Apakah itu Teori Motivasi Maslow?
Teori Maslow mengasumsikan bahwa orang berkuasa memenuhi kebutuhan yang lebih pokok (fisiologis) sebelum mengarahkan sikap memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi (perwujudan diri). Kebutuhan yang lebih rendah harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum kebutuhan yang lebih tinggi menyerupai perwujudan diri mulai mengembalikan sikap seseorang.
Hal yang penting dalam pemikiran Maslow ini bahwa kebutuhan yang telah dipenuhi memberi motivasi. Apabila seseorang tetapkan bahwa ia mendapatkan uang yang cukup untuk pekerjaan dari organisasi daerah ia bekerja, maka uang tidak memiliki daya intensitasnya lagi. Makara kalau suatu kebutuhan mencapai puncaknya, kebutuhan itu akan berhenti menjadi motivasi utama dari perilaku. Kemudian kebutuhan kedua mendominasi, tetapi walaupun kebutuhan telah terpuaskan, kebutuhan itu masih menghipnotis sikap hanya intensitasnya yang lebih kecil.
Teori Maslow Maslow dalam Reksohadiprojo dan Handoko (1996), membagi kebutuhan insan sebagai berikut:
1. Kebutuhan Fisiologis
Kebutuhan fisiologis merupakan hirarki kebutuhan insan yang paling dasar yang merupakan kebutuhan untuk sanggup hidup menyerupai makan,minum, perumahan, oksigen, tidur dan sebagainya.
2. Kebutuhan Rasa Aman
Apabila kebutuhan fisiologis relatif sudah terpuaskan, maka muncul kebutuhan yang kedua ialah kebutuhan akan rasa aman. Kebutuhan akan rasa kondusif ini mencakup keamanan akan sumbangan dari ancaman kecelakaan kerja, jaminan akan kelangsungan pekerjaannya dan jaminan akan hari tuanya pada ketika mereka tidak lagi bekerja.
3. Kebutuhan Sosial
Jika kebutuhan fisiologis dan rasa kondusif telah terpuaskan secara minimal, maka akan muncul kebutuhan sosial, ialah kebutuhan untuk persahabatan, afiliasi dana interaksi yang lebih bersahabat dengan orang lain. Dalam organisasi akan berkaitan dengan kebutuhan akan adanya kelompok kerja yang kompak, supervisi yang baik, rekreasi bersama dan sebagainya.
4. Kebutuhan Penghargaan
Kebutuhan ini mencakup kebutuhan harapan untuk dihormati, dihargai atas prestasi seseorang, akreditasi atas kemampuan dan keahlian seseorang serta efektifitas kerja seseorang.
5. Kebutuhan Aktualisasi diri
Aktualisasi diri merupakan hirarki kebutuhan dari Maslow yang paling tinggi. Aktualisasi diri berkaitan dengan proses pengembangan potensi yang sebenarnya dari seseorang. Kebutuhan untuk menawarkan kemampuan, keahlian dan potensi yang dimiliki seseorang. Malahan kebutuhan akan aktualisasi diri ada kecenderungan potensinya yang meningkat sebab orang mengaktualisasikan perilakunya. Seseorang yang didominasi oleh kebutuhan akan aktualisasi diri bahagia akan tugas-tugas yang menantang kemampuan dan keahliannya.
Ingat poin 1 hingga 5 dilarang dibalik...Ok?
Teori Maslow mengasumsikan bahwa orang berkuasa memenuhi kebutuhan yang lebih pokok (fisiologis) sebelum mengarahkan sikap memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi (perwujudan diri). Kebutuhan yang lebih rendah harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum kebutuhan yang lebih tinggi menyerupai perwujudan diri mulai mengembalikan sikap seseorang.
Hal yang penting dalam pemikiran Maslow ini bahwa kebutuhan yang telah dipenuhi memberi motivasi. Apabila seseorang tetapkan bahwa ia mendapatkan uang yang cukup untuk pekerjaan dari organisasi daerah ia bekerja, maka uang tidak memiliki daya intensitasnya lagi. Makara kalau suatu kebutuhan mencapai puncaknya, kebutuhan itu akan berhenti menjadi motivasi utama dari perilaku. Kemudian kebutuhan kedua mendominasi, tetapi walaupun kebutuhan telah terpuaskan, kebutuhan itu masih menghipnotis sikap hanya intensitasnya yang lebih kecil.
Teori Maslow Maslow dalam Reksohadiprojo dan Handoko (1996), membagi kebutuhan insan sebagai berikut:
1. Kebutuhan Fisiologis
Kebutuhan fisiologis merupakan hirarki kebutuhan insan yang paling dasar yang merupakan kebutuhan untuk sanggup hidup menyerupai makan,minum, perumahan, oksigen, tidur dan sebagainya.
2. Kebutuhan Rasa Aman
Apabila kebutuhan fisiologis relatif sudah terpuaskan, maka muncul kebutuhan yang kedua ialah kebutuhan akan rasa aman. Kebutuhan akan rasa kondusif ini mencakup keamanan akan sumbangan dari ancaman kecelakaan kerja, jaminan akan kelangsungan pekerjaannya dan jaminan akan hari tuanya pada ketika mereka tidak lagi bekerja.
3. Kebutuhan Sosial
Jika kebutuhan fisiologis dan rasa kondusif telah terpuaskan secara minimal, maka akan muncul kebutuhan sosial, ialah kebutuhan untuk persahabatan, afiliasi dana interaksi yang lebih bersahabat dengan orang lain. Dalam organisasi akan berkaitan dengan kebutuhan akan adanya kelompok kerja yang kompak, supervisi yang baik, rekreasi bersama dan sebagainya.
4. Kebutuhan Penghargaan
Kebutuhan ini mencakup kebutuhan harapan untuk dihormati, dihargai atas prestasi seseorang, akreditasi atas kemampuan dan keahlian seseorang serta efektifitas kerja seseorang.
5. Kebutuhan Aktualisasi diri
Aktualisasi diri merupakan hirarki kebutuhan dari Maslow yang paling tinggi. Aktualisasi diri berkaitan dengan proses pengembangan potensi yang sebenarnya dari seseorang. Kebutuhan untuk menawarkan kemampuan, keahlian dan potensi yang dimiliki seseorang. Malahan kebutuhan akan aktualisasi diri ada kecenderungan potensinya yang meningkat sebab orang mengaktualisasikan perilakunya. Seseorang yang didominasi oleh kebutuhan akan aktualisasi diri bahagia akan tugas-tugas yang menantang kemampuan dan keahliannya.
Ingat poin 1 hingga 5 dilarang dibalik...Ok?
0 Response to "Teori Motivasi Maslow"