Pengaruh Pdrb Riil Dan Tingkat Suku Bunga Terhadap Tabungan Masyarakat Di Provinsi Sulawesi Selatan Abad Tahun 1995 – 2009 (Ke-52)

Hampir semua andal ekonomi menekankan arti penting pembentukan modal (capital formation) sebagai salah satu penentu utama pertumbuhan ekonomi. Penanaman modal merupakan salah satu bentuk investasi. Investasi sanggup diartikan sebagai pengeluaran atau perbelanjaan penanam-penanam modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian (Sukirno, 2002).
Usaha pengerahan modal untuk pembangunan sanggup dibedakan kepada pengerahan modal dalam negeri dan pengerahan modal luar negeri. Modal yang berasal dari dalam negeri salah satunya berasal dari tabungan masyarakat. Yang dimaksud dengan tabungan masyarakat yakni bab pendapatan yang diterima masyarakat yang secara sukarela tidak dipakai untuk konsumsi (Sukirno, 2006).
Sukirno (2006) menjelaskan wacana pendapatan dan tabungan :
Ada beberapa faktor yang menghipnotis jumlah tabungan masyarakat, salah satu faktor penting yakni tingkat pendapatan per kapita masyarakat. Studi Chenery dan Sirquin mendapati bahwa makin tinggi pendapatan per kapita makin besar tingkat hitungan yang sanggup dilakukan masyarakat. Selain pendapatan, tabungan juga dipengaruhi oleh tingkat suku bunga.”


Pendapatan masyarakat mempunyai dampak yang positif terhadap jumlah tabungan masyarakat. Semakin besar pendapatan maka akan meningkatkan jumlah tabungan. Pertumbuhan pendapatan perkapita suatu kawasan sanggup diketahui melalui PDRB. PDRB mengukur perkembangan ekonomi yang terjadi di suatu kawasan dari segi struktur ekonomi maupun kekerabatan antara komponen-komponennya. PDRB dan pendapatan masyarakat berbanding lurus, bila PDRB meningkat maka pendapatan juga meningkat.
Selain pendapatan masyarakat, suku bunga juga menjadi faktor yang menghipnotis jumlah tabungan masyarakat. Teori Klasik menyampaikan bahwa tingkat tabungan merupakan fungsi dari tingkat bunga, antara keduanya (tingkat bunga dan tabungan) mempunyai kekerabatan yang positif, artinya semakin tinggi bunga maka harapan masyarakat untuk menyimpan uangnya di forum perbankan juga akan juga akan semakin besar. Pada tingkat bunga yang lebih tinggi tersebut, masyarakat akan terdorong untuk mengorbankan pengeluaran untuk konsumsinya guna menambha jumlah tabungan. Akan tetapi kebijakan penetapan suku bunga yang selalu berfluktuasi ini harus diperhatikan oleh pihak perbankan semoga masyarakat menjadi lebih tertarik dan berangasan untuk menabung (Nopirin, 1993).
Suku bunga juga merupakan harga yang disepakati dari penggunaan uang tersebut dalam jagnka waktu yang telah ditentukan bersama. Harga ini biasanya dinyatakan dalam bentuk  persen ( persen) persatuan waktu (misalnya perbulan atau pertahun sesuai dengan ketentuan yang berlaku) dan dinamakan tingkat bunga. Maka pengertian tingkat bunga yakni harga atas penggunaan uang dalam jangka waktu tertentu (Boediono, 1992).
Dari uraian di atas sanggup dilihat pentingnya PDRB dan suku bunga terhadapa tabungan masyarakat. PDRB meningkat akan meningkatkan pendapatan dan pendapatan meningkatkan tabungan. Begitu juga dengan suku bunga. Marshall (1898) dari kaum Neoklasik beropini bahwa terdapat faktor ekonomi dan non ekonomi yang menghipnotis tabungan. Salah satu faktor ekonomi yakni suku bunga. Selain suku bunga, pendapatan juga dikatakan sebagai salah stau faktor yang menghipnotis jumlah tabungan.
Dengan tingginya jumlah tabungan masyarakat maka diperlukan ke depannya bisa menjadi sumber pembiayaan bagi dunia perjuangan dan masyarakat dalam bentuk pinjaman, sehingga sektor riil akan mengalami peningkatan dan memperlihatkan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi.
Berdasarkan latar belakang di atas, untuk mengamati dampak PDRB riil terhadap Tabungan masyarakat, dan dampak tingkat suku bunga terhadap tabungan masyarakat, maka penulis menentukan judul “Pengaruh PDRB Riil dan Tingkat Suku Bunga Terhadap Tabungan Masyarakat di Provinsi Sulawesi Selatan Periode Tahun 1995 – 2009”.

0 Response to "Pengaruh Pdrb Riil Dan Tingkat Suku Bunga Terhadap Tabungan Masyarakat Di Provinsi Sulawesi Selatan Abad Tahun 1995 – 2009 (Ke-52)"