Analisis Penggunaan Modal Kerja Dan Pengaruhnya Terhadap Tingkat Profitabilitas Pada Pt. Semen Tonasa (Ke-62)



            Dunia perjuangan memegang peranan penting dalam pembangunan, baik yang diusahakan oleh pemerintah melalui BUMN maupun yang dilaksanakan oleh pihak swasta. Sukses  suatu perusahaan hanya bisa dicapai dengan administrasi yang baik, yaitu administrasi yang bisa mempertahankan kontinuitas perusahaan dengan memperoleh keuntungan yang maksimal alasannya intinya tujuan perusahaan yakni memaksimumkan kemakmuran para pemiliknya dan harga pasar sahamnya.
            Agar tujuan tersebut sanggup tercapai diharapkan administrasi yang  efisien dan bisa membuat rangkaian kerjasama yang teratur di antara masing-masing bab yang ada dalam perusahaan tersebut. Modal kerja merupakan salah satu faktor yang sanggup mensugesti bab lainnya dalam suatu perusahaan. Modal kerja sanggup diperoleh baik dari dalam (laba ditahan dan modal sendiri), maupun dari luar (pinjaman). Modal kerjalah yang menjadi sumber utama dalam menjalankan suatu usaha, contohnya kekurangan materi baku akan menghambat proses produksi. Jika hal ini terjadi, maka akan menyebabkan keterlambatan penyerahan barang sehingga kemungkinan besar pelanggan akan beralih pada produk lain, yang artinya profit atau keuntungan perusahaan akan berkurang.


            Mengingat modal kerja sangat penting dalam proses atau jalannya suatu usaha, maka diperlukanlah administrasi modal kerja yang baik. Perlu diingat bahwa aktiva lancar dari suatu perusahaan manufaktur jumlahnya lebih dari setengah jumlah total aktiva, terlebih lagi perusahaan distribusi.
            Untuk jalannya kontinuitas perusahaan, maka perlu adanya modal kerja yang cukup sehingga perusahaan sanggup memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendek atau hutang lancarnya dan sanggup juga memenuhi pembayaran-pembayaran yang diharapkan untuk kelancaran jalannya perusahaan. Agar modal kerja sanggup dipakai secara efektif dan efisien, maka perlu adanya adaptasi antara modal kerja yang tersedia dengan kebutuhan operasi perusahaan.

            Modal kerja sangat akrab kaitannya dengan keuntungan atau tingkat profitabilitas perusahaan. Profitabilitas itu sendiri diukur menurut keuntungan higienis yang diterima oleh perusahaan. Laba higienis mengatakan jumlah penjualan atau sasaran yang dicapai perusahaan dalam satu tahun atau periode sehingga sanggup dijadikan alat ukur terhadap tingkat profitabilitas perusahaan.
            Salah satu perusahaan yang sampai ketika ini masih beroperasi secara baik dan lancar yakni PT. Semen Tonasa. Pabrik Semen yang didirikan semenjak tahun 1968 sampai ketika ini masih mempertahankan jalannya usahanya. Pengelolaan modal kerja yang baik mungkin salah satu faktor keberhasilan perusahaan tersebut. Jika perusahaan terus berjalan secara kontinu dan mempertahankan keuntungannya, bisa jadi profitabilitasnya setiap tahun meningkat tanpa adanya penambahan modal kerja atau malah setiap tahunnya terjadi penambahan modal kerja.
           
            Adapun spesifikasi produk yang dihasilkan oleh PT. Semen Tonasa yaitu :
1. Semen Portland tipe 1, merupakan jenis semen hidrolis yang dibentuk dengan menggiling klinker, semen, dan gypsum. Semen jenis ini diproduksi oleh PT. Semen Tonasa sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI).
2. Semen Portland Pozzolan, merupakan semen hidrolis yang terdiri dari adonan sejenis antara semen portland dan pozzolan.
3. Semen Portland Komposit, merupakan semen hasil penggilingan bersama antara semen portland dan gypsum dengan satu atau lebih materi anorganik.

                 Untuk menghasilkan produk-produk di atas pastinya dibutuhkan modal kerja, berikut ini yakni data mengenai total modal kerja higienis yang dimiliki oleh PT. Semen Tonasa periode 2006 – 2010.

Tabel 1.1
Total Modal Kerja PT Semen Tonasa Tahun 2006 - 2010


TAHUN
TOTAL MODAL KERJA BERSIH
(dalam ribuan rupiah)
2006
514.930.954
2007
624.659.221
2008
785.566.051
2009
629.812.863
2010
94.436.866
Sumber : Neraca PT. Semen Tonasa 2011
     Produk semen yang dipasarkan oleh PT. Semen Tonasa telah meliputi seluruh wilayah Indonesia sampai mancanegara.  Berikut data penjulan semen PT. Semen Tonasa se-Indonesia tahun 2006 sampai 2010.

Tabel 1.2
Data Penjualan Semen se-Indonesia PT. Semen Tonasa Tahun 2006 – 2010


TAHUN
JUMLAH PENJUALAN SEMEN
(dalam ton)
2006
2.684.599
2007
2.932.454,85
2008
3.179.982,68
2009
3.664.272,71
2010
3.468.112,93
Sumber : PT. Semen Tonasa 2011

     Berdasarkan data penjualan di atas penjualan semen PT. Semen Tonasa pada umumnya mengalami peningkatan. Dengan penjualan yang mengalami peningkatan tentunya pendapatan yang diperoleh juga bertambah dan kebijakan perusahaan tiap tahunnya juga berbeda. Berikut citra awal mengenai kondisi keuangan PT. Semen Tonasa periode 2006 – 2010.





Tabel 1.3
Kondisi Keuangan PT. Semen Tonasa Tahun 2006-2010
(Dalam ribuan rupiah)


TAHUN
AKTIVA LANCAR
TOTAL AKTIVA
KEWAJIBAN LANCAR
LABA BERSIH
2006
802.159.247
1.503.411..326
287.228.293
189.379.965
2007
879.665.144
1.533.638.112
255.005.923
211.704.695
2008
1.196.788.836
1.858.066.211
411.222.785
294.441.494
2009
1.318.430.889
2.401.347.403
688.618.036
429.722.633
2010
1.017.517.644
3.510.477.336
923.080.778
543.587.123
Sumber : Laporan Laba Rugi PT. Semen Tonasa Persero 2011

Berdasarkan data di atas terlihat bahwa tiap tahunnya terjadi peningkatan keuntungan higienis pada PT. Semen Tonasa yang tentunya dipengaruhi oleh penggunaan modal kerja dalam pengoperasian perusahaan. Perolehan aktiva perusahaan setiap tahunnya meningkat yang di ikuti dengan peningkatan jumlah kewajiban yang harus dibayarkan.
Penelitian mengenai modal kerja dan profitabilitas pada PT. Semen Tonasa pernah dilakukan oleh Ruslan Gunawan (2000) dengan judul Analisis Kebutuhan Modal Kerja dan Keterkaitannya dengan Keuntungan pada PT. Semen Tonasa di Pangkep. Menggunakan analisis kebutuhan modal kerja, analisis cash flow dan analisis rasio keuangan (gross profit margin, operating margin, operating ratio, return on investment, dan return on equity) dalam pembahasannya. Melakukan analisis dengan memakai data perusahaan  tahun 1995 sampai 1998. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini yakni kebutuhan modal kerja berkaitan akrab dengan tingkat profitabilitas perusahaan, semakin tinggi modal kerja maka semakin tinggi keuntungan yang diperoleh  PT. Semen Tonasa.
Yuliany dalam penelitiannya yang berjudul “ Analisis Tingkat Likuiditas dan Tingkat Profitabilitas pada PT. Semen Tonasa Persero di Kabupaten Pangkep ” tahun 2000 memakai data keuangan perusahaan antara tahun 1996 sampai 1999. Dalam penelitiannya mengunakan metode analisis deskriptif yang memaparkan kinerja keuangan PT. Semen Tonasa. Metode analisis rasio likuiditas dan profitabilitas juga dipakai menyerupai current ratio, quick ratio, cash ratio, gross profit margin, net profit margin, dan return on investment. Kesimpulan dari penelitian ini mengatakan kenaikan kasatmata jumlah aktiva dari tahun ke tahun sehingga tingkat likuiditas menurun alasannya kenaikan jumlah sumbangan yang jatuh tempo dan kenaikan pembelian materi baku jawaban administrasi tidak memperhatikan kenaikan kurs. Profitabilitaspun mengalami penurunan tiap tahun alasannya kecilnya keuntungan higienis yang diperoleh PT. Semen Tonasa yang diakibatkan oleh naiknya beban bunga. 
Pada penelitian kali ini, penulis akan membahas lebih lanjut dan mendalam mengenai penggunaan modal kerja dan pengaruhnya terhadap profitabilitas yang diperoleh  perusahaan. Adapun judul dari penelitian tersebut adalah:
            “ ANALISIS PENGUNAAN MODAL KERJA DAN PENGARUHNYA TERHADAP TINGKAT PROFITABILITAS PADA PT SEMEN TONASA DI PANGKEP “

0 Response to "Analisis Penggunaan Modal Kerja Dan Pengaruhnya Terhadap Tingkat Profitabilitas Pada Pt. Semen Tonasa (Ke-62)"