Dampak Kekerasan Orang Bau Tanah Terhadap Perkembangan Kecerdasan Emosional Spiritual Anak Di Desa Ngantru Trenggalek (Pai-60)


Latar belakang penelitian ini ialah banyaknya orang renta yang masih memakai kekerasan dalam mendidik bawah umur mereka. Mereka menganggap anak sanggup diperlakuakan apa saja sesuai harapan orang tua. Padahal bekerjsama anak juga mempunyai harapan yang harusnya dipahami dan dihargai oleh orang tua. Harusnya orang renta memperlihatkan kasih sayang yang cukup, semoga anak sanggup berkembang dengan sehat secara fisik dan mental, baik mental intelektual, emosional maupun spiritualnya. Bukan malah memperlakukan mereka dengan keras, yang nantinya akan berdampak negatif pada perkembangan kepribadiannya. Sehubungan dengan hal ini, peneliti ingin mengkaji lebih dalam mengenai efek kekerasan orang renta terhadap perkembangan kecerdasan emosional spiritual anak. Adapun lokasi penelitiannya ialah di Desa Ngantru Trenggalek.

Rumusan duduk kasus dalam penulisan skripsi ini ialah (1) Faktor apa saja yang menjadi penyebab orang renta melaksanakan kekerasan terhadap anak? (2) Apa saja bentuk-bentuk kekerasan orang renta terhadap anak dalam perkembangan kecerdasan emosional spiritualnya? (3) Bagaimana efek kekerasan orang renta terhadap perkembangan kecerdasan emosional spiritual anak?. Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini ialah untuk mengetahui secara terang faktor-faktor penyebap orang renta melaksanakan kekerasan pada anak, bentuk-bentuk kekerasan itu sendiri, dan dampaknya terhadap perkembangan kecerdasan emosional spiritual anak.
Skripsi ini bermanfaat bagi penulis untuk menambah wawasan dan pengetahuan sebagai upaya peningkatan kualitas sebagai calon pendidik. Bagi para orang renta sebagai pertolongan fatwa semoga mereka lebih memperhatikan bawah umur mereka dan tidak mendidiknya dengan kekerasan. Bagi para pembaca sebagai materi masukan dan rujukan yang cukup berarti.
Metode penelitian dalam penelitian ini terdiri dari (1) Pendekatan: kualitatif, jenis penelitian: field research, (2) Lokasi penelitian: Desa Ngantru Trenggalek, (3) Kehadiran Peneliti: peneliti sebagai instrument kunci, (4) Sumber data: kata-kata hasil observasi dan wawancara dengan subjek di lapangan, serta dokumentasi, (5) Prosedur pengumpulan data: metode observasi, interview, catatan lapangan dan dokumentasi, (6) Teknik analisis data: reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan, (7) Pengecekan keabsahan data: memperpanjang keikutsertaan, pengamatan yang terus-menerus, triangulasi, investigasi sejawat melalui diskusi, (8) Tahap-tahap penelitian: tahap pra-lapangan, tahap pekerjaan lapangan, tahap analisis data dan penyusunan secara sistematis dalam bentuk skripsi. 
Setelah Penulis mengadakan penelitian dengan memakai metode tersebut, penulis memakai analisis data deskriptif kualitatif. Setelah dianalisis, kesudahannya sanggup disimpulkan bahwa yang menjadi penyebab orang renta melaksanakan kekerasan terhadap anak ialah kesalahan persepsi, kondisi ekonomi dan latar belakang pendidikan yang rendah. Adapun bentuk-bentuk kekerasan tersebut dikelompokkan menjadi kekerasan fisik, sperti mencubit, menampar, memukul, dan kakarasan psikologis atau psikis menyerupai bentakan, cacian, omelan dan kata-kata bernafsu lain yang menyakitkan. Kekerasan-kekerasan tersebut membawa efek negatif terhadap perkembangan  kecerdasan anak, terutama kecerdasan emosional spiritualnya, diantaranya akan menanamkan kebencian dan rasa takut yang hiperbola pada diri anak, menanamkan sifat keras dan perilaku bernafsu pada diri anak, membekaskan luka sampai mereka dewasa, anak akan gampang terpancing emosi dan tiadak sabar. Selain itu, kekerasan juga sanggup menyebabkan anak lebih menentukan sifat negative menyerupai berbohong dan menipu. Kekerasan dalam bentuk apapun akan merusak kepribadian anak pada perkembangannya di masa yang akan datang, baik perkembangan emosional maupun spiritualnya.

0 Response to "Dampak Kekerasan Orang Bau Tanah Terhadap Perkembangan Kecerdasan Emosional Spiritual Anak Di Desa Ngantru Trenggalek (Pai-60)"