaks ialah majas yang menyatakan beberapa hal berturutturut
dan makin usang makin meningkat.

Contoh:
a) Semua orang dari anak-anak, remaja, hingga orang renta ikut antri
minyak.
b) Ketua Rt, Rw, kepala desa, gubernur, bahkan presiden sekalipun
tak berhak mencampuri urusan pribadi seseorang.


6) Antiklimaks
Antiklimaks ialah majas yang menyatakan beberapa hal berturutturut
yang makin usang menurun.

Contoh :
a) Kepala sekolah, guru, dan siswa juga hadir dalam program syukuran
itu.
b) Di kota dan desa hingga pelosok kampung semua orang merayakan
HUT RI ke -62.


7) Retorik
Retorik ialah majas yang berupa kalimat tanya namun tak
memerlukan jawaban. Tujuannya menawarkan penegasan, sindiran,
atau menggugah.

Contoh:
a) Kata siapa harapan sanggup didapat cukup dengan sekolah formal
saja?
b) Apakah ini orang yang selama ini kau bangga-banggakan ?


d. Majas Pertentangan
Majas kontradiksi terdiri atas empat bentuk berikut.

1) Antitesis
Antitesis ialah majas yang mempergunakan pasangan kata yang
berlawanan artinya.

Contoh:
a) Tua muda, besar kecil, ikut meramaikan pameran itu.
b) Miskin kaya, manis jelek sama saja di mata Tuhan.


2) Paradoks
Paradoks ialah majas yang mengandung kontradiksi antara
pernyataan dan fakta yang ada.

Contoh;
a) Aku merasa sendirian di tengah kota Jakarta yang ramai ini.
b) Hatiku merintih di tengah hingar bingar pesta yang sedang
berlangsung ini.


3) Hiperbola
Majas berlebihan ialah majas yang berupa pernyataan berlebihan
dari kenyataannya dengan maksud menawarkan kesan mendalam
atau meminta perhatian.

Contoh:
a) Suaranya menggelegar membelah angkasa.
b) Tubuhnya tinggal kulit pembalut tulang.


4) Litotes
Litotes ialah majas yang menyatakan sesuatu dengan cara
yang berlawanan dari kenyataannya dengan mengecilkan atau
menguranginya. Tujuannya untuk merendahkan diri.

Contoh:
a) Makanlah seadanya hanya dengan nasi dan air putih saja.
b) Mengapa kau bertanya pada orang yang ndeso ibarat saya
ini?

0 Response to "Macam Dan Jenis Majas Dalam Bahasa Indonesia"