Pengaruh Adversity Quotient Terhadap Prestasi Mencar Ilmu Matematika Penerima Didik Kelas Vii Mts Negeri Aryojeding (Pmt-63)


Penelitian dalam skripsi ini dilatarbelakangi oleh banyaknya faktor yang mempengaruhi keberhasilan atau prestasi berguru seseorang. Awalnya banyak pendapat yang menyatakan bahwa keberhasilan berguru sangat tergantung pada Intelegence Quotient (IQ), akan tetapi banyak orang yang mempunyai IQ tinggi tapi tidak mewujudkan potensinya, sehingga Paul G. Stoltz menambahkan satu faktor lagi yang juga mempunyai efek besar terhadap keberhasilan seseorang, yaitu kecerdasan menghadapi problem atau Adversity Quotient (AQ). Menurut Stoltz, kemampuan seseorang dalam mengatasi problem atau kesulitan merupakan faktor penting dalam mencapai keberhasilan. Dalam hal ini peneliti ingin mengetahui adakah efek adversity quotient terhadap prestasi berguru matematika akseptor didik kelas VII MTs Negeri Aryojeding.

Rumusan problem dalam penulisan skripsi ini adalah: Adakah  pengaruh adversity quotien (AQ) terhadap prestasi berguru matematika akseptor didik kelas VII MTs Negeri Aryojeding tahun pedoman 2010/2011?
            Skripsi ini bermanfaat bagi penulis untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang dimiliki dan menambah pengalaman serta wawasan yang baik dalam bidang penulisan maupun penelitian. Bagi MTsN Aryojeding sanggup dijadikan materi pertimbangan dalam melakukan acara berguru mengajar dan memotivasi akseptor didik untuk bersungguh-sungguh dalam mengikuti proses pembelajaran. Bagi para pembaca sebagai materi masukan atau rujukan yang cukup berarti.
Dalam penelitian ini dipakai metode angket, tes dan dokumentasi. Metode angket dipakai untuk memperoleh data skor AQ akseptor didik. Metode tes dan dokumentasi dipakai untuk melihat prestasi berguru matematika akseptor didik dengan cara mencari rata-rata dari nilai UAS semester I, nilai UTS semester II, dan nilai dari tes yang diberikan oleh peneliti
Data hasil penelitian dianalisis dengan memakai analisis data kuantitatif. Analisa data yang dipakai pada penelitian ini yaitu analisis data statistik dengan memakai Analisis Varian (ANAVA) Non-Parametrik 1 Jalur atau sering disebut uji Kruskal Wallis .Uji Kruskal Wallis adalah analisis varian terhadap data yang berskala ordinal. Peneliti memakai analisis ini alasannya sampel pada penelitian ini tidak diambil secara acak (random).
Berdasarkan hasil perhitungan analisis data diperoleh nilai H sebesar 72,855. Nilai H tersebut lebih dari nilai chi-square pada tabel, baik pada taraf 5% maupun 1%, yang berarti  terdapat perbedaan prestasi berguru matematika antara kelompok quitter, camper, dan climber. Dimana akseptor didik yang berasal dari kelompok climber mempunyai rata-rata rangking tertinggi, yaitu 97/7 = 13,85 dan rata-rata nilai 63,28. Kemudian akseptor didik dari kelompok camper dengan rata-rata rangking 536/28 = 19,14 dan rata-rata nilai 60,07. Selanjutnya akseptor didik dari kelompok quitter  memiliki rata-rata rangking terbawah, yaitu 70/2 = 35 dan rata-rata nilai 50. Dengan demikian sanggup disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti terdapat efek yang signifikan antara variabel adversity quotient dengan variabel prestasi berguru matematika, dimana akseptor didik yang mempunyai AQ tinggi mempunyai prestasi berguru yang tinggi.
Hasil dari penelitian ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa AQ mempunyai efek besar terhadap keberhasilan seseorang. Stoltz menyatakan bahwa orang yang sukses dalam berguru yaitu orang yang mempunyai AQ tinggi. Sementara itu, Carok Deweck dalam Sudarman menyatakan bahwa akseptor didik yang mempunyai AQ tinggi mempunyai motivasi dan prestasi berguru tinggi.

0 Response to "Pengaruh Adversity Quotient Terhadap Prestasi Mencar Ilmu Matematika Penerima Didik Kelas Vii Mts Negeri Aryojeding (Pmt-63)"