Analisis Faktor Yang Menghipnotis Ajakan Kredit Sepeda Motor Di Kota Makassar (Ke-43)

Pertumbuhan ekonomi yang meningkat akhir-akhir ini menjadikan makin kompleksnya sektor kelembagaan ekonomi dan penemuan ekonomi yang berkembang. Peran serta forum keuangan baik perbankan maupun non perbankan sangat diharapkan terutama yang berkaitan pribadi dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kondisi makroekonomi negara yang membaik harus memperhatikan kondisi mikroekonomi, ibarat bagaimana kredit itu disalurkan ke bidang yang produktif sehingga kondisi makroekonomi sanggup terjaga. Sisi mikroekonomi sanggup dilihat dari perkembangan sektor industri kendaraan bermotor.

Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, maka aneka macam cara yang harus ditempuh oleh pemerintah salah satu diantaranya yaitu dengan memperlihatkan kredit biar supaya masyarakat bisa meningkatkan acara perjuangan yang produktif. Peningkatan perjuangan inilah yang nantinya akan berdampak terhadap peningkatan penyediaan prasarana perjuangan mereka. Salah satu diantaranya yaitu dengan penyediaan motor baik secara pribadi maupun motor milik perusahaan.

Fenomena yang terjadi ketika ini yaitu fasilitas untuk membeli sepeda motor dengan jalur kredit. Hal itu sanggup dilihat dengan padatnya jalan raya oleh sepeda motor dan iklan-iklan dealer penjualan sepeda motor yang memperlihatkan fasilitas pembelian melalui jalur kredit dengan syarat yang sederhana. Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (2005) mencatat tingkat penjualan sepeda motor terus meningkat tahun 1999 sebesar 687.050 unit meningkat mencapai 2.466.457 unit pada periode Januari-Juni 2005. Penjualan sepeda motor tersebut sebanyak 70 persen melalui jalur kredit (Dewi, 2005).


Minat masyarakat terhadap usul kredit sepeda motor cukup tinggi, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain: tingkat suku bunga yang stabil, persyaratan kredit yang mudah, dan tingkat pendapatan masyarakat yang makin meningkat.

Meningkatnya usul pembelian sepeda motor secara kredit menciptakan peranan bank dan forum keuangan bukan bank untuk menciptakan terobosan gres di dalam perjuangan untuk memenuhi cita-cita masyarakat yaitu dengan cara  memberikan kredit pembelian sepeda motor.

Penyaluran kredit konsumsi sepeda motor atau kredit sepeda motor dilakukan oleh beberapa forum keuangan ibarat bank dan perusahaan pembiayaan (multifinance). Beberapa perusahaan pembiayaan memperoleh dana yang dipakai untuk membiayai likuiditasnya dari bank, derma ini berupa kredit konsumsi bank untuk disalurkan kembali kepada konsumen. Hal ini menciptakan kredit konsumsi ini menjadi lahan perjuangan yang potensial bagi perusahaan pembiayaan untuk menyalurkan dana yang telah diperoleh dari Bank kepada konsumen, untuk menghasilkan profit.

Perusahaan pembiayaan menjadikan alasan laba sehingga memperlihatkan pintu fasilitas bagi konsumen untuk mendapat sepeda motor melalui jalur kredit. Persaingan perjuangan juga memperlihatkan peluang untuk memberi fasilitas penyaluran kredit. Sebab, dana yang diperoleh perusahaan pembiyaan merupakan dana derma dari bank yang juga dikenakan bunga, sebagai opportunity cost dari dana yang dipinjamkan. Tingginya usul sepeda motor di Indonesia dipacu oleh perusahaan pembiayaan yang mengucurkan dananya untuk pembiayaan pembelian sepeda motor. Menurutnya, diperkirakan sekitar 30 bank (pemerintah maupun swasta) dan sekitar 121 perusahaan pembiayaan yang mengalokasikan sebagian dananya untuk pembiayaan sepeda motor (Miranti, 2004).

Berdasarkan latar belakang duduk perkara di atas maka penulis bermaksud melakukan penelitian dengan judul : “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI  PERMINTAAN KREDIT SEPEDA MOTOR DI KOTA MAKASSAR”.





0 Response to "Analisis Faktor Yang Menghipnotis Ajakan Kredit Sepeda Motor Di Kota Makassar (Ke-43)"