Apakah yang dimaksud dengan Relativitas ?
Relativitas klasik (yang diperkenalkan pertama kali oleh Galileo Galilei dan didefinisikan ulang oleh Sir Isaac Newton) meliputi transformasi sederhana diantara benda yang bergerak dan seorang pengamat pada kerangka teladan lain yang membisu (inersia). Jika kau berjalan di dalam sebuah kereta yang bergerak, dan seseorang yang membisu diatas tanah (di luar kereta) memperhatikanmu, kecepatanmu relatif terhadap pengamat yakni total dari kecepatanmu bergerak relatif terhadap kereta dengan kecepatan kereta relatif terhadap pengamat.
Jika kau berada dalam kerangka teladan diam, dan kereta (dan seseorang yang duduk dalam kereta) berada dalam kerangka teladan lain, maka pengamat yakni orang yang duduk dalam kereta tersebut. Permasalahan dengan relatifitas ini terjadi dikala diaplikasikan pada cahaya, pada simpulan 1800-an, untuk merambatkan gelombang melalui alam semesta terdapat substansi yang dikenal dengan eter, yang memiliki kerangka acuan(sama menyerupai pada kereta pada contoh di atas).
Eksperimen Michelson-Morley, bagaimanapun juga telah gagal untuk mendeteksi gerak bumi relatif terhadap eter, dan tak ada seorangpun yang sanggup menjelaskan fenomena ini. Ada sesuatu yang salah dalam interpretasi klasik dari relatifitas jikalau diaplikasikan pada cahaya…dan kemudian muncullah pemahaman gres yang lebih matang sesudah Einstein tiba untuk menjelaskan fenomena ini.
Teori Relativitas Khusus Albert Einstein
Pada tahun 1905, albert eintein mempubilkasikan (bersama dengan makalah lainnya) makalah yang berjudul, "On the Electrodynamics of Moving Bodies” atau dalam bahasa indonesianya kurang lebih demikian,”Elektrodinamika benda bergerak” dalam jurnal Annalen der physik. Makalah yang menyajikan teori relativitas khusus, menurut dua postulat utama:
Postulat Einstein
Prinsip relativtas (pestulat pertama): Hukum-hukum fisika yakni sma untuk setiap kerangka acuan Prinsip kekonstanan kecepatan cahaya
(postulat kedua): Cahaya sanggup merambat dalam vakum (misalnya, ruang vakum, atau "ruang bebas”), kecepatan cahaya dinotasikan dengan c, yang konstan terhadap gerak benda yang meiliki radiasi.
Relativitas klasik (yang diperkenalkan pertama kali oleh Galileo Galilei dan didefinisikan ulang oleh Sir Isaac Newton) meliputi transformasi sederhana diantara benda yang bergerak dan seorang pengamat pada kerangka teladan lain yang membisu (inersia). Jika kau berjalan di dalam sebuah kereta yang bergerak, dan seseorang yang membisu diatas tanah (di luar kereta) memperhatikanmu, kecepatanmu relatif terhadap pengamat yakni total dari kecepatanmu bergerak relatif terhadap kereta dengan kecepatan kereta relatif terhadap pengamat.
Jika kau berada dalam kerangka teladan diam, dan kereta (dan seseorang yang duduk dalam kereta) berada dalam kerangka teladan lain, maka pengamat yakni orang yang duduk dalam kereta tersebut. Permasalahan dengan relatifitas ini terjadi dikala diaplikasikan pada cahaya, pada simpulan 1800-an, untuk merambatkan gelombang melalui alam semesta terdapat substansi yang dikenal dengan eter, yang memiliki kerangka acuan(sama menyerupai pada kereta pada contoh di atas).
Eksperimen Michelson-Morley, bagaimanapun juga telah gagal untuk mendeteksi gerak bumi relatif terhadap eter, dan tak ada seorangpun yang sanggup menjelaskan fenomena ini. Ada sesuatu yang salah dalam interpretasi klasik dari relatifitas jikalau diaplikasikan pada cahaya…dan kemudian muncullah pemahaman gres yang lebih matang sesudah Einstein tiba untuk menjelaskan fenomena ini.
Teori Relativitas Khusus Albert Einstein
Pada tahun 1905, albert eintein mempubilkasikan (bersama dengan makalah lainnya) makalah yang berjudul, "On the Electrodynamics of Moving Bodies” atau dalam bahasa indonesianya kurang lebih demikian,”Elektrodinamika benda bergerak” dalam jurnal Annalen der physik. Makalah yang menyajikan teori relativitas khusus, menurut dua postulat utama:
Postulat Einstein
Prinsip relativtas (pestulat pertama): Hukum-hukum fisika yakni sma untuk setiap kerangka acuan Prinsip kekonstanan kecepatan cahaya
(postulat kedua): Cahaya sanggup merambat dalam vakum (misalnya, ruang vakum, atau "ruang bebas”), kecepatan cahaya dinotasikan dengan c, yang konstan terhadap gerak benda yang meiliki radiasi.
0 Response to "Teori Relativitas Khusus Albert Einstein"