Makalah Arsitektur Mesir Kuno

BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
Arsitektur merupakan ilmu yang sudah ada semenjak zaman dahulu. Walaupun dengan teknologi yang sangat begitu minim, namun orang-orang pada zaman itu sanggup menghasilkan suatu bangunan yang mempunyai nilai arsitektur yang sangat tinggi. Mereka memakai perasaan dan ilmu yang sangat terbatas namun mereka sudah memikirkan terhadap kebutuhan hidupnya.
Arsitektur mesir ialah salah satu arsitektur kuno yang sangat terlihat hasilnya hingga dengan sekarang. Bangunan-bangunan yang terbangun pada masa itu masih berdiri tegak dan sanggup dinikmati oleh orang-orang masa kini. Bangunan etnik yang sangat mencirikan kehidupan pada ketika itu, menimbulkan daya tarik bagi setiap orang untuk mengkaji terhadap arsitektur mesir ini. Bagaimana kehidupan penduduk pada masa itu sehingga bisa menciptakan catatan sejarah dunia.

BAB II
PEMBAHASAN

Republik Arab Mesir atau Mesir yaitu sebuah negara yang sebagian besar daerahnya terletak di Afrika bagian timur laut. Dengan luas wilayah sekitar 997.739 km². Mayoritas penduduk Mesir menetap di pinggir Sungai Nil (sekitar 40.000 km²). Sebagian besar daratan merupakan potongan dari gurun Sahara yang jarang dihuni.
Mesir populer dengan peradaban kuno dan beberapa monumen kuno termegah di dunia, misalnya Piramid Giza, Kuil Karnak dan Lembah Raja serta Kuil Ramses. Di Luxor, sebuah kota di wilayah selatan, terdapat kira-kira artefak kuno yang meliputi sekitar 65% artefak kuno di seluruh dunia. Kini, Mesir diakui secara luas sebagai sentra budaya dan politikal utama di wilayah Arab dan Timur Tengah.

A.    Karakteristik Arsitektur Mesir
Akibat kelangkaan kayu,  kedua materi bangunan yang mayoritas dipakai di Mesir kuno ialah dipanggang matahari-bata lumpur dan batu, terutama watu kapur, tetapi juga watu pasir dan granit dalam jumlah yang cukup besar. Dari Kerajaan Lama seterusnya, watu biasanya disediakan untuk makam-makam dan kuil-kuil, sedangkan watu bata yang dipakai bahkan untuk istana raja, benteng, dinding candi Bait dan Putoz, dan untuk anak perusahaan bangunan di kompleks candi.
Rumah-rumah mesir yang terbuat dari lumpur yang dikumpulkan dari sungai Nil, ketika itu ditempatkan dalam cetakan dan dibiarkan kering di bawah terik matahari untuk mengeras untuk dipakai dalam konstruksi.
Peningkatan dari pemakaian bata/lumpur yang dikeringkan dibawah terik matahari menjadi konstruksi watu yang lebih baik kualitasnya dan perlu teknik yang lebih tinggi dalam pengerjaannya. Dalam waktu ± 200 tahun saja, hebat bangunan Mesir telah begitu menguasai materi bangunan gres tersebut, dan sanggup menuntaskan pyramid di Gizeh.
Banyak kota-kota Mesir telah menghilang lantaran mereka terletak di bersahabat daerah budidaya Lembah Sungai Nil dan sungai banjir sebagai tempat tidur perlahan berdiri selama ribuan tahun, atau watu bata lumpur yang dibangun mereka dipakai oleh petani sebagai pupuk. Yang lain tidak sanggup diakses, bangunan gres telah didirikan pada yang kuno. Untungnya, yang kering dan panas iklim dari Mesir diawetkan beberapa struktur bata lumpur. Contoh meliputi desa Deir al-Madinah, kota Kerajaan Tengah di Kahun, dan benteng-benteng di Buhen  dan Mirgissa. Selain itu, banyak kuil dan makam bertahan lantaran mereka dibangun di atas tanah yang tinggi tidak terpengaruh oleh banjir Sungai Nil dan dibangun dari batu.
Jadi, pemahaman perihal arsitektur Mesir kuno didasarkan terutama pada monumen-monumen keagamaan, besar-besaran struktur dicirikan oleh tebal, dinding miring dengan sedikit bukaan, mungkin bergema metode konstruksi yang dipakai untuk memperoleh stabilitas di dinding lumpur. Dengan cara yang sama, yang bertakuk dan hiasan permukaan datar model dari bangunan watu mungkin berasal dari hiasan dinding lumpur. Meskipun penggunaan lengkungan dikembangkan selama dinasti keempat, semua bangunan monumental dan palang pasca konstruksi, dengan atap datar terbuat dari watu besar blok didukung oleh dinding eksternal dan kolom berdekatan.
Dinding eksterior dan interior ,serta kolom dan dermaga, ditutupidengan hieroglif dan gambar-gambar lukisan-lukisan dinding dan tabrakan yang dicat warna-warna yang cemerlang.
Banyak Mesir motif ornamen yang simbolis, seperti scarab, kumbang atau suci, maka solar disk , dan burung nasar. motif umum lainnya termasuk palem daun, papirus tanaman, dan kuncup dan bunga-bunga teratai. hieroglif yang ditulis untuk tujuan dekoratif dan juga untuk merekam kejadian bersejarah atau mantra.
Kuil-kuil Mesir Kuno astronomis selaras dengan kejadian-kejadian penting, seperti solstices danequinoxes, memerlukan pengukuran yang tepat pada ketika program tertentu. Pengukuran di kuil yang paling signifikan mungkin telah seremonial yang dilakukan oleh Firaun sendiri.
Seni tidak ketinggalan dari Arsitektur, pengrajin Mesir menawarkan rasa keindahan dengan simetri, menyentuh benda yang banyak dipakai sehari-hari menyerupai tempayan watu atau tanah liat, serta alat-alat rumah tangga yang lain. Pematung memahat gambar para Dewa serta Raja dari watu dalam skala ukuran yang sangat besar, serta menciptakan patung dari materi batu, kayu atau tembaga dengan ukuran yang sesungguhnya.
Piramida Giza
Giza Necropolis berdiri di Giza Plateau, di pinggiran Kairo, Mesir. Hal ini kompleks monumen kuno ialah yang terletak sekitar 8 kilometer (5 mil) pedalaman ke padang gurun dari kota tua Giza di Nil, sekitar 20 kilometer (12 mi) barat daya sentra kota chihuahua. Ini mesir kuno pekuburan terdiri dari Piramida Khufu(juga dikenal sebagai Piramida Besar dan Piramida Cheops), yang agak lebih kecil Piramida Khafre (atau Kephren), dan berukuran relatif sederhana Piramida Menkaure (atau Mykerinus), bersama dengan sejumlah bangunan-bangunan satelit yang lebih kecil, yang dikenal sebagai "ratu" piramida, dan Sphinx.
Piramida, yang dibangun pada Dinasti Keempat, memberi kesaksian kuasa agama dan negara fir'aun. TheGreat Pyramid, yang mungkin selesai sekitar 2580 SM, adalah yang tertua dan terbesar dari piramida, dan merupakan satu-satunya monumen yang masih hidup dari Tujuh Keajaiban Dunia Kuno. piramida Khafre yang diyakini telah selesai sekitar 2532 SM, pada selesai pemerintahan Khafre. Tanggal konstruksi piramida Menkaure yang tidak diketahui, lantaran pemerintahan Menkaure belum ditentukan secara akurat, tetapi itu mungkin selesai sekitar tahun Abad ke-26 SM.
Dengan beberapa bukaan, piramida telah kompleks labirin terowongan dan ruangan semua tersembunyi oleh bongkahan watu besar. Namun demikian, keras kepala perampok kubur mencuri dari piramida, sehingga memaksa orang Mesir kuno untuk menghentikan pembangunan struktur besar tersebut dan membangun makam di Lembah Para Raja sebagai gantinya. Dalam sebuah ngarai jauh dari kota Mesir kuno, orang-orang Mesir mulai membangun makam tidak mencolok digali ke dalam tanah, berpikir makam akan pergi tanpa diketahui oleh perampok kuburan.
Karnak
Kompleks candi Karnak terletak di tepi Sungai Nil sekitar 2,5 kilometer (1,5 mil) utara Luxor. Ini terdiri dari empat potongan utama, yang Precinct Amon-Re, yang Precinct dari Montu, yang Precinct dari Mut dan kuil Amenhotep IV (dibongkar), serta beberapa candi yang lebih kecil dan tempat-tempat suci yang terletak di luar dinding yang disertakan dari empat potongan utama, dan beberapa jalan dari patung sphinx berkepala domba jantan yang menghubungkan Precinct dari Mut, yang Precinct Amon-Re dan Luxor Temple.
Perbedaan utama antara Karnak dan sebagian besar candi dan situs lainnya di Mesir ialah panjang waktu di mana itu dikembangkan dan digunakan. Konstruksi dimulai pada abad ke-16 SM. Kira-kira 30 fir'aun berkontribusi pada bangunan, memungkinkan untuk mencapai ukuran, kompleksitas dan keragaman tidak terlihat di tempat lain. Hanya sedikit dari individu Karnak fitur yang unik, tetapi ukuran dan jumlah fitur yang sangat banyak.

2.2. Karakter  Bangunan  Arsitektur Mesir
Bangunan di Mesir mempunyai 3 karakter, yaitu :
  • Bangunan untuk Dewanya yaitu kuil
  • Bangunan makam untuk Firaun/ Rajadewa yang sudah meninggal (rumah abadi/Piramid)
  • Bangunan rumah tinggal biasa untuk orang hidup yang berstrata : istana, rumah bangsawan, rumah rakyat biasa

Bangunan Kuil
Bangunan kuil biasanya merupakan suatu kompleks pemujaan yang lengkap meliputi tempat tinggal para pendeta, kolam suci, bengkel kerja dan lain-lain.
Bangunan demikian ini tidak ada yang sama antara suatu tempat dengan tempat yang lain, akan tetapi ada potongan pokok, dimana terdapat pada setiap kuil yaitu bangunan gerbang (pilon). Kuil Dewa merupakan bangunan besar berdinding yang dibangun pada lantai datar dan terbuat dari watu pasir.
Kuil dirancang terutama untuk dinikmati dari dalam. Bagian utamanya ialah sebuah pilon (2 piramid yang dipotong puncaknya dan membentuk gerbang besar); sebuah halaman dengan tiang-tiang tanpa atap, sebuah ruangan beratap tinggi dengan langit-langit yang disangga oleh tiang-tiang kokoh dari watu pasir; sebuah tempat suci sebagai kamar langsung Dewa yang tersembunyi dibelakang dinding dan dikelilingi kamar-kamar upacara yang berukuran kecil.
Setiap memasuki pintu gerbang terdapat segel yang melekat pada pintunya, dan diberi segel lagi (dari tanah lempung) sehabis selesai dipakai upacara.
Kuil tersebut makin kebelakang makin meninggi mengikuti teras-teras lantainya, sedangkan langit-langitnya makin kebelakang makin menurun, sehingga secara keseluruhan makin kedalam makin mengecil dan gelap yang mencerminkan kemisteriusan.
Dewa yang paling dipuja di seluruh Mesir ialah Dewa Matahari Amon Re dan kuil yang paling besar di Karnak da Luxor.

Bangunan Makam
Bangunan makam merupakan bangunan yang dibentuk secara sedikit demi sedikit mulai dari bentuk yang sederhana hingga mencapai bentuk yang sempurna. Bentuk makam tersebut ialah : Mastaba, Piramid, Tangga, Piramid bengkok dan risikonya Piramid sempurna.
Pada awalnya, wangsa-wangsa pertama orang Mesir menciptakan bangunan makamnya dengan suatu bentuk yang sederhana, yaitu bentuk yang datar dibagian atasnya dan miring pada sisinya yang terbuat dari materi watu bata yang dinamakan “Mastaba”, kata dalam bahasa Arab yang berarti ‘bangku’, yang pada mulanya tingginya ± 5,00 m. Mastaba tersebut dihias bata potongan luarnya berdasarkan contoh yang geometric. Didalam Mastaba, biasanya dibawah tanah terdapat beberapa kamar, satu untuk mayit dan yang lain untuk barang-barang milik orang yang meninggal tersebut.
Pada wangsa kedua, kamar yang dibangun semakin banyak, ada yang mencapai 30 buah kamar, dan dinding makamnya dilapis watu gamping.
Pada masa wangsa ketiga, bangunan yang terbuat dari materi watu seluruhnya dibentuk dan ini merupakan bentuk Piramid Tangga yang pertama. Pyramid ini sebetulnya terdiri dari tumpukan Mastaba, sehingga tingginya mencapai ± 60,00 m.
Kurang dari 2 masa selanjutnya bentuk Piramid menjadi sempurna, bangunan massif yang terbuat dari balok-balok watu besar yang ditata menjulang menuju satu titik dengan kemiringan yang sebanding.

Arsitektur Monumental Makam
Makam Raja Awal
Yaitu mastaba yang ditemukan di saqqara. Mastaba ialah awal terbentuknya pyramid.
Piramid mencerminkan rumah sehabis kematian, replika istana dan menjadi panggung pemujaan bagi raja
Piramid dilengkapi dengan :
  • Tempat pemujaan
  • Patung penjaga (Spinx)
  • Monumen 20 – 30 m (obelisq)
  • Pintu-pintu palsu ( 13 diantara 14 )
  • Dipenuhi dengan lorong-lorong jebakan yang beracun
  • Dilengkapi tangga dan lorong sebagai simbol menuju langit dimana Paraoh bergabung dengan Dewa

Matahari “Amon dan Dewa Bulan Ra” dalam perjalanan menuju surga.
Piramid yang populer pada masa Kerajaan Tua di Giza
  • Piramid Khufu ( Cheops )
  • Piramid Khafre ( Chepren)
  • Piramid Menkure ( Mycherinus )

Makam Raja Pertengahan
Makam yang muncul ke atas tanah mulai dihilangkan.
Dikembangkan makam di tepi tebing sungai ni di atas gunung karang ”sistem hollow out”.
Muka bangunan disebut ”grotto” dengan cara memotong gunung karang

Disusun dalam tiga elemen :
  • Kolom-kolom portiko untuk publik
  • Kapel untuk pemujaan
  • Ruang makam

Komplek makam yang populer ialah makam Mentuhotep
Makam Raja Baru
Makam berupa kuil yang terdiri dari :
  • Denah panjang dengan susunan kolom
  • Terdapat inner court
  • Pencahayaan kurang
  • Ruang-ruang terikat oleh sirkulasi dan struktur linier
  • Kuil yang populer ditemukan di thebes yang disebut kuil Theban
  • Kuil sengaja dirancang dengan sistem serial pengalaman melewati ruang
  • Ruang luar terbuka dan terang
  • Ruang dalam tertutup dan gelap
  • Secara psikologis terusan begini sebagai bentuk pembagian terstruktur mengenai ”ruang masuk selektif
  • Hanya raja ang layak berdoa dan berjumpa dengan Tuhan
  • Kuil Thebes disebut kuil seratus pintu yang kini dikenal dengan nama : KARNAK dan LUXOR
  • Dilengkapi dengan OBELISK: menara yang dipahat dengan goresan pena HYROGLIEPH: riwayat raja

Bangunan Rumah Tinggal
Bangunan rumah tinggal yang lengkap, milik keluarga bangsawan, terdiri dari sebidang tanah yang cukup luas, yang didahului sebuah pintu gebang. Bangunan induk terletak ditengah, dengan bentuk segi empat, yang dibangun dengan materi bata mentah / Lumpur yang dikeringkan.
Pembagian ruang teratur dan fungsional. Taman diletakan pada potongan kanan depan, potongan belakang untuk kandang, sedangkan potongan sisi untuk tempat tinggal pelayan, dapur bengkel kerja, gudang gandum terletak di sisi kiri depan.

Pola Kampung Tradisional Mesir
Setiap tahun sungai Nil selalu banjir. Luapan banjir itu menggenangi daerah di kiri kanan sungai, sehingga menjadi lembah yang subur selebar antara 15 hingga 50 kilometer. 
Peranan sungai Nil begitu penting bagi lahirnya kehidupan masyarakat di lembah sungai tersebut. Maka tepatlah jikalau Herodotus menyebutkan “Mesir ialah hadiah sungai Nil (Egypt is the gift of the Nile)".
Lembah sungai Nil yang subur mendorong masyarakat untuk bertani. Air sungai Nil dimanfaatkan untuk irigasi dengan membangun saluran air, terusan-terusan dan waduk. Air sungai dialirkan ke ladang-ladang milik penduduk dengan distribusi yang merata. Untuk keperluan irigasi dibuatlah organisasi pengairan yang biasanya diketuai oleh para tuan tanah atau golongan feodal. Hasil pertanian Mesir ialah gandum, sekoi atau jamawut dan jelai yaitu padi-padian yang biji atau buahnya keras menyerupai jagung.
Untuk memenuhi kebutuhan barang-barang serta untuk menjual hasil produksi rakyat Mesir, maka dijalinlah korelasi dagang dengan Funisia, Mesopotamia dan Yunani di daerah Laut Tengah. Peranan sungai Nil ialah sebagai sarana transportasi perdagangan. Banyak perahu-perahu dagang yang melintasi sungai Nil.
Oleh lantaran itu, perkampungan Mesir Kuno berada di bersahabat Sungai Nil, sebagai sumber kehidupan masyarakat Mesir Kuno.

2.3. Perkembangan Kebudayaan Mesir
Perkembangan peradaban
Sungai NIL sebagai kekuatan peradaban mempunyai panjang 900 mil untuk transportasi. Dan dataran rendah DAS 2 – 10 mil cocok untuk bercocok tanam, tebing watu di kanan dan padang pasir di kri melindungi dari invasi, banjir sering terjadi sehingga muncul inovasi Nilometer. Sedangkan untuk mejaga pertanian muncul sistem irigasi, dan ditemukannya contoh grid/geometri untuk batas tanah dan kanal.
Sistem pemerintahan
  • Monarki : Paraoh sebagai raja setara dengan Tuhan/Dewa dan Pendeta agung
  • Paraoh berhak memilih hidup dan matinya seseorang
  • Suksesi berlanjut berdasarkan keturunan ( 31 dinasti )

Sistem kepercayaan
  • Menganut contoh keabadian : maut ialah kelanutan kehidupan di alam lain
  •  Percaya pada dua keberadaan : materi badan dan spirit jiwa
  • Kepercayaan melahirkan ritus yang rumit: mati di mummy, makam dilengkapi barang kesukaan dan bahkan
  • terdiri dari ruang-ruang fungsinal lengkap dengan perabotan
  • Dalam maut terus dipuja, dibentuk patung relief dan lukisan di dinding makam yang mengisahkan sang
  • arwah (Sistem ini untuk membawa mayat dalam kehidupan yang abadi)


2.4  Seni dan Arsitektur Mesir
Arsitektur
Prestasi arsitektur besar di masa kemudian yang dibangun dari batu. Memasok tambang watu blok besar dari granit, kapur, dan watu pasir yang dipakai untuk membangun kuil dan makam. Direncanakan dengan hati-hati sebagai arsitek bangunan itu dilakukan tanpa adukan semen, sehingga batu-batu itu biar sesuai dengan tepat bersama-sama. Hanya pilar yang dipakai untuk mempertahankan watu pendek mendukung. Di kuil Karnak, sebuah jalan dari adobe bata sanggup dilihat yang mengarah ke potongan atas dinding candi. Landai menyerupai itu dipakai untuk memungkinkan pekerja untuk membawa batu-batu ke atas struktur dan memungkinkan seniman untuk menghias potongan atas dinding dan pilar. Pilar dibangun dengan cara yang sama. Seperti tinggi ditambahkan, tanah itu terangkat. Ketika potongan atas tiang itu selesai, para seniman akan menghiasi dari atas ke bawah, menghapus jalan pasir ketika mereka pergi bersama.
Segera setelah firaun itu bernama, konstruksi di makam pun dimulai. Bangunan makam terus sepanjang hidupnya dan berhenti hanya pada hari di mana ia meninggal. Sebagai hasilnya, beberapa makam yang sangat besar dan dihiasi halus, sedangkan makam lainnya, menyerupai Raja Tutankhamun, kecil lantaran ia memerintah sebagai firaun untuk waktu sesingkat itu.
Arsitektur didasarkan pada struktur dan cenderung tegak lurus pesawat lantaran tidak ada pinjaman struktural kecuali kekuatan dan keseimbangan struktur itu sendiri. Untuk alasan ini, kuadrat dan garis plumb-alat sangat penting.

Piramida
Salah satu yang paling menonjol dan infinit prestasi dari Mesir Kuno ialah piramid. Ukuran, desain, dan struktur piramida mengungkapkan keterampilan pembangun kuno ini. Piramida yang besar monumen dan makam untuk raja. Orang Mesir percaya bahwa jiwa seorang raja terus membimbing urusan kerajaan bahkan setelah kematiannya. Untuk memastikan bahwa mereka akan terus menikmati berkat-berkat dari para dewa, mereka mempertahankan badan firaun melalui proses mumifikasi. Mereka membangun piramida untuk melindungi badan firaun, piramida ialah sebuah simbol dari harapan, lantaran akan menjamin firaun's persatuan dengan para dewa.
Piramida terbesar yang ada ialah Piramida Agung dibangun oleh Raja Cheops (Khufu) di Giza. Piramida Besar mengukur 481 meter, dengan panjang 775 kaki di masing-masing dari empat basa. Piramida populer lainnya termasuk Langkah Piramida dibangun untuk Raja Zoser, dan piramida dibangun untuk Raja Huni, yang merupakan langkah transisi antara piramida dan piramida sisi kelancaran yang kita kenal sekarang.

Seni
Seni Mesir mencerminkan setiap aspek kehidupan mereka. Digambarkan dalam gambar makam dan kuil ialah adegan-adegan kehidupan sehari-hari, model orang dan hewan, angka dan wadah kaca, dan suplemen yang terbuat dari emas dan watu semi mulia.
Dinding dan pilar gambar mungkin ialah yang paling terkenal. Dalam gambar ini, sanggup dilihat bahwa orang-orang akan perihal bisnis sehari-hari baking, memancing, berperahu, pemasaran, dan bertemu bersama dalam kelompok-kelompok keluarga. Seperti gambar-gambar tersebut juga dipakai untuk membantu almarhum untuk hidup selamanya dengan memberi mereka semua petunjuk yang mereka butuhkan ketika mereka bertemu dengan para tuhan dalam perjalanan mereka menuju kehidupan kekal. Perbuatan baik dicatat dan seni yang mengelilingi badan mumi mereka ialah untuk membantu diri rohani mereka dalam menuntaskan persoalan yang terkait dengan kehidupan setelah kematian. Foto makanan, pakaian, pelayan, dan budak bisa dipakai oleh orang yang meninggal sama menyerupai hal-hal yang sebetulnya dipakai oleh orang ketika hidup.
Berbagai perspektif sering digabungkan dalam seni Mesir, namun pandangan samping yang paling sering dilihat. Seniman memakai warna-warna cerah biru dan merah, oranye dan putih untuk menyebarkan foto-foto yang bercerita perihal kehidupan individu almarhum. Artis pertama akan skema desain pada sepotong tembikar, dan jikalau desain cukup memuaskan, hal itu akan menciptakan skema di dinding dengan arang. Warna kemudian sanggup dipakai untuk mengisi gambar selesai. Cat itu terbuat dari mineral alami dan buatan disiapkan zat mineral. Kuas cat itu tongkat dengan kayu berserat dengan berjumbai berakhir. Dinding dipenuhi lumpur plester, kemudian dengan plester kapur. Pada waktu Ramses II, seniman bisa keteduhan warna untuk mencapai imbas berlapis. Lukisan dinding kemudian dilindungi oleh lapisan tipis pernis (komposisi yang masih belum diketahui).
Seniman pematung yang penting di Mesir. Patung terbuat dari raja-raja, ratu, ahli-ahli Taurat, binatang, dan dewa-dewa dan dewi. Sering, insan dan tuhan atribut dan simbol dikombinasikan. Karya seniman terlihat di media lain jugaTembikar  terbuat dari keramik dan tanah liat. Keramik mengkilap dengan mineral yang dipakai untuk menciptakan manik-manik, jimat, gantung, dan suplemen lain.
Sastra
Agama sering subjek sastra Mesir. Doa dan himne ditulis untuk memuji para dewa. Buku yang paling penting ialah "The Book of the Dead." Buku yang berisi lebih dari 200 doa dan keajaiban formula yang mengajarkan orang Mesir bagaimana untuk mencapai senang akhirat. Mesir juga menulis cerita-cerita petualangan, dongeng, mitos, dongeng cinta, puisi, peribahasa dan kutipan.

BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Perkembangan arsitektur mesir sangat terlihat terang dari bangunan yang dihasilkan pada masa itu. Dengan bangunan yang paling khas yaitu kuil dan makam. Dimana pada masa itu terdapat beberapa perkembangan mengenai pembangunan makam para raja mesir.
Pencapaian-pencapaian peradaban Mesir Kuno antara lain yaitu, teknik pembangunan monumen menyerupai piramida, kuil, dan obelisk; pengetahuan matematika; teknik pengobatan; sistem irigasi dan agrikultur; kapal pertama yang pernah diketahui; teknologi tembikar glasir bening dan kaca; seni dan arsitektur yang baru; sastra Mesir Kuno; dan traktat perdamaian pertama yang pernah diketahui.
 Mesir telah meninggalkan warisan yang abadi. Seni dan arsitekturnya banyak ditiru, dan barang-barang antik buatan peradaban ini dibawa hingga ke ujung dunia. Reruntuhan-reruntuhan monumentalnya menjadi ilham bagi pengelana dan penulis selama berabad-abad.

Selengkapnya Klik DOWNLOAD

0 Response to "Makalah Arsitektur Mesir Kuno"